Title : When Tiffany Fallin’ Love
Author : Han Ha Rin
Maincast :
1. Tiffany SNSD As Her Self
2. Lee Sung Min As Him Self
3. Lee Dong Hae As Him Self
Other Cast :
1. Leeteuk As Him Self – Fanny’s First Brother
2. Heechul As Him Self – Fanny’s Second Bro
3. Siwon As Him Self – Fanny’s Third Bro
4. Yesung As Him Self – Fanny’s Fourth Bro
5. Wookie As Him Self – Fanny’s Fifth Bro
6. Seohyun As Her Self
7. Yu Ri As Her Self – Sung Min's Sister
8. Hyoyeon As Her Self – Tiffany’s friend
Genre : Romance, Comedy
Disclaimer by : Momo Love(Taiwanesse Drama)
Rating : General (G)
Crossposting : Facebook
R/R [Read & Review] : DiharapkanReaders tidak pasif
****************************************************************************
Annyeong haseyo yeorobun...... Lama tak jumpa,,, mianhae kemarin authornya kehilangan Part ini jadi binun mau share apa... But Not To Bad, kemarin udah sempet author gantiin dengan ff lain yang ga kalah seru kan??? yang katanya udah bikin mewek??? aish jinjja????? *evilsmirk.... Well sekarang kita kembali ke ff ini nyok karena part ini udah berhasil thor dapatkan kembali.... hohoho *ketawabarengbangepil*... ah yesungmin, langsung ajah nyok kita ke TKP.... Kali ini Sungminnya absen lho dan mianhae author ga bisa munculin Donghae di part ini sebab part ini lebih detail tentang Tiffany dan Oppadeulnya.... Tapi bukan berarti ga seru lho... ceritanya tetep seru kok... Ga percaya??? cek ajah sendiri... Hepi Reading Yeorobun.....^^ Jangan Lupa Komen Dan Likenya neeee!! Gomapda
****************************************************************************
Recap Chap-6
Tiffany menghampiri keempat oppanya yang sedang bertengkar dengan saling menahan tubuh masing-masing. Fany menatapnya heran. Menyadari diperhatikan Fany keempat namja tersebut segera menghentikan pertengkaran mereka dan berdiri tegap "mwoya?" tanya keempat namja tampan tersebut tersenyum malu "mianhae" sahut Fany menundukkan kepalanya "kuputuskan untuk batal pergi ke Inggris" sahut Fany tersipu "mwo???" tanya keempat oppanya terkejut "kajja kita pulang!!" seru Fany dengan sigap berjalan lebih dulu meninggalkan oppadeulnya yang masih belum dapat memahami situasi "kajja!!!" seru Yesung menyadari Fany sudah menjauh, kemudian merekapun berlari menyusul Fany dengan wajah sumringah. Tinggalah Wookie sendiri dengan ekspresi heran..
***
Chapter 7
Tiffany's POV
Aku pun sampai di rumah bersama dengan oppadeulku. Sesampainya di rumah, kami semua berkumpul di ruang santai. Aku duduk membelakangi kelima oppaku sembari menopang wajahku "ini sangat menyedihkan, tapi bagi Fanny yang tidak jadi meninggalkan negeri ini cukup bagus juga. Benarkan Fanny?" tanya Heechul oppa tak kuhiraukan "benar, di rumah ini jika tidak ada Fanny pasti sangat sepi dan menyedihkan. Terima kasih Tuhan, kau sudah membuat keputusan Tiffany berubah disaat-saat jam penerbangan akan tiba. Ah benar-benar tak terbayangkan jika Fanny disana pasti akan nampak sedikit lebih idiot" sahut Leeteuk oppa tersenyum "siapa yang berniat mengirim Tiffany keluar negeri?" tanya Heechul oppa celingukan "aku naik ke kamar duluan ne!" sahutku kemudian beranjak meninggalkan mereka semua seraya membawa semua koper besarku ke atas.
Tiffany's POV End
***
Narasi
Kelima namja keren itu pun masih berdiskusi di ruang tengah, mereka memerhatikan Tiffany yang melangkah ke atas dengan tergesa-gesa. Heechul pun memperbaiki posisi duduknya seraya menoleh ke arah yang lain "mwoya? kenapa kalian menatapku seperti itu?" tanya Heechul heran "yaks! orang yang ingin mengirim Tiffany keluar negeri itu bukan aku" pekik Heechul "yaks! jangan mengelak, sudah jelas ini idemu!" tukas Yesung dan Siwon tegas seraya menunjuk ke arahnya, sementara Leeteuk yang duduk di sampingnya hanya menunjuk ke arahnya "itu kan idenya Leeteuk hyung, aku hanya mencari menemukan gurunya saja" bela Heechul dibantah Siwon "yaks! sudahlah mengaku saja hyung! Jelas-jelas kau datang membawa semua rincian kampusnya, siapa lagi kalau bukan kau?" bantah Siwon menunjuk ke arahnya dengan suara lantang. Pertengkaranpun dimulai, sementara Yesung menghindar dan pergi ke dapur dengan dibuntuti Wookie. "Yaks! Hentikan hentikan!" seru Leeteuk memisahkan keduanya "kalian itu? masih saja mau bertengkar, apa pertengkaran di bandara masih belum cukup eoh? kalian memang seperti anak kecil" lanjut Leeteuk ketus membuat keduanya tertunduk diam "sudahlah hentikan! Pertengkaran kalian itu tidak ada gunanya, ini lebih baik kalian minum ini dulu! Aku dan Wookie akan ke dapur untuk menyiapkan makan malam" Yesung membawakan beberapa gelas jus jeruk untuk ketiganya.
Wookie dan Yesung pun mulai berkutat dengan peralatan dapur, sementara Siwon, Heechul dan Leeteuk masih duduk saling berdiam diri di ruang tamu sedangkan Tiffany masih berdiam diri di kamar memikirkan perkataan Wookie beberapa jam yang lalu. "Apa iya aku masih memiliki kesempatan?" tanyanya membathin seraya mengelus anjing kecilnya "tapi aku harus apa dan bagaimana? Sungmin kan sudah melarangku menemuinya?" tambahnya masih dengan tatapan kosongnya "apa dia benar-benar membenciku? Apa aku sangat menyebalkan baginya?" tambahnya kini diikuti airmata yang mengalir dari kedua mata indahnya.
Beberapa saat kemudian, Yesung dan Leeteuk pun berusaha mencari tahu keadaan Tiffany. Mereke berdua mengetuk pintu kamarnya kemudian membuka pintu berwarna hijau itu perlahan. Mereka melihat Tiffany sedang duduk menghadap komputernya di meja belajar "Fany-ya! Kau sibuk? Apa kau mau keluar untuk makan malam? Geure oppadeul yang akan meneraktirmu, kami tak peduli kau mau makan di restoran mahal sekalipun. Kau bisa makan semua makanan yang kau mau" ujar Leeteuk tersenyum tak jelas dianggukkan oleh Yesung dengan senyuman yang sama namun bukannya mendapatkan jawaban manis dari Tiffany melainkan diacuhkan olehnya. Tiffany justru asyik sendiri menelepon seseorang "Annyeong haseyo, mianhae apa benar ini praktisi (pebisnis) Wang?" sahut Fany nampak asyik "ah ne yoboseyo, aku melihat di websitemu anda menyewakan kamar yang murah, saya ingin menyewanya..." lanjut Fany sontak membuat Yesung dan Leeteuk bergegas meraih ponselnya dan berusaha membatalkan pemesanan kamar tersebut "mianhae! Situasinya berubah, kami tidak membutuhkan apa-apa. Ne annyeong" sahut Yesung segera menutup percakapan tersebut sementara Tiffany berusaha meraih ponselnya "yaks! Apa yang kau lakukan?" pekik Tiffany menghela napas "kita yang seharusnya bertanya begitu, untuk apa kau mencari kamar?" balas Leeteuk membuat Tiffany kesal, Tiffany duduk di tepi tempat tidurnya dengan wajah kesal "aniya, aku hanya ingin memulai belajar hidup sendiri" jawab Fanny menundukkan kepalanya "kau ingin hidup sendiri?" tanya Yesung dan Leeteuk kompak "ne oppa, aku hanya ingin belajar bagaiamana rasanya hidup sendiri dan mengandalkan diriku sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupku. Aku hanya ingin tenang tanpa memikirkan apapun" ujarnya sembari merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur empuknya. Yesung dan Leeteuk menganggukkan kepalanya tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Tak sengaja Yesung melihat sebuah foto di atas meja belajar Fany, foto Sungmin dengan seorang yeoja. Yesung pun memberi isyarat pada Leeteuk untuk menoleh ke belakang tepat ke meja belajar, ia pun kembali menatap Yesung seraya mengangguk tanda mengerti.
-SKIP-
Kelima Oppadeul pun berkumpul, Wookie datang membawa beberapa kaleng minuman bersoda "saat aku berada di kamar Fany, aku melihat foto Sungmin dengan seorang yeoja di sampingnya" sahut Leeteuk membuat mata Wookie diam-diam melirik ke arahnya "yeoja lain?" tanya Wookie sembari membalikkan badannya setelah meletakan beberapa kaleng minuman tersebut di atas meja tepat di samping Leeteuk dan Yesung "foto itu seakan berbicara bahwa hubungan Sungmin dengan yeoja itu tidaklah sederhana, ada sesuatu yang lebih" kata Eteuk tenang "Heechul hyung contohnya apa?" tanya Yesung menatap ke arah Siwon dan Heechul yang duduk berdampingan "Maksudnya begini, selama ini Sungmin diam saja ia tak pernah cerita bahwa ia sudah memiliki yeojachingu" jawab Heechul menatap ke arah Siwon "nado, aku juga berpikir itu aneh. Kita harus mencari informasi secepatnya agar si yeoja cepat-cepat mencari penggantinya" tambah Siwon seraya mengernyitkan dahinya. Mendengar percakapan itu, Wookie mulai takut dirinya diketahui telah memalsu foto Sungmin ia pun berjalan perlahan menuju pintu keluar "yaaaa!!! Ryeowook-ah!" seru Eteuk membuat Wookie menoleh perlahan ke arahnya "ne hyung ada apa?" tanya Wookie tak berani menatapnya "apa kau tahu sesuatu?" tanya Eteuk lagi membuat Wookie semakin mengkhawatirkan dirinya "mollayo" jawab Wookie berbohong.
Saat Wookie menjawab tak tahu, justru keempat hyungnya berdiri kompak menatap curiga ke arahnya. Wookie semakin merasa posisinya terancam "Jinjja?? Tak tahu apa-apa?" tegas Eteuk membuat Wookie ketakutan "ne naega molla" tukas Wookie "Ryeowook ah katakan yang sebenarnya!" seru Yesung "molla mollaaaa~ naega jinjja jinjja mollasseo" bela Wookie tetap bersikeras "yaaaa~ hentikan! percuma bicara dengannya tak akan ada jawaban berarti darinya. Besok akan menemuinya (Sungmin) dan menghajarnya" sergah Yesung mulai emosi "hyungnim, kalian tak bisa melakukan hal ini. Lagipula menurutku Sungmin tidak melakukan kesalahan apapun" sahut Wookie duduk di lantai "Mworago? Ryeowook-ah!" ucap Yesung tegas "maksudku? Begini, coba pikirkan jika seandainya Tiffany dan Sungmin tidak ditakdirkan bersama bukan berarti Sungmin penipu donk? Lagipula kalian berempat juga sering mendapatkan yeojachingu lebih dari satu" ucap Wookie sontak membuahkan lemparan-lemparan bantal yang mendarat indah tepat di wajahnya "Yaaakkkk Wookie-ya kau mau melawan kami ne? Sebenarnya kau itu ada di pihak mana eoh?" tegas Heechul "Wookie benar hanya saja Fany yang tak mau jujur. Kurasa alasan ia ingin pindah hanya karena ia telah kehilangan hati Sungmin dan mungkin ia juga menyalahkan kita" ujar Leeteuk direnungkan semuanya "ah itu benar, neo daebakk Teuki Hyung" puji Wookie tersenyum ke arah Leeteuk "jadi sekarang kita harus memikirkan sebuah rencana untuk mendapatkan kepercayaan Tiffany kembali. Kita harus membiarkan Tiffany memutuskan untuk pindah" sahut Eteuk membuat semuanya diam tak mengerti "Wookie-ya sekarang kau harus memerhatikan Fany, cari tahu dimana ia ingin tinggal setelah itu kau konfirmasi ke kami. Kami akan menyewakan semua peralatan rumah tangga, kami akan menemani Fany dan mengubah suasana hatinya" ujar Leeteuk disetujui yang lain "yaks! Aniya, itu malah akan memperburuk keadaan" sergah Ryeowook tak digubris.
***
Tiffany's POV
Aku mendapatkan izin dari oppadeul untuk pindah, aku sudah menentukan kemana aku akan pindah. Kuharap keputusan yang kuambil tak akan membuatku menyesal dikemudian hari. Perjalanan menuju rumah baru ku pun dimulai, Wookie duduk bersamaku dengan ahjussi yang menyetir mobilnya untuk membawakan barang-barangku "Fany-ya! kau yakin kau tetap ingin pindah?" tanya Wookie sembari mengusap-usap anjing kecil "ne Wookie. ini adalah keputusanku, aku membutuhkan suasana baru untuk menenangkan hatiku" jawabku sembari menatap keluar jendela "apa ini semua untuk melupakan Sungmin?" tanyanya lagi kuanggukkan "ne, kurasa aku sudah tak punya kesempatan untuk mendekatinya lagi. Jadi lebih baik aku menjauh dan melupakannya" jawabku lagi. Keempat oppaku, mereka mengikuti mobil kami di belakang. Aku tahu mereka menyayangiku makanya mereka mau menuruti keinginanku, Oppadeul gomapda.
Aku terus memerhatikan jalan sepanjang perjalanan keluar dari perumahanku. "Changkkaman!!!" seruku membuat Wookie terkejut dan ahjussi menghentikan laju mobilnya "mwoya?" tanya Wookie menoleh keluar "itu! Bukankah itu Sungmin?" tunjukku ke arah lain, ya aku melihat seorang yeoja memeluk dan mencium Sungminku dengan penuh rasa. Hatiku rasanya semakin pedih "Wookie~" seruku menundukkan kepalaku "ne" sahut Wookie "aku tak ingin pindah sekarang" sahutku lagi rasanya ingin sekali aku menangis "hah?" hanya itu yang kudengar dari Wookie "aku tak enak badan" lanjutku semakin tertunduk tak berdaya.
***
Narasi
"Ahjussi, bisa kita putar balik? sepertinya kita tidak jadi pindah" sahut Wookie ragu-ragu kepada sopir "hah? lain kali jika mau pindah itu dipikir-pikir dahulu? membuat orang lelah saja" pekik ahjussi "ne jhoseumnida" sahut Wookie membungkukkan badannya "geure, kita kembali ke rumahmu?" tanya ahjussi dianggukkan.
Wookie pun sampai di rumahnya, keempat kakaknya sudah menanti di ruang tamu. "Eottokhae? Mana Tiffany?" tanya Eteuk seraya berdiri bersamaan yang lainnya menatap Ryeowook yang baru datang "ketika sampai, ia langsung menuju ke kamarnya, percuma seberapa banyak kau bicara pun dia tidak akan menjawab bahkan sekedar membuka pintu pun tidak akan" sahut Wookie membuat semuanya lemas mendadak. Mereka pun merencanakan sesuatu untuk membujuk Fany, mereka berlima datang ke kamar Fany dengan membawa macam-macam makanan. Mereka terus mencoba membujuk Tiffany agar keluar namun ternyata rencana mereka belum berhasil hingga akhirnya mereka berusaha membuka pintunya tetapi ternyata pintu tak dikunci, mereka pun mencari tahu keberadaan Tiffany namun yang terlihat hanya anjing kecilnya saja. Berkali-kali mereka menyerukan namanya namun ia tak juga muncul, mereka mulai khawatir. Merekapun bergegas mencari tahu dimana Tiffany berada saat ini. Mereka sibuk menelpon beberapa orang yang mungkin mengetahui keberadaaan Fany saat ini. Siwon muncul dari balik pintu ingin memberitahukan sesuatu pada Leeteuk dan Heechul namun ia bingung karena keduanya sedang sibuk berbicara dengan seseorang ditelepon "eotthae?" tanya Leeteuk menoleh ke arah Heechul yang dibelakangnya ada Siwon "tak ada yang tahu keberadaan Tiffany" jawab Heechul membuatnya semakin cemas. Muncul Yesung dan Wookie dari luar dengan tergesa-gesa "apa kau menemukannya?" tanya Leeteuk "aku sudah mencari kemana-mana tetapi aku tak dapat menemukannya" jawab Yesung menambahkan rasa khawatir mereka. "Kurasa Fany pindah dengan diam-diam" sahut Siwon sembari melipat kedua tangannya di atas dadanya "Fany tidak membawa apa-apa jadi dia bukan pindah tapi melarikan diri" sahut Wookie "kemana dia akan pergi?" tanya Heechul tak ada jawaban. Sekali lagi mereka terdiam memikirkan Fany tiba-tiba terdengar suara bel rumahnya mengejutkan "Fany" teriak semuanya seraya dengan sigap membuka pintu.
Betapa terkejut mereka melihat sosok yang tengah berdiri di depan pintu rumah mereka "Tiffany" seru mereka saat membuka pintu "jhoseumnida aku bukan Tiffany melainkan biarawati dari kuil" ujar sosok yeoja botak dan kecil itu dengan kedua tangan seperti memohon (kek style sorry2 mv... mian thor ga tau nyebutnya). Mereka memerhatikan sosok yeoja itu penuh takjub sekaligus heran "jangan menatapku seperti itu!" serunya membuat mereka semua merasa bersalah "oh jhoseumnida, jhoseumnida" sahut mereka dengan kedua tangan yang sama "Wookie-ya mana dompetmu?" sahut Leeteuk seraya merogoh saku Wookie dengan paksa "ini uang untukmu, semoga doamu untuk kami terkabul. amin" sahut Eteuk seraya memberikan selembar uang kemudian dengan cepat menutup pintu rumahnya. Pintu kembali diketuk, Leeteuk pun kembali membuka pintunya "aku kesini bukan mau meminta uangmu, aku kesini punya sesuatu untuk kau tanda tangani" sahut biarawati itu mengembalikan uang pemberian Leeteuk "begini, yeodongsaengmu Tiffany datang ke kuil kami untuk mendaftar sebagai seorang biarawati namun ini semua harus ada persetujuan dari orang tuanya" ujarnya sontak membuat kelimanya terkejut "mwooo??? biarawati???" sahut kelimanya kemudian melihat formulir pendaftarannya "dimana kuil kalian?" teriak Leeteuk "kuil kami di Myeongdong" jawab biarawati itu dengan suaranya yang lucu (kecil seperti anak kecil) "kajja kita pergi kesana!!!" teriak Leeteuk menyerukan perintah pada adik-adiknya. Mereka pun bergegas menuju Myeongdong "ppali ppali!!" seru Leeteuk "sepatuku... mana sepatuku!!!" teriak Yesung, mereka nampak kacau sementara biarawati itu hanya memerhatikan tingkah aneh mereka.
***
Aku sudah berada di kuil, aku bersimpuh di depan patung buddha yang besar. "Tiffany-ssie apa kau benar-benar yakin?" tanya biksu kuanggukkan. Biksu pun mulai menjelaskan aturannya kepadaku, aku memerhatikan setiap ucapannya dengan seksama "apa kau mengerti dengan yang kujelaskan?" tanyanya lagi kepadaku lagi-lagi kuanggukkan kepalaku "apa kau benar-benar ingin menjadi biarawati?" kuanggukan kembali kepalaku masih dengan posisi bersimpuh. "Kepala biksu, ada beberapa orang yang ingin bertemu dengan Tiffany-ssie" sahut seorang biarawati membuatku terkejut. Begitu aku menoleh ke samping ternyata benar oppadeulku sudah ada di sini "oppa?? apa kalian sudah tahu?" tanyaku menatap mereka "kajja kita pulang!" Leeteuk oppa menarik paksa tanganku "sireo!! Aku tak mau pulang" belaku berusaha melepaskan tanganku "Fany-ya! jangan bertindak bodoh! Kajja pulang bersama kami!" sahut Heechul oppa memegangi kedua tanganku "apa kau tahu apa yang sudah kau lakukan? eoh?" tanyanya lagi menatapku "aku tidak bodoh dan aku sudah benar-benar bersih dan tahu apa yang harus aku lakukan" tukasku tegas "Fany-ya kau tahu apa artinya menjadi biarawati? Disamping kau tak akan pernah diberitahu bagaimana caramu untuk hidup, makan dan kau tak pernah bisa jatuh cinta kau juga harus mengikuti kehidupan yang seperti dia" sahut Siwon oppa diakhiri dengan menunjuk ke arah biksu. Biksu pun malu dan membalikkan badannya dan berdoa menghadap patung buddha.
"Fany apa kau tidak sayang dengan rambutmu? Apa kau ingin membuang rambutmu dan memiliki kepala botak?" tanya Heechul oppa berusaha manis, aku menatap satu persatu wajah oppadeul "berhentilah membujukku! Jangan menggangguku, pergilah!" bantahku kemudian kembali bersimpuh. aku tak ingin mereka menggangguku lagi "Fany-ya kau benar-benar ingin ini semua terwujud? jika memang kau menginginkan ini dan meninggalkan rumah aku juga akan melakukan hal yang sama, jika kau harus dipangkas rambutnya pangkaslah rambutku duluan" sahut Leeteuk oppa bersimpuh disampingku "mwosun suriya?" bathinku menatapnya penuh heran "nado" sahut Siwon oppa mengikuti langkahnya "aku juga akan ikut kalian" kudengar ucapan Heechul oppa sembari ikut bersimpuh dengan Wookie di belakangku "kenapa kalian masih menggangguku?? Biarkan aku mengambil keputusanku sendiri" pekikku kesal dengan suara lantang kemudian pergi meninggalkan mereka "Fany!! Fany!!" seru mereka tak kugubris. Mereka mengejar langkahku, kupercepat langkahku namun entah apa yang membuat mereka berhenti mengejarku.
***
Narasi
-SKIP-
Kyaaaaa Kejutan apa ya yang oppadeuls dapat??? hmmmm... penasaran kan?? apa rumah mereka kemalingan? atau ada siapa yang di rumahnya.... yang jelas bikin situasi semakin kacau jadinya..... Penasaran kan??? Kalo gitu jangan bosen baca chapter selanjutnya ne... Author pamit... Thanks!!!
"Yaakkk!! Changkkaman! Ada panggilan darurat" seru Leeteuk melihat ponselnya membuat semua pasukannya berhenti mengejar Fany "ne, mwo? Geure" sahutnya tergesa-gesa.
Mereka menghentikan mobilnya di depan rumah dan dengan gerak cepat masuk ke dalam rumahnya, betapa terkejut mereka melihatnya "Annyeong!!!!!" sapa kedua orang tersebut dengan ekspresi sumringah namun membuat kelimanya terkejut setengah mati ...........
Kyaaaaa Kejutan apa ya yang oppadeuls dapat??? hmmmm... penasaran kan?? apa rumah mereka kemalingan? atau ada siapa yang di rumahnya.... yang jelas bikin situasi semakin kacau jadinya..... Penasaran kan??? Kalo gitu jangan bosen baca chapter selanjutnya ne... Author pamit... Thanks!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Jejak Disini Chingudeul!!