Title : Cinderella Boy
Author : Han Ha Rin
Cros Posting : Facebook
Cast :
- Yesung As Lee Hyun Seok
- Kim Kibum As Lee Sang Joon
- Sulli As Han Hyun Mun
- Krystal As Kim An Kyu
- Kwon Sang Woo As Kang Ahjussie (True Cast of Drama Cinderella Man)
- Kyuhyun As Cho Kyuhyun (Han Hyun Mun's Boss)
- Sungmin As Lee Sung Min (Lee Hyun Seok's Friend)
- Ryeowook As Kim Ryeowook (Lee Sang Joon's Friend)
- Yu Ri As Yu Ri (Han Hyun Mun's Friend)
Genre : Romance
Disclaimer : Cinderella Man (Drakor)
PLEASE DO NOT COPY
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Annyeong Haseyo Chingudeul... Eottokhae Jinasimnika All???? Thor doain semua sehat ne?? supaya bisa baca kelanjutan fanfic Author yang daebak nih... *jiahaha narsis mode on*
Gimana-gimana?? masih mau lanjut ga nih fanficnya??? yang masih tunjuk tangannya donk!!! okelah kalo masih mau lanjut, author lanjutkan deh fanficnya.... thor usahakan deh fanficnya tidak membosankan dan semakin seru, semakin penasaran!!!! Biar readers semua betah bacanya... Gimana-gimana?? seSUJU????
Well, di part sebelumnya masih pada inget ga cuplikan-cuplikannya???? Ga inget??? Omona!! Sungguh Terlalu kata bang Haji Rhoma, Yesunggdah tenang saja author bakal ingetin cuplikan-cuplikan di part sebelumnya seperti biasa, author bakal kasih sedikit rekapan dari part sebelumnya untuk membangkitkan (kata2nya gimana gitu?hahaha) ingatanmu dari rekap sebelumnya...!!! Tapi sebelum membaca nih, seperti biasa, min mau ingetin Jangan Lupa LIKE sebelum Membaca dan Jangan Lupa KOMENG setelah membaca!!!! And last but not least, DILARANG KERAS MENGCOPY KARYA AUTHOR ini...!!! HARGAILAH SETIAP KARYA KAMI,,, Bebaskan Negeri ini dari PLAGIARISME yang bisa MENGHANCURKAN negara!!! Kyaaaa Bahasa author kaya orang yang lagi demo ya? (Demo make up kali thor... hahaha)....
Yesungdah ah thor cape ngomong mulu!!! Mendingan langsung kita ke Te Ka Pe yuk Jeung!!! Capcuuuussss Ciiinnn!!!!! ^^
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
RECAP CHAPTER 6
Badanku rasanya tidak enak, dingin, menggigil, kepalaku berat sekali.
Rasanya aku enggan beranjak dari tempat tidurku, aku tak sanggup
membuka mata, tubuhku mati rasa "Hyun Seok ireona!! Ireona Hyun Seok
pemalas!" suara ahjussie meneriakiku "hey! ireona! mau sampai kapan kau
tidur? Ini sudah siang" tambahnya semakin kesal melihat aku belum juga
muncul dari balik selimut, ia menarik selimutku "hey kajja ireona!"
serunya kurasakan tangannya menyentuh tanganku "aigho! badanmu panas
sekali?? Hyun Seok! gwenchanayo?? hey!! ireona! katakan sesuatu padaku!"
ahjussie terdengar panik dan berusaha mengajakku bicara sepertinya
namun aku tak sanggup buka mata dan mengucapkan sepatah
katapun............
***
SKIP
Kyu An's POV
Aku berjalan cepat menuju kamar Sang Joon, tadi pagi Kang ahjussie mengabariku tiba-tiba Sang Joon sakit. Aku mengkhawatirkannya, begitu aku sampai di depan kamarnya aku melihat Dokter keluar bersama Ahjussie. Kurasa dokter sudah selesai memeriksa keadaan Sang Joon dan ahjussie akan mengantarnya pulang. Aku pun segera masuk ke dalam ke kamar Sang Joon, kulihat Sang Joon sedang tertidur. Aku duduk di sampingnya seraya memerhatikan beberapa foto di kamarnya. Tak lama ahjussie masuk ke dalam kamar Sang Joon, aku berdiri memberi salam padanya... kubungkukkan tubuhku dan ia membalasnya "ahjussie, Sang Joon sakit apa?? apa jantungnya kambuh?" tanyaku menghampiri ahjussie yang berdiri di ujung dekat pintu "ah aniya, ia hanya keracunan makanan. Semalam ia makan pedas terlalu banyak, jadi perutnya keracunan pedas tapi sekarang sudah tak apa. Ia hanya butuh istirahat dan banyak minum air putih saja!" paparnya membuatku bisa bernafas lega "ah syukurlah, ku kira jantungnya yang kambuh. Ahjussie apa ia diberi obat tidur?" tanyaku lagi menatap Sang Joon "ne, dokter memberinya obat tidur agar ia banyak istirahat. Kau tidak pergi kerja?" tanya ahjussie seraya duduk di samping Sang Joon "ah aniya, aku mau temani Sang Joon saja! Aku ijin, bolehkan ahjussie? jaebal!!" ujarku sedikit memohon "geureyo, kalau begitu jagalah dia! Jika ada apa-apa dengannya segera kau kabari aku ne! Aku ke kantor dulu" sahutnya berdiri tegap "ne ahjussie, mulon!" sahutku tersenyum "baiklah, aku pamit ne!" sahutnya pamitan kemudian keluar meninggalkanku dengan Sang Joon.
Aku menyalakan televisi di kamarnya seraya menikmati secangkir teh hijau, ku lihat Sang Joon terbangun dari tidurnya "Sang Joon ya" sapaku seraya menatap ke arahnya "Kyu An ya? sejak kapan kau ada di sampingku?" ujarnya masih dengan suara parau "sejak tadi pagi, aku segera ke sini begitu ahjussie mengabari kau sakit. Karena ahjussie berangkat ke kantor, jadi aku saja yang menemanimu hari ini" ujarku mengukir senyum di wajahku "kau sendiri tidak bekerja?" tanyanya masih sesekali merintih sakit "aniya, aku kan mau menemanimu masa aku harus pergi bekerja? kau ini bagaimana?" sahutku tersenyum kembali "ne" jawabnya singkat "kau butuh apa? mau makan? atau mau minum? katakan padaku? atau ada yang kau rasa sakit?" tanyaku berlagak khawatir "aniya!! aku tidak butuh apa-apa!" sahutnya datar "geureyo, jika kau butuh apa-apa katakan padaku ne" sahutku seraya membelai rambutnya "ne" ucapnya seraya kembali memejamkan mata.
Kyu An's POV End
***
Hyun Seok's POV
Setelah bangun tidur, aku merasa lebih baik tapi begitu tersentaknya aku melihat sosok Kyu An yang sudah ada di sampingku "kukira Hyun Mun yang menemaniku" gumamku dalam hati begitu melihat Kyu An. Aku kembali memejamkan mata setelah bicara dengannya sejenak "aku merindukan Hyun Mun dan ahjussie yang selalu menemaniku di saatku sakit. Aku ingin menghubungi mereka namun bagaimana caranya? Disini masih ada Kyu An" pikirku memutar otak. Aku pun kembali memejamkan mata seraya berpikir bagaimana cara ku menghubungi Hyun Mun dan ahjussie, aku benar-benar merindukan mereka.
"Kyu An!" seruku membuat yeoja itu mengalihkan pandangannya dari layar tv "mwo?" sahutnya "aku butuh kaos kaki baru, kaos kakiku sudah kotor. Kau bisa keluar sebentar untuk belikan aku kaos kaki? jaebal!" aku berbohong padanya "mwo? jika aku pergi, kau sendiri gwenchanayo?" tanyanya mengernyitkan dahinya "nde, naega gwenchanayo" ujarku berusaha meyakinkannya "geureyo, aku belikan kau kaos kaki! Aku pergi dulu ne! jika ada apa-apa kau kabari aku, oke?" sahutnya bangun dari duduk "ne, gomawo" sahutku memaksa tersenyum "cheonma" sahutnya lalu pergi meninggalkanku "yes! akhirnya aku punya kesempatan untuk menghubungi ahjussie dan Hyun Mun" ujarku dalam hati merasa kegirangan.
Setelah Kyu An keluar, aku dengan sigap mengambil handphoneku. Menekan tombol-tombol angka yang ada diponsel tersebut sehingga merangkai sebuah nomor ponsel yang bisa kuhubungi "yoboseyo!" sapaku ketika seseorang disebrang sana mengangkat panggilanku "ini aku Hyun Seok, Hyun Mun eottokhae jinasimnika? naega neomu neomu bogosipeosseo (Hyun Mun bagaimana kabarmu? aku sangat sangat merindukanmu)" ujarku benar-benar terhibur mendengar suaranya "jinjja?" ejekku ketika ia membalas ucapanku tadi "aniya, aku sakit" ujarku mendengar ia balik menanyakan kabarku "ah aniya, aku hanya kebanyakan makan pedas.. semalam aku masak ramyeon terlalu banyak bubuk cabainya, memang sih ketika makan aku sangat bersemangat tapi paginya perutku sakit, tubuhku menggigil dan kepalaku rasanya pusing sekali" jelasku, kudengar dari nada bicaranya ia sangat mengkhawatirkanku "tapi kau tenang saja Hyunie, aku baik-baik saja! Dokter sudah memeriksaku, dia bilang aku hanya butuh istirahat dan banyak minum air putih" ujarku mencoba menenangkan pikirannya "nde, aku kan jagoan mana mungkin aku sakit lama-lama? hehehe" ujarku dibumbui tawa. kudengar ia tertawa juga "oh ya aku lupa, jika tidak ada halangan minggu ini aku akan mengunjungimu dan ahjussie. Apa aku bisa menghabiskan waktu denganmu minggu ini?" tanyaku mencoba untuk duduk "jinjja? geureyo, aku akan menjemputmu minggu ini di taman seperti biasa. Gomawo ne chagiya, aku mau telpon ahjussie dulu. Annyeong" sahutku mengakhiri panggilan dengannya.
Seusai bicara dengan Hyun Mun, aku segera menghubungi ahjussie. "Yoboseyo! ahjussie" sapaku dengan sigap "nde naneun Hyun Seok. Ahjussie eottokhae jinasimnika??" lanjutku sedikit mengeraskan suara "ah joahyo, aku senang dengarnya. Ahjussie aku sakit" sahutku aegyo dengan ahjussieku "aniya, aku hanya kebanyakan makan pedas, makan ramyeon terlalu banyak bubuk cabai jadi sakit tapi tenang saja ahjussie aku sudah baikan karena dokter sudah memeriksa aku" ujarku benar-benar merasa segar "ah ne, mianhae.. ahjussie naega bososipeosseo" ujarku lagi dengan nada aegyo "nde, oh ya jika sempat minggu ini aku akan main ke kedai" sahutku lagi "nde, geureyo sudah dulu ne! annyeong ahjussie" sahutku menyudahi panggilannya. Ah lega rasanya sudah mengabari mereka, meski hanya mendengar suaranya namun itu cukup mengobati sedikit rasa rinduku pada mereka. Setelah selesai menghubungi mereka, aku mulai menyusun rencana liburan akhir pekan ini. Rasanya aku ingin sekali mengetahui kabar Sang Joon, apa aku menghubungi dia juga ne?.
Aku pun memutuskan untuk menelpon Sang Joon sebentar "Yoboseyo! Sang Joon ya?" sapaku mendengar suara disebrang "ne Hyun Seok, ada apa?" tanyanya kudengar terdengar parau "ah aniya, aku hanya ingin tahu keadaanmu. Eottolhae jinasimnika? apa kau sudah mulai operasinya?" tanyaku sambil memainkan kabel telepon rumah "aku belum mulai operasi, aku masih harus mengikuti beberapa tes kesehatan, mungkin minggu depan aku baru akan di operasi. Kau? di sana semua baik-baik saja kan?" ia menjawab sekaligus bertanya padaku "ah ne, di sini semua baik-baik saja kok hanya saja aku yang sedang sakit jadi tidak bisa ke kantor hari ini" gumamku "jheongmal? kau sakit apa?" tanyanya sedikit mengkhawatirkanku nampaknya "ah bukan apa-apa, aku hanya kebanyakan makan pedas" sahutku "kau ini, tidak pandai jaga kesehatan! Tidak bisa kah kau tidak ceroboh? Kau itu tuan muda jadi asupanmu juga harus dijaga! Jika halmoniku tahu cucunya sakit, ia pasti akan segera pulang dari Jeju dan itu akan mempersempit ruang gerakmu, arasseo?" dia memarahiku, paborasseo "ne arasseo" sahutku singkat sabil memanyunkan bibirku "oh ne, Sang Joon ah Kyu An itu tunanganmu ne?" tanyaku teringat Kyu An "ne, tapi aku tak pernah menganggapnya begitu" ujarnya membuatku sedikit tersentak "mwosun suriya? (apa maksudmu?" tanyaku mengernyitkan kedua alisku "aku tak pernah mencintainya, aku dijodohkan halmoniku dengannya" ujarnya ketus "jeongmal? pantas saja ia heran waktu aku menyebutnya chagiya" ujarku "mwo? kau menyebutnya chagiya? aish kau ini pabo! janganlah pernah bersikap manis di depannya! Jika aku kembali dan ia bersikap manis denganku karena ia menganggap aku sudah berubah akan kuhabisi kau" ujarnya mengancamku "ah ne, aku kira hubunganmu dengannya itu manis, romantis dan mesra tapi ternyata sedingin es! ne arasseo, aku tidak akan bersikap manis lagi dengannya" ujarku sependapat dengannya "joahyo" sahutnya merasa menang "Sang Joon chagiya!" kudengar suara Kyu An menyerukan namaku "aigho Kyu An datang, ia menemaniku malam ini! Sang Joon aku tutup dulu ne, annyeong" sahutku terburu-buru menutup panggilannya "ne annyeong, berhati-hatilah dengannya!" pesan Sang Joon kuiyakan.
"Sang Joon!" serunya membuka pintu kamarku, aku pun berpura-pura tidur. Kudengar suara pintu terbuka "oh kau sedang tidur??? pantas saja kau tidak menjawab seruanku, ya sudahlah kau tidur saja dulu. Aku ingin mandi" sahutnya kudengar jelas posisinya di sampingku "mwo? mandi? dia mau memakai kamar mandiku? ah aku tidak boleh membiarkan ia menggunakannya, aku tidak mau melihat tubuhnya, bisa mati lemas aku. Eottokhae??" gumamku dalam hati. Aku membuka mata "eeuummm... Kyu An" sapaku berpura-pura bangun dari tidur "ah! Sang Joon kau sudah bangun?" sahutnya sudah ada di depan pintu kamar mandiku "ne, kenapa kau tidak membangunkanku?" ujarku mencoba duduk "ah aniya, aku hanya tidak ingin mengganggu istirahatmu" ujarnya kini berjalan menghampiriku "kau lapar?" tanyanya duduk di samping kepalaku "ne aku lapar, bagaimana kalau kita makan sekarang?" ujarku mencoba mengalihkan pikirannya "boleh tapi aku kan belum masak" ujarnya kulihat ragu "ah kau ini, kita kan bisa memesan dari rumah makan atau kita makan di luar saja eottokhae?" ujarku berusaha nampak bersemangat "mwo? di luar? memangnya kau sudah merasa baikan?" kulihat ia mengerutkan dahinya "ne aku rasa aku sudah membaik. Kajja kita keluar!" ujarku berdiri dan menarik kedua tangannya tanpa menunggu responnya.
Aku pun keluar mencari makan siang dengannya, sebenarnya tubuhku masih terasa lemas tapi demi mengusir Kyu An aku rela mengajaknya keluar. Tak butuh waktu lama, kami pun sampai di sebuah restoran mewah, kami segera membuka buku menu lalu memilih beberapa menu dan minumannya. Sembari menanti pesanan kami dibuatkan, kami berbincang sedikit "Kyu An! Aku kan sudah membaik, kau pulang saja ne setelah ini!" seruku berusaha bersikap tegas seperti yang diingatkan Sang Joon "wae?" tanyanya menatap mataku "aniya, aku hanya butuh waktu istirahat sendiri! Kau kan sudah seharian menemaniku kini aku ingin istirahat sendiri. Bisa kan? Jaebal" ujarku benar-benar memohon. Untuk sesaat kami saling diam, aku tak tahu apa yang sedang ia pikirkan. Hingga pesanan kami tiba, ia baru bersuara "ne geure aku pulang setelah melihat kau istirahat, eotte?" sahutnya tegas "ne, gomawo" sahutku memulas senyuman tulus untuknya "eum cheonma" sahutnya membalas senyumanku.
Hyun Seok's POV End
Setelah Kyu An keluar, aku dengan sigap mengambil handphoneku. Menekan tombol-tombol angka yang ada diponsel tersebut sehingga merangkai sebuah nomor ponsel yang bisa kuhubungi "yoboseyo!" sapaku ketika seseorang disebrang sana mengangkat panggilanku "ini aku Hyun Seok, Hyun Mun eottokhae jinasimnika? naega neomu neomu bogosipeosseo (Hyun Mun bagaimana kabarmu? aku sangat sangat merindukanmu)" ujarku benar-benar terhibur mendengar suaranya "jinjja?" ejekku ketika ia membalas ucapanku tadi "aniya, aku sakit" ujarku mendengar ia balik menanyakan kabarku "ah aniya, aku hanya kebanyakan makan pedas.. semalam aku masak ramyeon terlalu banyak bubuk cabainya, memang sih ketika makan aku sangat bersemangat tapi paginya perutku sakit, tubuhku menggigil dan kepalaku rasanya pusing sekali" jelasku, kudengar dari nada bicaranya ia sangat mengkhawatirkanku "tapi kau tenang saja Hyunie, aku baik-baik saja! Dokter sudah memeriksaku, dia bilang aku hanya butuh istirahat dan banyak minum air putih" ujarku mencoba menenangkan pikirannya "nde, aku kan jagoan mana mungkin aku sakit lama-lama? hehehe" ujarku dibumbui tawa. kudengar ia tertawa juga "oh ya aku lupa, jika tidak ada halangan minggu ini aku akan mengunjungimu dan ahjussie. Apa aku bisa menghabiskan waktu denganmu minggu ini?" tanyaku mencoba untuk duduk "jinjja? geureyo, aku akan menjemputmu minggu ini di taman seperti biasa. Gomawo ne chagiya, aku mau telpon ahjussie dulu. Annyeong" sahutku mengakhiri panggilan dengannya.
Seusai bicara dengan Hyun Mun, aku segera menghubungi ahjussie. "Yoboseyo! ahjussie" sapaku dengan sigap "nde naneun Hyun Seok. Ahjussie eottokhae jinasimnika??" lanjutku sedikit mengeraskan suara "ah joahyo, aku senang dengarnya. Ahjussie aku sakit" sahutku aegyo dengan ahjussieku "aniya, aku hanya kebanyakan makan pedas, makan ramyeon terlalu banyak bubuk cabai jadi sakit tapi tenang saja ahjussie aku sudah baikan karena dokter sudah memeriksa aku" ujarku benar-benar merasa segar "ah ne, mianhae.. ahjussie naega bososipeosseo" ujarku lagi dengan nada aegyo "nde, oh ya jika sempat minggu ini aku akan main ke kedai" sahutku lagi "nde, geureyo sudah dulu ne! annyeong ahjussie" sahutku menyudahi panggilannya. Ah lega rasanya sudah mengabari mereka, meski hanya mendengar suaranya namun itu cukup mengobati sedikit rasa rinduku pada mereka. Setelah selesai menghubungi mereka, aku mulai menyusun rencana liburan akhir pekan ini. Rasanya aku ingin sekali mengetahui kabar Sang Joon, apa aku menghubungi dia juga ne?.
Aku pun memutuskan untuk menelpon Sang Joon sebentar "Yoboseyo! Sang Joon ya?" sapaku mendengar suara disebrang "ne Hyun Seok, ada apa?" tanyanya kudengar terdengar parau "ah aniya, aku hanya ingin tahu keadaanmu. Eottolhae jinasimnika? apa kau sudah mulai operasinya?" tanyaku sambil memainkan kabel telepon rumah "aku belum mulai operasi, aku masih harus mengikuti beberapa tes kesehatan, mungkin minggu depan aku baru akan di operasi. Kau? di sana semua baik-baik saja kan?" ia menjawab sekaligus bertanya padaku "ah ne, di sini semua baik-baik saja kok hanya saja aku yang sedang sakit jadi tidak bisa ke kantor hari ini" gumamku "jheongmal? kau sakit apa?" tanyanya sedikit mengkhawatirkanku nampaknya "ah bukan apa-apa, aku hanya kebanyakan makan pedas" sahutku "kau ini, tidak pandai jaga kesehatan! Tidak bisa kah kau tidak ceroboh? Kau itu tuan muda jadi asupanmu juga harus dijaga! Jika halmoniku tahu cucunya sakit, ia pasti akan segera pulang dari Jeju dan itu akan mempersempit ruang gerakmu, arasseo?" dia memarahiku, paborasseo "ne arasseo" sahutku singkat sabil memanyunkan bibirku "oh ne, Sang Joon ah Kyu An itu tunanganmu ne?" tanyaku teringat Kyu An "ne, tapi aku tak pernah menganggapnya begitu" ujarnya membuatku sedikit tersentak "mwosun suriya? (apa maksudmu?" tanyaku mengernyitkan kedua alisku "aku tak pernah mencintainya, aku dijodohkan halmoniku dengannya" ujarnya ketus "jeongmal? pantas saja ia heran waktu aku menyebutnya chagiya" ujarku "mwo? kau menyebutnya chagiya? aish kau ini pabo! janganlah pernah bersikap manis di depannya! Jika aku kembali dan ia bersikap manis denganku karena ia menganggap aku sudah berubah akan kuhabisi kau" ujarnya mengancamku "ah ne, aku kira hubunganmu dengannya itu manis, romantis dan mesra tapi ternyata sedingin es! ne arasseo, aku tidak akan bersikap manis lagi dengannya" ujarku sependapat dengannya "joahyo" sahutnya merasa menang "Sang Joon chagiya!" kudengar suara Kyu An menyerukan namaku "aigho Kyu An datang, ia menemaniku malam ini! Sang Joon aku tutup dulu ne, annyeong" sahutku terburu-buru menutup panggilannya "ne annyeong, berhati-hatilah dengannya!" pesan Sang Joon kuiyakan.
"Sang Joon!" serunya membuka pintu kamarku, aku pun berpura-pura tidur. Kudengar suara pintu terbuka "oh kau sedang tidur??? pantas saja kau tidak menjawab seruanku, ya sudahlah kau tidur saja dulu. Aku ingin mandi" sahutnya kudengar jelas posisinya di sampingku "mwo? mandi? dia mau memakai kamar mandiku? ah aku tidak boleh membiarkan ia menggunakannya, aku tidak mau melihat tubuhnya, bisa mati lemas aku. Eottokhae??" gumamku dalam hati. Aku membuka mata "eeuummm... Kyu An" sapaku berpura-pura bangun dari tidur "ah! Sang Joon kau sudah bangun?" sahutnya sudah ada di depan pintu kamar mandiku "ne, kenapa kau tidak membangunkanku?" ujarku mencoba duduk "ah aniya, aku hanya tidak ingin mengganggu istirahatmu" ujarnya kini berjalan menghampiriku "kau lapar?" tanyanya duduk di samping kepalaku "ne aku lapar, bagaimana kalau kita makan sekarang?" ujarku mencoba mengalihkan pikirannya "boleh tapi aku kan belum masak" ujarnya kulihat ragu "ah kau ini, kita kan bisa memesan dari rumah makan atau kita makan di luar saja eottokhae?" ujarku berusaha nampak bersemangat "mwo? di luar? memangnya kau sudah merasa baikan?" kulihat ia mengerutkan dahinya "ne aku rasa aku sudah membaik. Kajja kita keluar!" ujarku berdiri dan menarik kedua tangannya tanpa menunggu responnya.
Aku pun keluar mencari makan siang dengannya, sebenarnya tubuhku masih terasa lemas tapi demi mengusir Kyu An aku rela mengajaknya keluar. Tak butuh waktu lama, kami pun sampai di sebuah restoran mewah, kami segera membuka buku menu lalu memilih beberapa menu dan minumannya. Sembari menanti pesanan kami dibuatkan, kami berbincang sedikit "Kyu An! Aku kan sudah membaik, kau pulang saja ne setelah ini!" seruku berusaha bersikap tegas seperti yang diingatkan Sang Joon "wae?" tanyanya menatap mataku "aniya, aku hanya butuh waktu istirahat sendiri! Kau kan sudah seharian menemaniku kini aku ingin istirahat sendiri. Bisa kan? Jaebal" ujarku benar-benar memohon. Untuk sesaat kami saling diam, aku tak tahu apa yang sedang ia pikirkan. Hingga pesanan kami tiba, ia baru bersuara "ne geure aku pulang setelah melihat kau istirahat, eotte?" sahutnya tegas "ne, gomawo" sahutku memulas senyuman tulus untuknya "eum cheonma" sahutnya membalas senyumanku.
Hyun Seok's POV End
***
Kyu An's POV
Aku senang ia mengajakku makan tapi kenapa ia mendadak merusak suasana hatiku. Kenapa ia menyuruhku pulang??? Baiklah aku pulang tapi dari pada aku bosan di rumah lebih baik aku keluar bersama Kyuppa, bukankah itu lebih menyenangkan daripada aku menemani namja lemah ini? Sungguh menyebalkan. Aku menikmati hidangan makan siang hari ini dengan Sang Joon, meski kulihat ia masih belum punya semangat untuk menghabiskan semua makanannya tapi aku tidak peduli. Aku justru membayangkan Sang Joon adalah Kyuppa "aigho aku benar-benar merindukan Kyuppa sampai tak sengaja berimajinasi ia adalah Kyuppa. Pabo" bathinku menggumam seraya kupukulkan tanganku ke atas dahiku "kau kenapa?" tanya Sang Joon sepertinya heran dengan tingkahku "ah aniya, hanya ada serangga saja tadi! kau lanjutkan makanmu ne!" seruku berbohong "eum" sahutnya singkat, kulihat tatapannya kosong "apa yang sebenarnya ia pikirkan?" ujarku lagi dalam hati "ah siapa peduli" ujarku kembali melanjutkan makan.
Setelah pulang dari restoran, aku pun kembali ke rumah Sang Joon... menemaninya hingga ia tertidur. Setelah ia tertidur, aku pun segera menemui Kyuhyun oppa di butiknya "aaahhh betapa aku sangat merindukan sosokmu oppa! Setiap saat aku merindukanmu, bagaimana ini? Kau selalu mengganggu pikiranku?" gumamku senyum-senyum sendiri seraya membayangkan wajah Kyuppa sambil mengendarai mobilku. Kutancap gasku dengan kecepatan tinggi, ingin segera sampai di hadapan Kyuppa dan melihat senyumannya. "Kau benar-benar membuatku gila oppa" ujarku tersenyum lebar.
Beberapa waktu berselang, aku pun sampai di hadapan Kyuppa "annyeong Kyuppa" sapaku sedikit membungkuk "annyeong Kyu An ya" balasnya melempar senyuman favoritku "kenapa kau tidak bilang padaku kau akan ke sini?" tanyanya menatap kedua mataku dalam "ah aniya, aku sebenarnya tidak berniat ke sini! intinya aku tidak sengaja ke sini. Mollayo, kenapa hatiku ingin sekali ke sini dan menemuimu" ujarku sedikit tersipu "geureyo? Mungkin kau merindukanku ne?" sahutnya tersenyum menyindir "mwo?" sahutku semakin tersipu "hahahaha... aku hanya bergurau, wajahmu serius sekali!" tersentak aku dengan tawanya yang menggelegar "ah kau ini oppa, buatku jadi salah tingkah, tapi aku memang merindukanmu sih..." ucapku merundukkan kepalaku "mwo? kau benar merindukanku? jinjja?" ia menatapku sangat-sangat dekat "aigho jantungku berdetak begitu kencang" gumamku dalam hati tak mampu melihat tatapan tajamnya "ne aku memang merindukanmu" ujarku lalu menelan ludahku sendiri.
Kyuppa mengajakku ke sebuah taman, menurutnya bicara berdua itu bisa lebih lepas. Sesampainya di taman, kami duduk di salah satu bangku "wae? kenapa kau merindukanku?" tanyanya memandangku penuh curiga "ah aniya, oppa jangan menatapku seperti itu! Aku tak sanggup melihatnya" ujarku benar-benar tak mampu membalas tatapannya "hahahaha.. mianhae sudah membuatmu tidak nyaman! Kau tahu bagaimana perasaanku?" ujarnya sedikit diiringi tawa, aku gelengkan kepalaku tanpa kata "aku pun merindukanmu, kau tahu kenapa?" ucapnya membuat hatiku mengegelegar seperti petir saat hujan turun, aku kembali menggeleng "itu karena aku... aku... aku sudah lama menyukaimu" ujarnya benar-benar membuat jantungku berdebar begitu kencang, saking kencangnya aku bisa merasakan jantungku naik hingga ke tenggorokan "jheongmal?" tanyaku terpaku menatapnya "ne, sejak kuliah aku sudah menyukaimu tapi begitu aku tahu kau sudah bertunangan, aku pun memutuskan untuk menyimpan perasaanku dalam-dalam tanpa ada seorangpun yang bisa tahu" ujarnya benar-benar membuatku merasa bodoh "oppa mianhae..." kugantungkan kalimatku "wae?" tanyanya kulihat matanya berkaca-kaca "nado, sejak kuliah dulu aku sudah menyukaimu tapi appa dan eomma terlanjur menjodohkanku dengan Sang Joon" lanjutku membuat ia membuka besar kedua matanya "mwosun suriya?" tanyanya "aku pun menyukaimu oppa, nado saranghae" paparku "jadi kau juga menyukaiku? Eottokhae?" tanyanya nampak kebingungan.
"Oppa, kita kan sama-sama suka bagaimana kalau kita coba menjalani hubungan spesial ini? tapi dengan syarat tak boleh ada satu pun yang mengetahui hubungan kita termasuk karyawanmu. Eotte?" saranku membuat ia dengan sigap menoleh ke arahku "molla, aku memang ingin sekali berpacaran denganmu tapi bagaimana dengan Sang Joon?" ujarnya nampak ragu "oppa, aku dan Sang Joon tak pernah saling mencintai! Kajja oppa kita coba jalani hubungan ini! Aku yakin aku akan sangat bahagia denganmu" ujarku memegang erat kedua tangannya. Ia menatapku tanpa sepatah katapun keluar dari mulutnya "ne, baiklah kita coba" akhirnya aku dan Kyuppa pun jadian, kami mencoba menjalani hubungan ini tanpa seorang pun yang tahu. Aku senang sekali hari ini, bisa jalan, berkencan dan mendengar langsung pernyataan cinta Kyuhyun oppa. Benar-benar kebahagian yang tiada tandingannya, belum pernah aku merasa sebahagia ini sebelumnya. Aku pun menghabiskan banyak waktu hari ini dengannya.
Kyu An's POV End
***
Kyuhyun's POV
Akhirnya aku benar-benar merasa lega karena hari ini bisa menyatakan perasaanku dan bisa mendengar langsung jawaban Kyu An yang ternyata tak kusangkan ia menyimpan rasa yang sama denganku. Senang sekali rasanya, aku ingin terbang saat ini juga. Ingin sekali kuberitahukan dunia bahwa aku sedang bahagia sekali saat ini. Meski aku tahu menjalani hubungan secara diam-diam itu sulit namun aku akan tetap berusaha tunjukkan padanya bahwa aku bisa membahagiakannya selamanya. Aku menghabiskan banyak waktu dengan Kyu An hari ini.
Setelah dari taman, kami pergi ke bioskop menonton film romantis, setelah itu kami pun melanjutkan kencan kami menuju ke sebuah restoran es krim untuk menikmati secangkir es krim favorit kami. Hingga larut malam, aku dan dia kembali ke butik untuk mengambil mobil kami masing-masing "kau yakin tidak ingin kuantar?" tanyaku memastikan jawabanya "ne aku yakin, tenang saja oppa! Aku sudah biasa kok mengendarai mobil sendiri di saat malam. Kau tidak perlu mengkhawatirkan aku lagi ne chagiya!" ujarnya memulas senyuman indah di bibir pinknya "geureyo, jika kau yakin tak apa. Kau hati-hati ne! Jika ada apa-apa segera hubungi aku, beritahu keberadaanmu padaku segera! Oke?" sahutku membentuk lingkaran dengan jari-jariku "ne oppa. Annyeonghi jumuseyo chagiya... chuu..." ia mencium bibirku, benar-benar membuatku tersentak "ne. annyeonghi jumuseyo chagiya" balasku masih tak percaya dengan hal ini. Ia pun masuk ke dalam mobilnya, ia membuka pintu kaca mobilnya dan melambaikan tangannya ke arahku. Beberapa menit kemudian, sosoknya sudah hilang dari hadapanku. Aku memutuskan masuk ke dalam butik "Hyun Mun?" aku tersentak melihat Hyun Mun tengah berdiri di depan pintu, entah sejak kapan ia berdiri di sana "semoga ia tak melihat kejadian tadi" doaku dalam hati "ne Kyuppa, aku permisi mau buang sampah ne" sahutnya buru-buru pergi dari hadapanku. Melihat tingkahnya, aku jadi khawatir ia melihat kejadian tadi, eottokhae?" gumamku mulai khawatir "ah semoga saja ia tidak sempat lihat aku dan Kyu An berciuman. amin" gumamku penuh harap lalu menuju ke ruang kerja ku untuk mengambil tas dan pulang.
Kyuhyun's POV End...
***
Hyun Mun's POV
"Mwo? sudah jam 11 ne? aigho aku sampai lupa tutup karena keasyikan menjahit" gumamku tersentak melihat jarum jam di tanganku yang sudah menunjukkan pukul 11 malam. Aku segera membersihkan ruang kerjaku, mengumpulkan sisa-sisa bahan yang masih bisa kupakai dan menyisipkan bahan yang harus kubuang ke tempat sampah. Setelah selesai membersihkan ruanganku, kini saatnya aku membuang sampah. Aku berjalan keluar menuju tempat sampah di ujung jalan "Hyun Mun ah! kami pulang duluan ne! Annyeong!" sahut kedua temanku berpamitan "ah ne annyeong.. hati-hati di jalan ne" balasku membungkuk. Aku sampai di depan pintu butik "mwo?" aku tersentak melihat Kyuhyun sedang berciuman dengan seorang yeoja "yeoja itu? bukankah itu Kyu An ya?" gumamku masih tak mampu mengalihkan pandanganku dari kedua sosok tersebut. Mereka melepaskan ciumannya, kulihat yeoja itu masuk ke dalam mobilnya dan pulang. Kyuhyun membalikkan tubuhnya ke arahku membuatku tambah tersentak dan salah tingkah "Hyun Mun?" sahutnya nampak terkejut melihat sosok ku yang sudah berdiri di depan pintu "aigho bagaimana ini? ah aku harus pura-pura tak melihat kejadian itu" sahutku dalam hati dan berusaha tenang "ne Kyuppa, aku permisi mau buang sampah ne" sahutku buru-buru menghidanri sosoknya.
"Yang kulihat tadi itu benar Kyu An atau hanya mirip saja ne??" kepalaku dipenuhi dengan banyak pertanyaan "bukankah Kyu An sudah punya tunangan? Sang Joon ya?? tunangannya yang sangat mirip sekali dengan sahabatku Hyun Seok kan?" ujarku lagi seraya mengingat Sang Joon dan Hyun Seok "tapi kenapa ia bisa bersama Kyuppa dan berciuman dengannya??" aku menggaruk kepalaku yang tak gatal "aaahhhh!! mereka membuatku pusing, untuk apa aku memikirkan mereka? Bukankah mereka tidak ada hubungannya denganku, itu urusan mereka bukan urusanmu Hyun Mun ah!" sahutku geram. Aku segera melangkahkan kaki ku menuju butik, untuk mengambil tasku dan segera pulang.
"Hyun Mun! Kau mau pulang denganku?" tanya Kyuppa tiba-tiba berpapasan denganu di pintu "ah aniya oppa, aku sudah terbiasa pulang sendiri" sahutku tersipu "geure? baiklah kalau begitu kau pulang saja duluan, biar butik aku yang tutup sendiri!" sahutnya kuanggukan. Aku mengambil tasku dan segera berpamitan dengannya "gomawo oppa, annyeonghi jumuseyo" sahutku berpamitan "ne annyeonghi jumuseyo" balasnya lalu kutinggalkan sosoknya sendiri.
Sepanjang jalan, aku terus memikirkan kejadian Kyuppa tadi. Hingga saat ini aku masih bertanya-tanya benarkah yeoja yang tadi berciuman dengan Kyuhyun adalah Kyu An tunangan Sang Joon itu?? Atau itu hanya sekedar imajinasiku saja... Ah kenapa aku terus memikirkannya, kenapa kejadian itu sangat mengganggu pikiranku malam ini, paborasseo!.
Hyun Mun's POV End
***
Narasi
Hyun Mun pulang dengan penuh tanda tanya, ia jadi merasa bersalah telah menyaksikan kejadian Kyuhyun bersama Kyu An tadi. Entah apa yang ia pikirkan ia hanya merasa kasihan pada Sang Joon jika memang yang tadi ia lihat benar adalah Kyu An sosok yeoja yang ia kenal bertunangan dengan direktur muda Lee Sang Joon. Hyun Mun pun kini teringat wajah Sang Joon "Sang Joon? Hyun Seok? kenapa aku baru sadar mereka punya wajah yang sama?" gumamnya masih sesekali mengingat kedua wajah namja itu "tetapi Hyun Seok tidak pernah cerita padaku bahwa ia memiliki kembaran?" lanjutnya lagi seraya membuka sepatu kerjanya di depan pintu masuk "eomma appa aku pulang" sahutnya segera memakai sandal yang sudah ia sediakan untuk di rumah "ne" sahut kedua orang tuanya terdengar dari salah satu ruangan "aku ke kamar ne" sahut Hyun Mun lagi dijawab "ne, annyeonghi jumuseyo Hyun Mun ah" "ne eomma appa annyeonghi jumuseyo" balasnya lalu masuk ke dalam kamarnya yang berada di samping kedua orangtuanya. Rumah kecil tempat ia tinggal memang tergolong sempit sehingga tak perlu berteriakpun mereka bisa saling dengar suara masing-masing dari bilik kamarnya.
Hyun Mun meletakkan tasnya di hanger belakang pintu, mengganti pakaiannya lalu menuju kamar mandi. Setelah 15 menit membersihkan diri, ia pun kembali ke kamarnya. Merebahkan tubuh lelahnya, berusaha memejamkan matanya "kenapa aku baru sadar Sang Joon mirip dengan Hyun Seok?" pikirnya sembari memejamkan kedua matanya "aniya, tidak mungkin mereka kembar? kehidupan mereka saja jauh berbeda. Mungkin mereka hanya kebetulan mirip namun nasibnya jauh berbeda" lanjutnya lalu pergi menuju alam mimpi yang indah.
Sementara di lain tempat, Kyu An masih berada di jalan menuju pulang. Ia masih tesenyum senang, sesekali mulutnya bersenandung mengikuti alunan lagu yang sedang ia mainkan di Multi Player mobilnya. Nampak guratan kebahagian di wajahnya tak bisa ia sembunyikan. Begitu sampai di rumah, ia pun segera membersihkan tubuhnya masih bersenandung lagu cinta favoritnya dengan Kyuhyun semasa kuliah dulu. (Lagunya Endless Moment - Super Junior)
Lirik Endless Moment - Suoer Junior
Sojunghameul itkko sarasseo chaga-un sesang sogeseo
eodu-un georireul hemaedo nunmul heullil su eoptteon nayeonneunde
Neoreul gidaryeo ongeoya aju oraen shigandongan
nareul kkok dalmeun sarangeul wihae
weroweottteon shiganmankeum neo-ege da jugo shipeun
my endless moment, pray for you
Nega eomneun na-ui moseubeul sangsanghal suneun eopseo
ibyeoriran mareul moreuneun neowa na-igil barae yeongweontorok
Neo-ui jageun euseumjocha ireoke nan haengbokhande
kkumi anin neo-ege yakssokhae
manheun nari jinagado neoreul wihan naega dwelge
my shining moment, forever
Gakkeum seotureun nae mami uril himdeulge hal ttaedo
joheun geottteulman dashi gi-eokhandamyeon
Neoreul gidaryeo ongeoya aju oraen shigandongan
nareul kkok dalmeun sarangeul wihae
weroweottteon shiganmankeum neo-ege da jugo shipeun
my endless moment, pray for you
Ojik neomanrul weonhae eonjena
manheun nari jinagado neoreul wihan naega dwelge
my shining moment, forever
Girl, my heart is cold,
please come back to me
my shining moment, forever
eodu-un georireul hemaedo nunmul heullil su eoptteon nayeonneunde
Neoreul gidaryeo ongeoya aju oraen shigandongan
nareul kkok dalmeun sarangeul wihae
weroweottteon shiganmankeum neo-ege da jugo shipeun
my endless moment, pray for you
Nega eomneun na-ui moseubeul sangsanghal suneun eopseo
ibyeoriran mareul moreuneun neowa na-igil barae yeongweontorok
Neo-ui jageun euseumjocha ireoke nan haengbokhande
kkumi anin neo-ege yakssokhae
manheun nari jinagado neoreul wihan naega dwelge
my shining moment, forever
Gakkeum seotureun nae mami uril himdeulge hal ttaedo
joheun geottteulman dashi gi-eokhandamyeon
Neoreul gidaryeo ongeoya aju oraen shigandongan
nareul kkok dalmeun sarangeul wihae
weroweottteon shiganmankeum neo-ege da jugo shipeun
my endless moment, pray for you
Ojik neomanrul weonhae eonjena
manheun nari jinagado neoreul wihan naega dwelge
my shining moment, forever
Girl, my heart is cold,
please come back to me
my shining moment, forever
Selesai membersihkan diri, ia pun mencoba memejamkan mata "annyeonghi jumuseyo my prince!! jeongmal saranghae.. muach" ia membuka sebuah foto di balik foto Sang Joon di salah satu frame yang ternyata sebuah foto Kyuhyun. Ia cium foto tersebut sebelum kembali memejamkan matanya dan berangkat menuju alam mimpinya.
Narasi End ...
***
Keesokan harinya...
Hyun Seok's POV
Aku sudah merasa lebih baik, sepertinya hari ini aku bisa kembali bekerja di kantor. Begitu selesai mandi, aku segera menghampiri ahjussie yang sepertinya sudah menungguku di ruang makan "joheun achiemeyo ahjussie" sapaku sambil menuruni satu persatu anak tangga "joheun achiemeyo. Kau sudah merasa baikan?" tanya ahjussie sembari menata beberapa makanan di meja bundar tersebut "ne ahjussie, aku sudah sehat. Apa menu sarapan hari ini ahjussie? Aku sudah lapar" sahutku seraya menarik salah satu bangku dan duduk di samping ahjussie yang masih berdiri merapikan beberapa piring "nasi goreng, telur dadar, susu putih, kimchi dan bulgogi. Kau makanlah yang banyak! Agar cepat sembuh, ne?" sahutnya menoleh ke arahku "ne, siap kapten!" balasku memberi hormat padanya "kau ini seperti anak kecil, kajja kita makan!" sahutnya kini duduk di sampingku "ne, selamat makan ahjussie" ujarku kemudian melahap makanan tersebut.
Selesai makan, aku dan ahjussie berangkat ke hotel seperti biasanya. Sesampainya di hotel, aku segera masuk ke dalam ruanganku. Aku memeriksa jadwalku hari ini bersama Kyu An dan ahjussie. Sambil melihat berkas-berkas yang harus kutanda tangani, aku melihat ada yang aneh dengan Kyu An "Kyu An, data yang kemarin kuberikan mana?" tanya ahjussie tak digubris olehnya, kulihat ia tersenyum-senyum sendiri dengan mata menatap kosong "Kyu An ya!!" sentak ahjussie membuatnya tersadar "ne ahjussie" sahutnya berdiri tegap "kau melamun???? kau melamun di saat jam kerja ne?" tanya ahjussie menatapnya garang "mianhada ahjussie" sahutnya menunduk "kau kenapa Kyu An? tak biasanya kau seperti itu? kau nampak senang sekali?" tanyaku menatapanya curiga "ah aniya, aku hanya sedang membayangkan gaun baruku" sahutnya kulihat tesenyum memaksa "oh begitu" sahutku datar kembali melanjutkan pekerjaanku.
Hyun Seok's POV End
***
Narasi
Hari demi hari, Hyun Seok mulai mahir menguasai setiap pekerjaannya hingga minggu terus berganti ia sudah mulai terbiasa dengan aktivitasnya sebagai Sang Joon dan mulai terbiasa dengan orang-orang di lingkungannya. Meski terkadang ia merindukan ahjussie dan Hyun Mun di Busan namun ia selalu menyempatkan waktu untuk menemui mereka. Hari ini adalah hari ulang tahun Sang Joon, Hyun Seok merasa janggal karena ternyata hari ulang tahunnya sama dengan Sang Joon "kenapa tanggal ulang tahunnya sama denganku? kenapa aku merasa kami seperti anak kembar?" gumamnya heran. Minggu ini, ahjussie bilang halmoni Sang Joon akan pulang dan ikut merayakan hari ulang tahun Sang Joon, merasa tak pernah bertemu dengan halmoni sebelumnya, Hyun Seokpun mulai merasa tak tenang. Ragu, gugup dan takut selalu menggelayuti pikirannya "bagaimana ini ahjussie, aku tak pernah bertemu dengan halmoni sebelumnya? Aku takut aku salah dan ia mencurigaiku" sahutnya saat sarapan pagi sebelum berangkat ke kantor "kau bersikap seperti biasa saja! Tak ada yang perlu kau takuti, ingat! Sang Joon itu sangat patuh dan menyayangi halmoninya jadi usahakan kau selalu bersikap seperti itu saat ada halmoni. Arasseo?" seru Kang ahjussie seraya mengunyah makanan di mulutnya "eum ne ahjussie arasseo" sahutnya sigap.
Halmoni pun sampai di Incheon airport, Sang Joon dan Kang ahjussie sudah menantinya sejak pukul 10 KST tadi. "Itu halmonimu yang memakai hanbok berwarna putih berpita pink! lambaian tanganmu padanya! ppali!" bisik ahjussie menunjukkan sosok halmoni Sang Joon "ne" sahut Hyun Seok.
Narasi End
***
Hyun Seok's POV
Aku melambaikan ke arah nenek tua itu, nenek yang ahjussie bilang adalah halmoni dari Sang Joon. Ia segera menghampiriku dan ahjussie seraya tersenyum senang "peluk dia!" seru ahjussie berbisik "ahhh halmoni naega bogoshipda" sahutku ceria seraya memeluknya "ah nado cucuku!" balasnya menepuk punggungku. Ku acungkan jempolku ke arah ahjussie sembari terus memeluk halmoni "kau ceria sekali Sang Joon ya?" tanya halmoni melepaskan pelukannya "ah aniya, aku hanya terlalu senang melihatmu pulang! halmoni, kau tahu? naega jeongmal bogosipoyo halmoniya" sahutku benar-benar berpura-pura "ah jeongmal?" ia menatapku curiga "ne, memangnya kau tak merindukanku?" tanyaku sedikit memanyunkan bibir seksiku "tentu saja aku merindukanmu, jika tidak mana mungkin aku pulang? kau ini pabo sekali? hehehe" ejeknya diakhiri tawa "hehehe, benar juga" sahutku "ah Kang He Suk eottokhae jinasimnika?" tanya halmoni menoleh ke arah ahjussie, kulihat ahjussie membungkuk sebelum menjawab "naneun jal jineyo halmoni" jawabnya benar-benar sopan "syukurlah! Kajja kita pulang!" seru halmoni. Aku, halmoni dan ahjussie pun pulang.
Begitu malam tiba, ponselku berdering mengejutkan tidurku "Hyun Seok Saengil chukhae hamnida" suara yang sepertinya ku kenal "ah ne gomawoyo Hyunie, ku kira kau lupa dengan ulang tahunku?" balasku bangun dari posisi tidurku "ne cheonma, mana mungkin aku melupakan ulang tahunmu? setiap tahun kita selalu merayakan bersama, tidak mungkin aku melupakannya semudah itu. Kau sudah punya rencana apa untuk ulang tahunmu?" tanyanya masih jelas kudengar "molla, aku ingin seperti tahun lalu. Keluar bersamamu dan ahjussie, menghabiskan waktu di taman hiburan tapi entahlah aku bisa atau tidak karena banyak pekerjaan" sahutku lemas "ne gwenchanayo, ya sudah kau lanjutkan mimpimu ne! Annyeonghi Jumuseyo" sahutnya mengakhiri panggilan "ne, annyeonghi jumuseyo Hyunie" balasku lalu menutup telepon. Tak lama kemudian ponselku kembali berdering "Kyu An Calling" "Yoboseyo" sapaku malas-malasan "Saengil chukhae hamnida chagiya.. Semoga kau dan aku cepat menikah.... Sampai ketemu besok di pesta!" sahutnya buat Sang Joon bukan untukku "ne gomawo Kyu An ya" sahutku singkat "geureyo, kau tidur lagi ne! Annyeong" ia menutup panggilannya. Aku kembali memejamkan mataku, rasanya tubuhku mulai melayang.
Saengil Chukhae hamnida
Saengil chukhae hamnida
Saengil chukhae
Saengil chukhae
Saengil chukhae hamnida Sang Joon......
Halmoni dan Kang ahjussie mengejutkanku dengan menyanyikan lagu ulang tahun "ah ne gomawo halmoni, gomawo ahjussie" sahutku kembali duduk "kajja tiup lilinnya!" sahut halmoni menyodorkan lilin di atas cake cokelat.. "Changkaman! Sebelum kau tiup, kau harus ucapkan permintaanmu dulu dalam hati!" sahut ahjussie menahanku "ne" sahutku lalu memejamkan mata "Tuhan! Cepat sembuhkan Sang Joon dan kembalikan aku pada Hyun Mun, aku sangat merindukannya. Amin" doaku lalu segera meniup lilinnya. Halmoni mencium keningku, aku benar-benar terharu. meski ini bukan pesta untukku tapi aku tak pernah merasakan kehangatan sebuah keluarga di saat hari ulang tahunku.
Keesokan harinya...
Acara pesta ulang tahun Sang Joon tiba, semua orang berpenampilan resmi. Ahjussie pun menyuruhku menggunakan tuxedo hitam dan berpakaian resmi seperti yang lainnya. Kulihat Kyu An nampak cantik malam ini. Dengan gaun berwarna merah tua serta rambutnya yang tergelung rapi membuatnya nampak anggun "kenapa Sang Joon tidak menyukai yeoja yeoppo seperti dia?" gumamku dalam hati. Kyu An menghampiriku yang masih berdiri di depan pintu masuk aula hotel "kenapa kau terpaku di sini? para tamu undangan tengah menantimu! mari kutemani kau menemui mereka!" sahutnya menyambangi tanganku, ia mengajakku ke tengah-tengah kerumunan para tamu "saengil chukhae Sang Joon kwajangnim" sapa setiap tamu yang menyalamiku malam ini, aku hanya membalasnya dengan senyuman saja.
Lima menit kemudian, halmoni mengajakku naik ke atas panggung yang telah disediakan, kulihat di panggung tersebut terdapat kue ulang tahun yang besar bertingkat tiga dengan hiasan yang manis . "Ini lah cucuku yang luar biasa yang berulang tahun malam ini" sahut halmoni setelah aku berdiri di sampingnya, aku menebar senyuman ke segala penjuru. Betapa tersentaknya aku melihat sosok yeoja di sudut ruangan tersebut yang sedang berdiri dengan Kyuhyun "Hyun Mun? kenapa dia ada di sini? apa dia mengenal Sang Joon?" tanyaku membathin seraya menatap ke arahnya, kulihat ia melempar senyuman yang telah lama kurindukan itu ke arahku. Semua tamu menyanyikan lagu ulang tahun, aku memotong kuenya dan ku berika potongan tersebut untuk halmoni dan Kyu An dengan terpaksa. Seusai itu, pesta berakhir. Semua tamu memberikan selamat padaku termasuk Hyun Mun "saengil chukhae hamnida Sang Joon kwajangnim" sahutnya menyalami tanganku. Aku benar-benar merindukannya "ah ne gomawo noona..." sahutku menggantungkan kalimat "Hyun Mun imnida" sahutnya menyebutkan nama "ah ne gomawo noon Hyun Mun" sahutku belagak tak tahu "cheonmaneyo Sang Joon kwajangnim. Aku pamit pulang ne... Annyeong" ia membungkukkan badannya "annyeong" balasku melihat ia berlalu dari hadapanku.
Selesai acara, aku mencari Kyu An karena ia tengah mengundang beberapa orang tanpa sepengetahuanku. "Ne aku siap" kudengar seperti suara Kyu An di balik dinding toilet, aku pun menoleh ke dalam..... Brakkkk!!!!! Ponselku terjatuh di lantai, aku tersentak melihat Kyu An sedang bercumbu dengan Kyuhyun sahabatku..... "Sang Joon?" kulihat keduanya tersentak melihatku tengah berdiri memerhatikan dia dengan Kyuhyun. Tanpa sepatah katapun aku segera pergi meninggalkan mereka berdua "Sang Joon!!! changkaman!!!" kudengar Kyu An di belakangku namun aku terus melangkah tanpa menggubris keberadaannya....
TBC
Omona!!! Kyu An ketauan,, bagaimana nasib dia selanjutnya ne????? hmmm.. harus tetap pantengin nih fanficku buat tau nasib kedua Kyu selanjutnya ne????? Gomawo For RCL ne^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Jejak Disini Chingudeul!!