Title : Cinderella Boy
Author : Han Ha Rin [ Cloud3424]
Cros Posting : Facebook
Cast :
- Yesung As Lee Hyun Seok
- Kim Kibum As Lee Sang Joon
- Sulli As Han Hyun Mun
- Krystal As Kim An Kyu
- Kyuhyun As Cho Kyuhyun (Han Hyun Mun's Boss)
- Sungmin As Lee Sung Min (Lee Hyun Seok's Friend)
- Ryeowook As Kim Ryeowook (Lee Sang Joon's Friend)
- Yu Ri As Yu Ri (Han Hyun Mun's Friend)
Genre : Romance
Disclaimer : Cinderella Man (Drakor)
PLEASE DO NOT COPY
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Annyeong haseyo,,,, Eottkhae jinasimnika chingudel??? Author datang special bawa cast-cast author yang kece badai..... Mau menghibur reader semua dengan cerita kami... hehehe,,, Sebelum melanjutkan membaca author cuma mau bilang Good readers harus bisa hargai karya author, karena ini hasil jerih payah author. Murni dari otak author. Jadi Jangan Meniru atau MENGCOPAS fanfic buatanku ne!! COPAS hukumnya HARAM. Dan Good Readers harus jadi reader aktif, sebelum membaca biasakan Likenya dan setelah membaca jangan lupa biasakan berkomentar. Kasih saran, kritik, atau penilaian itu harus!! So Jangan Jadi Reader Passive ne!!!
Chapter sebelumnya bakal auhtor recap sebelum dilanjutkan ke chapter selanjutnya tujuannya supaya readers kembali mengingat sedikit adegan chapter sebelumnya... Author baikan?? hehehe *abaikan...
Well, ga perlu panjang lebar deh.... Langsung ajah ke Te Ka Pe!!!!!
"HAPPY READING ^o^"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Annyeong haseyo,,,, Eottkhae jinasimnika chingudel??? Author datang special bawa cast-cast author yang kece badai..... Mau menghibur reader semua dengan cerita kami... hehehe,,, Sebelum melanjutkan membaca author cuma mau bilang Good readers harus bisa hargai karya author, karena ini hasil jerih payah author. Murni dari otak author. Jadi Jangan Meniru atau MENGCOPAS fanfic buatanku ne!! COPAS hukumnya HARAM. Dan Good Readers harus jadi reader aktif, sebelum membaca biasakan Likenya dan setelah membaca jangan lupa biasakan berkomentar. Kasih saran, kritik, atau penilaian itu harus!! So Jangan Jadi Reader Passive ne!!!
Chapter sebelumnya bakal auhtor recap sebelum dilanjutkan ke chapter selanjutnya tujuannya supaya readers kembali mengingat sedikit adegan chapter sebelumnya... Author baikan?? hehehe *abaikan...
Well, ga perlu panjang lebar deh.... Langsung ajah ke Te Ka Pe!!!!!
"HAPPY READING ^o^"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
RECAP CHAPTER 1
Setelah mengantar Kyu An pulang, rasanya tubuhku
membutuhkan secangkir kopi untuk mengembalikan semangatku yang mulai
mengendur. Aku kira aku butuh secangkir kopi, aku pun mencari kedai kopi
di sekitar rumahku, kulihat ada sebuah kedai kopi kecil yang tak jauh
dari rumahku. Aku putuskan untuk mampir ke kedai kopi tersebut sebentar.
Aku memarkir mobil mewahku di depan kedai kecil tersebut, kulangkahkan
kakiku ke dalam. "Mwo??? gumamku dalam hati tersentak melihat seorang
namja mirip denganku berjalan berlawanan arah denganku, aku memerhatikan
namja tersebut dari ujung kaki hingga ujung rambut "dia siapa? kenapa
aku seperti bercermin?" gumamku dalam hati masih seraya memerhatikan
sosok tersebut "mirip sekali? kau mencuri wajahku ya?" sahut namja itu
menunjuk ke arahku. Namja itu memang mirip denganku tetapi penampilannya
sama sekali jauh dariku, penampilannya seperti berandalan. Penuh
aksesoris di tubuhnya, mulai dari rantai yang menyilang di celananya,
warna rambutnya yang sedikit merah dan memakai jaket tebal serta celana
sedikit kebesaran seperti gaya artis R'n'B hingga banyak handband yang
melilit ditangannya, bertolak belakang sekali dengan style ku "kau
siapa???" tanya kami berdua kompak saling menunjuk ke arah
masing-masing "aku Lee Hyun Seok, kau?" sahut namja itu menatapku aneh,
aku yakin dia berasal dari keluarga biasa karena kulihat penampilannya
yang jauh dari kata rapi dan keren "aku Lee Sang Joon" sahutku ragu
"mwo??? marga kita sama??? kau ini siapa?" tanya namja tersebut membuat
kami tersentak sadari marga kami sama. Sebenarnya dia itu siapa? kenapa
dia begitu mirip denganku????...
RECAP END
***
CHAPTER 2
Sang Joon's POV
Aku benar-benar terkejut mendengar marga kami sama. "Dia siapa?? tidak mungkin aku memiliki seorang saudara kembar kan?" gumamku menatapnya curiga "mungkin ini hanya kebetulan kau dan aku mirip, seingatku aku adalah anak tunggal jadi tidak mungkin aku punya saudara kembar, apa lagi saudara kembar yang miskin. Itu sangat mustahil" sahutku menatapnya dengan rasa angkuh "mwo? lagipula siapa yang ingin diakui sebagai kembaranmu? kau ini angkuh sekali!" kulihat namja berandalan tersebut tak terima dengan ucapanku "aku angkuh? biar saja, aku kaya jadi aku pantas angkuh. Nah jika kau yang angkuh baru tidak pantas. Sebab miskin saja sudah angkuh bagaimana jika sudah kaya?" sahutku menatapnya sinis "mwo? siapa yang angkuh? ish kau ini tidak mengenalku tapi cara bicaramu seakan mengenalku. paborasseo!" gerutu namja tersebut belum sempat kujawab namun ponselku beredering "halmoni calling" begitulah tulisan di layar LCD ponsel mahalku. Dengan sigap aku mengangkat teleponnya dan membalikkan tubuhku, aku enggan menghiraukan namja berandal itu "dasar namja angkuh!" kudengar namja tersebut berbicara demikian.
Hyun Seok's POV
Ini benar-benar mengejutkan, aku berdebat dengan namja yang mirip denganku itu. Aku heran kenapa wajahku ada padanya?? bukankah wajahku ini limited edition?? (dikira tas limited edition). "mungkin ini hanya kebetulan kau dan aku mirip, seingatku aku adalah anak tunggal jadi tidak mungkin aku punya saudara kembar, apa lagi saudara kembar yang miskin. Itu sangat mustahil" sahut namja itu kulihat menatapku angkuh "mwo? lagipula siapa yang ingin diakui sebagai kembaranmu? kau ini angkuh sekali!" aku tidak terima dengan ucapannya, lagipula siapa juga yang berharap menjadi kembarannya? ahh namja ini terlalu percaya diri "aku angkuh? biar saja, aku kaya jadi aku pantas angkuh. Nah jika kau yang angkuh baru tidak pantas. Sebab miskin saja sudah angkuh bagaimana jika sudah kaya?" sahut namja tersebut memandangku dengan sinis "mwo? siapa yang angkuh? ish kau ini tidak mengenalku tapi cara bicaramu seakan mengenalku. paborasseo!"gerutuku kesal, dia ini siapa berani menilaiku begitu?. Dia mengacuhkanku, neomu neomu paborasseo! "dasar namja angkuh!" ujarku menggerutu.
Aku pergi meninggalkan kedai kopi Yu Ri, aku mengayuh sepedaku menuju pasar. Udara dingin menusuk hingga ke dalam tulang rusukku, padahal aku sudah memakai jaket tebal tapi itu bukan suatu masalah bagiku, aku terus melanjutkan perjalananku untuk berbelanja. "Fightiiiiingggg!!!!" teriakku mencoba menyemangati diri sendiri.
Hari Selanjutnya...
Aku merapikan semua bahan ramyeon ke dalam box yang akan kubawa berkeliling hari ini, kulihat cuacanya hari ini tidak bagus. Langit begitu gelap padahal ini sudah pukul 08.00 Pagi, tapi tak apalah, bukankah jika hari ini turun hujan maka ramyeonku akan terjual lebih cepat???. Membayangkan hal itu membuatku benar-benar berharap hari ini akan turun hujan.
Setelah selesai merapikan semua bahan, aku bergegas mengganti pakaianku. Berselang 10 menit, aku siap berangkat untuk menjajakan jualanku. "Ramyeon!!! ramyeon!!! ramyeon enak!! kajja siapa yang mau beli ramyeon, datanglah padaku!! kajja!! kajja!! Belilah ramyeon padaku!!!" aku kembali meneriakan kata-kata pamungkasku "kajja ahjumma, ahjussie, noona, hyung, halmoni, haraboji! Kajja makan mie ramyeon denganku!! ramyeonku adalah ramyeon terenak di Gangnam!!" aku masih bisa mengeluarkan suaraku dengan sangat lantang.
"Hyun Seok!!!!" kudengar seseorang menyerukan namaku, bang! aku lihat sosok yeoppo di seberang jalan. Aku melambaikan tanganku tak lupa dengan sepaket senyuman untuknya. Aku mencoba menyeberang dan menuju yeoja yeoppo itu "Hyun Mun!" sapaku begitu sampai dihadapan yeoja yang kumaksud "ku kira kau tidak melihatku melewati tokomu makanya aku tidak mampir" lanjutku setelah menopang sepedaku dengan standarnya "kau ini, meski aku tidak melihatmu seharusnya kau tetap mampir. Ini kan jam makan siangku, aku lapar dan enggan ke restoran" sahut Hyun Mun sedikit aegyo "ah ne mianhae aku kira kau sudah makan dan bosan dengan mie ramyeonku, kau kan hampir setiap hari mengkonsumsi daganganku. Kenapa enggan ke restoran? bukankah disana banyak makanan enak?" sahutku tersenyum "aku tidak pernah bosan makan ramyeonmu, kau tahu kenapa?" kulihat Hyun Mun menyipitkan kedua matanya, aku menggelengkan kepalaku "karena menurutku ramyeonmu sangat sangat sangat lezat hingga tak ada yang menandingi, aku yakin ramyeon di hotel Seoulpun bisa dikalahkan oleh buatanmu" ujar Hyun Mun menyanjungku, membuatku ingin terbang "ish! kau ini! nemang paling bisa menyanjungku" sahutku membuat Hyun Mun tersenyum lebar "ya sudah karena kau hari ini sudah berhasil mengambil hatiku maka aku akan membebaskan kau dari biaya pembayaran ramyeonku alias gratis... hehehe" lanjutku seraya menyiapkan ramyeon spesial untuk Hyun Mun.
Sebenarnya aku sudah lama menyukai Hyun Mun tapi aku belum berani menyatakan perasaanku padanya, aku takut perasaanku merusak persahabatanku dengannya. Yu Ri adalah satu-satunya orang yang mengetahui perasaanku pada Hyun Mun tapi aku menyuruhnya untuk menjaga rahasia ini. Aku menyayangi Hyun Mun karena keanggunannya dan keramahannya, oh satu lagi dia sangatlah keibuan membuatku selalu nyaman berada di sampingnya. Setelah beres menyiapkan dua mangkuk ramyeon spesial, aku dan Hyun menikmati makan siang kami bersama di teras toko baju tempat di mana Hyun Mun bekerja. Menikmati semangkuk ramyeon dengannya sudah cukup menyenangkan untukku, ditambah lagi melihatnya tertawa lepas bersamaku... ahhh rasanya dunia ini indah sekali, aku enggan mati terburu-buru... hahaha.
Hyun Seok's POV End
Sang Joon's POV
Aku benar-benar terkejut mendengar marga kami sama. "Dia siapa?? tidak mungkin aku memiliki seorang saudara kembar kan?" gumamku menatapnya curiga "mungkin ini hanya kebetulan kau dan aku mirip, seingatku aku adalah anak tunggal jadi tidak mungkin aku punya saudara kembar, apa lagi saudara kembar yang miskin. Itu sangat mustahil" sahutku menatapnya dengan rasa angkuh "mwo? lagipula siapa yang ingin diakui sebagai kembaranmu? kau ini angkuh sekali!" kulihat namja berandalan tersebut tak terima dengan ucapanku "aku angkuh? biar saja, aku kaya jadi aku pantas angkuh. Nah jika kau yang angkuh baru tidak pantas. Sebab miskin saja sudah angkuh bagaimana jika sudah kaya?" sahutku menatapnya sinis "mwo? siapa yang angkuh? ish kau ini tidak mengenalku tapi cara bicaramu seakan mengenalku. paborasseo!" gerutu namja tersebut belum sempat kujawab namun ponselku beredering "halmoni calling" begitulah tulisan di layar LCD ponsel mahalku. Dengan sigap aku mengangkat teleponnya dan membalikkan tubuhku, aku enggan menghiraukan namja berandal itu "dasar namja angkuh!" kudengar namja tersebut berbicara demikian.
Hyun Seok's POV
Ini benar-benar mengejutkan, aku berdebat dengan namja yang mirip denganku itu. Aku heran kenapa wajahku ada padanya?? bukankah wajahku ini limited edition?? (dikira tas limited edition). "mungkin ini hanya kebetulan kau dan aku mirip, seingatku aku adalah anak tunggal jadi tidak mungkin aku punya saudara kembar, apa lagi saudara kembar yang miskin. Itu sangat mustahil" sahut namja itu kulihat menatapku angkuh "mwo? lagipula siapa yang ingin diakui sebagai kembaranmu? kau ini angkuh sekali!" aku tidak terima dengan ucapannya, lagipula siapa juga yang berharap menjadi kembarannya? ahh namja ini terlalu percaya diri "aku angkuh? biar saja, aku kaya jadi aku pantas angkuh. Nah jika kau yang angkuh baru tidak pantas. Sebab miskin saja sudah angkuh bagaimana jika sudah kaya?" sahut namja tersebut memandangku dengan sinis "mwo? siapa yang angkuh? ish kau ini tidak mengenalku tapi cara bicaramu seakan mengenalku. paborasseo!"gerutuku kesal, dia ini siapa berani menilaiku begitu?. Dia mengacuhkanku, neomu neomu paborasseo! "dasar namja angkuh!" ujarku menggerutu.
Aku pergi meninggalkan kedai kopi Yu Ri, aku mengayuh sepedaku menuju pasar. Udara dingin menusuk hingga ke dalam tulang rusukku, padahal aku sudah memakai jaket tebal tapi itu bukan suatu masalah bagiku, aku terus melanjutkan perjalananku untuk berbelanja. "Fightiiiiingggg!!!!" teriakku mencoba menyemangati diri sendiri.
Hari Selanjutnya...
Aku merapikan semua bahan ramyeon ke dalam box yang akan kubawa berkeliling hari ini, kulihat cuacanya hari ini tidak bagus. Langit begitu gelap padahal ini sudah pukul 08.00 Pagi, tapi tak apalah, bukankah jika hari ini turun hujan maka ramyeonku akan terjual lebih cepat???. Membayangkan hal itu membuatku benar-benar berharap hari ini akan turun hujan.
Setelah selesai merapikan semua bahan, aku bergegas mengganti pakaianku. Berselang 10 menit, aku siap berangkat untuk menjajakan jualanku. "Ramyeon!!! ramyeon!!! ramyeon enak!! kajja siapa yang mau beli ramyeon, datanglah padaku!! kajja!! kajja!! Belilah ramyeon padaku!!!" aku kembali meneriakan kata-kata pamungkasku "kajja ahjumma, ahjussie, noona, hyung, halmoni, haraboji! Kajja makan mie ramyeon denganku!! ramyeonku adalah ramyeon terenak di Gangnam!!" aku masih bisa mengeluarkan suaraku dengan sangat lantang.
"Hyun Seok!!!!" kudengar seseorang menyerukan namaku, bang! aku lihat sosok yeoppo di seberang jalan. Aku melambaikan tanganku tak lupa dengan sepaket senyuman untuknya. Aku mencoba menyeberang dan menuju yeoja yeoppo itu "Hyun Mun!" sapaku begitu sampai dihadapan yeoja yang kumaksud "ku kira kau tidak melihatku melewati tokomu makanya aku tidak mampir" lanjutku setelah menopang sepedaku dengan standarnya "kau ini, meski aku tidak melihatmu seharusnya kau tetap mampir. Ini kan jam makan siangku, aku lapar dan enggan ke restoran" sahut Hyun Mun sedikit aegyo "ah ne mianhae aku kira kau sudah makan dan bosan dengan mie ramyeonku, kau kan hampir setiap hari mengkonsumsi daganganku. Kenapa enggan ke restoran? bukankah disana banyak makanan enak?" sahutku tersenyum "aku tidak pernah bosan makan ramyeonmu, kau tahu kenapa?" kulihat Hyun Mun menyipitkan kedua matanya, aku menggelengkan kepalaku "karena menurutku ramyeonmu sangat sangat sangat lezat hingga tak ada yang menandingi, aku yakin ramyeon di hotel Seoulpun bisa dikalahkan oleh buatanmu" ujar Hyun Mun menyanjungku, membuatku ingin terbang "ish! kau ini! nemang paling bisa menyanjungku" sahutku membuat Hyun Mun tersenyum lebar "ya sudah karena kau hari ini sudah berhasil mengambil hatiku maka aku akan membebaskan kau dari biaya pembayaran ramyeonku alias gratis... hehehe" lanjutku seraya menyiapkan ramyeon spesial untuk Hyun Mun.
Sebenarnya aku sudah lama menyukai Hyun Mun tapi aku belum berani menyatakan perasaanku padanya, aku takut perasaanku merusak persahabatanku dengannya. Yu Ri adalah satu-satunya orang yang mengetahui perasaanku pada Hyun Mun tapi aku menyuruhnya untuk menjaga rahasia ini. Aku menyayangi Hyun Mun karena keanggunannya dan keramahannya, oh satu lagi dia sangatlah keibuan membuatku selalu nyaman berada di sampingnya. Setelah beres menyiapkan dua mangkuk ramyeon spesial, aku dan Hyun menikmati makan siang kami bersama di teras toko baju tempat di mana Hyun Mun bekerja. Menikmati semangkuk ramyeon dengannya sudah cukup menyenangkan untukku, ditambah lagi melihatnya tertawa lepas bersamaku... ahhh rasanya dunia ini indah sekali, aku enggan mati terburu-buru... hahaha.
Hyun Seok's POV End
***
Setelah usai menghabiskan ramyeon, aku kembali melanjutkan pekerjaanku. Karena hujan di luar belum juga reda, maka Hyun Seok tak bisa berjualan dan akhirnya membantu aku dan Kyuhyun di toko. Hyun Seok dan Kyuhyun memang cukup akrab karena setahuku mereka adalah teman semasa SMA. Ada satu orang lagi yang selalu ikut bergabung dengan Kyuhyun dan Hyun Seok, namanya adalah Kim Ryeowook, mereka bisa berkumpul minimal sebulan 4 kali di kedai Yu Ri namun sudah beberapa minggu ini aku tak melihat Ryeowook ah. Kudengar Ryeowook sedang sibuk membuka usaha baru jadi ia belum sempat untuk menemui kami.
***
Hyun Mun's POV
Siang ini hujan turun dari langit, padahal aku sedang menikmati semangkuk ramyeon buatan sahabatku. terpaksa aku dan Hyun Seok masuk ke dalam toko pakaian bosku dan meminta izin untuk menghabiskan ramyeon kami "bos, aku dan Hyun Seok bolehkan menumpang makan disini? di luar hujan. Sekali ini saja, boleh ya? jebal!!" aku memohon pada bosku yang memiliki nama Cho Kyuhyun "baiklah, tapi cepat kau bereskan makannya ne, karena sebentar lagi akan ada beberapa klien kita yang sudah memesan baju akan mengambil pesanan mereka! arasho?" tukas Kyuhyun selalu bersikap tegas namun selalu baik padaku "ne arasho! Gomawo" sahutku membungkukkan badanku, kulihat Hyun Seok ikut membungkukkan badannya seraya berkata "gomawo Kyuhyun ah". Aku dan Hyun Seok kembali menikmati semangkuk ramyeon kami sambil menikmati gemericik hujan di luar sana, sementara Kyuhyun masih sibuk mengatur pakaian yang sempat dibuat berantakan oleh pelanggan "pelanggan itu benar-benar menyebalkan" kudengar Kyuhyun menggerutu kesal seraya melipat beberapa baju, dari kejauhan aku hanya tersenyum mendengarnya menggerutu.
Setelah usai menghabiskan ramyeon, aku kembali melanjutkan pekerjaanku. Karena hujan di luar belum juga reda, maka Hyun Seok tak bisa berjualan dan akhirnya membantu aku dan Kyuhyun di toko. Hyun Seok dan Kyuhyun memang cukup akrab karena setahuku mereka adalah teman semasa SMA. Ada satu orang lagi yang selalu ikut bergabung dengan Kyuhyun dan Hyun Seok, namanya adalah Kim Ryeowook, mereka bisa berkumpul minimal sebulan 4 kali di kedai Yu Ri namun sudah beberapa minggu ini aku tak melihat Ryeowook ah. Kudengar Ryeowook sedang sibuk membuka usaha baru jadi ia belum sempat untuk menemui kami.
Hujan reda, Hyun Seok pun segera berpamitan denganku dan Kyuhyun "Hyun Mun aku pamit ne, aku harus menjajakan sisa jualanku hari ini. Gomawo sudah menyisihkan waktumu untukku" Hyun Seok membungkuk lalu mengerling sebelah matanya padaku "ne cheonma Hyun Seok, kau hati-hati ne!" sahutku hanya mampu tersenyum "ne, Kyuhyun ah gomawo sudah mengizinkanku makan disini. Aku pamit ne.. annyeong!!" Hyun Seok pun tak lupa ucapkan terima kasih pada Kyuhyun seraya melambaikan tangannya dan tersenyum ke arah Kyuhyun "ne Hyun Seok, cheonma. annyeong" balas Kyuhyun kulihat melambaikan tangannya pada Hyun Seok dari meja kasir.
Hyun Mun's POV End
Sang Joon's POV
Aku baru saja keluar dari ruang rapat, aku lihat Kyu An berusaha mengejar langkahku di belakang "Sang Joon! tunggu aku!" serunya seraya berlari mengejarku "heu.. aku yakin kau sulit berlari, kau tidak sadar high heels yang kau pakai itu terlalu tinggi?" gumamku dalam hati seraya tersenyum licik. Aku sengaja tak hiraukan seruannya namun ternyata ia berhasil menyamai langkahku "paborasseo" gerutuku kesal "Sang Joon kenapa langkahmu begitu cepat? kau berjalan aku berlari, bagaimana jika kau berlari? aku harus apa? melelahkan" gerutunya memanyunkan bibirnya "benarkah? aku rasa aku jalan tidak tergesa-gesa jadi tidak mungkin langkahku begitu cepat?" sahutku datar seraya menatap ke depan "tapi bagiku langkahmu sangat cepat, tidak bisakah langkahmu menyamaiku?" gumamnya masih seperti mengejarku "bagaimana caranya?" tanyaku belagak polos, tiba-tiba Kyu An menarik tanganku dan menggandengnya "begini caranya" sahutnya benar-benar tak habis akal "jadi kau tak akan bisa lebih dulu dariku, kita kan sudah tunangan kenapa kau masih mau berjalan sendiri? Apa kau tidak kasihan padaku?" sahutnya membuatku ingin menghilang dari hadapannya "anio, buat apa aku kasihan padamu? kau kan tidak cacat, masih bisa berjalan sendiri untuk apa kugandeng?" sahutku sinis, ku lihat ekspresinya nampak kesal pada ucapanku "aku memang tidak cacat tapi aku kan tunanganmu, aku ingin diperlakukan istimewa olehmu. Apa kau tidak mengerti juga?" sahutnya masih tak mau kalah denganku "anio!" jawabku datar ternyata bisa membuatnya diam seketika.
Aku berencana akan mengambil pakaian pesananku untuk acara pertemuan direksi esok di sebuah toko pakaian yang letaknya lumayan jauh dari hotelku. Aku berangkat bersama dengan Kyu An karena ia pun sudah memesan sebuah dress indah di toko tersebut. "Paborasseo, kenapa aku harus selalu bersamanya?" gerutuku sembari menyetir mobil mewahku. Dua puluh menit kemudian, aku dan Kyu An sudah sampai di toko pakaian tersebut. Aku dan Kyu An berjalan bergandengan menuju ke dalam, di depan pintu kami sudah disapa oleh salah satu pelayan "annyeong haseyo, oseo oseyo?" sapa seorang pelayan yang kulihat nampak cantik dan sederhana "annyeong, kami ingin mengambil pakaian pesanan kami apa sudah ada?" jawabku tersenyum pada pelayan cantik itu "oh tuan dan nona yang memesan tuxedo putih dan gaun putih berpita itu bukan?" lagi-lagi pelayan itu melempar senyuman indahnya "ne" jawabku singkat "mari kuantar untuk melihat pesanan anda!" sahut pelayan yang membuat jantungku berdebar ini seraya menunjukkan jalannya. Aku dan Kyu An mengikuti pelayan tersebut sampai di depan ruang fitting dress, si pelayan itu menyuruhku menunggu sementara ia mengambil pesanan kami.
"Ku lihat kau tersenyum terus padanya? kau kenapa chagiya?" tanya Kyu An sepertinya mulai mencurigai tingkahku "anio! memang kenapa jika aku tersenyum? bukankah yeoja itu tersenyum pada kita? jadi apa salahnya aku membalas senyumannya?" aku berusaha mengelak "jheongmal? bukankah kau ini paling malas tersenyum?" Kyu An membuatku mati kutu "sudahlah, itu tidak penting jadi tidak perlu dibahas!" aku berusaha mengalihkan pembicaraan padanya. Yeoja itu datang membawakan pesanan kami "ini milik tuan" sahutnya seraya menyodorkan tuxedo pesananku "gomawo" sahutku kembali tersenyum "cheonma, dan ini milik nona" sahutnya kini menyerahkan gaun milik Kyu An "gamsahamnida" Kyu An menjawab dengan nada ketus "dia kenapa? cemburu?" gumamku melihat ekspresi Kyu An. Aku dan Kyu An masuk ke dalam ruang fitting masing-masing, setelah beres memakai tuxedo aku keluar dan ternyata bersamaan dengan keluarnya Kyu An "wuah, kalian cocok sekali" ujar pelayan yeoja itu mengacungkan kedua jempolnya padaku dan Kyu An "jinjja?" sahut Kyu An kulihat tersenyum sumringah "ne" sahut yeoja itu masih belum melepaskan senyuman indahnya, aku sendiri berusaha bersikap biasa saja mendengar pujiannya.
"Hyun Mun sudah beres?" kudengar salah satu pelayan berbisik pada yeoja itu, jadi namanya Hyun Mun? yeoppo yeoja "ani" sahut Hyun Mun berbisik lalu kembali tersenyum padaku dan Kyu An "ya sudah kami ganti pakaiannya dulu, lalu dibungkus ya!" sahutku kembali menatap Hyun Mun "ne tuan" sahut Hyun Mun sedikit menundukkan kepalanya.
Aku dan Kyu An sudah berada di depan meja kasir untuk membayar barang belanjaan kami, Hyun Mun kulihat sudah kembali sibuk dengan konsumen lainnya dan mengacuhkanku "kau melihat apa?" tanya Kyu An membuyarkan lamunanku "ah anio, wae?" tanyaku nampak terkejut "kau terus memerhatikan pelayan itu, kau ini kenapa?" Kyu An mulai membuatku kesal "aku bilang tidak ada apa-apa, sudahlah kau ke mobil duluan! Aku bayar belanjaan kita dulu" sahutku sedikit keras "ne, tapi kau jangan genit pada pelayan itu ya! Dia bukan levelmu, kau kan milikku! Arasho?" Kyu An menekanku dengan tegas "ne" jawabku singkat agar ia cepat menyingkir dari hadapanku. Aku membayar belanjaanku, lalu pergi meninggalkan toko tersebut. Aku berharap bisa kembali bertemu dengan Hyun Mun.
Sang Joon's POV End
Sang Joon's POV End
***
Kyu An's POV
Aku baru saja selesai mengambil barang pesananku di sebuah toko pakaian ternama dengan tunanganku Sang Joon tapi aku benar-benar kesal padanya. Sejak tadi aku melihat ia terus melempar senyumannya untuk pelayan yeoja di toko tersebut, paborasseo! Pada yeoja itu dia sepertinya mudah sekali untuk tersenyum sedangkan padaku, ia tidak pernah tersenyum semanis itu. Dia itu kenapa? "jangan-jangan kau menyukai yeoja itu ne" tanyaku dalam hati seraya terus menatap Sang Joon curiga "kenapa sejak tadi kau menatapku seperti itu?" sepertinya Sang Joon menyadari aku memerhatikannya sejak tadi "ani" sahutku singkat.
Aku sampai di depan apartemenku, aku buka sitbeltku perlahan sebelum turun dari mobil Sang Joon "sudah sampai, kau istirahatlah!" seru Sang Joon kuanggukkan "gomawo sudah mengantarku, kau hati-hati ne! Annyeong" sahutku lalu membuka pintu mobil dan berjalan lemas tak bersemangat. Aku membuka pintu apartemenku dan melangkah ke dalam kamar "aku pulang eomma" sahutku melihat rumah begitu sepi "ne chagi" kudengar suara eomma dari dapur, aku pun pergi ke dapur mencari eomma "eomma" seruku aegyo seraya memeluk eomma yang sedang menyiapkan hidangan makan malam dari belakang "kau sudah pulang chagi" tanya eomma menatapku "eum, eomma aku lapar!" aku sudah terbiasa manja pada eommaku "ya sudah kau ganti pakaian dulu ne! sementara eomma siapkan makan malamnya" sahut eomma tersenyum padaku "ne eomma, gomawo" sahutku membalas senyumannya lalu beranjak menuju kamarku diatas.
Kyu An's POV End
Aku sampai di depan apartemenku, aku buka sitbeltku perlahan sebelum turun dari mobil Sang Joon "sudah sampai, kau istirahatlah!" seru Sang Joon kuanggukkan "gomawo sudah mengantarku, kau hati-hati ne! Annyeong" sahutku lalu membuka pintu mobil dan berjalan lemas tak bersemangat. Aku membuka pintu apartemenku dan melangkah ke dalam kamar "aku pulang eomma" sahutku melihat rumah begitu sepi "ne chagi" kudengar suara eomma dari dapur, aku pun pergi ke dapur mencari eomma "eomma" seruku aegyo seraya memeluk eomma yang sedang menyiapkan hidangan makan malam dari belakang "kau sudah pulang chagi" tanya eomma menatapku "eum, eomma aku lapar!" aku sudah terbiasa manja pada eommaku "ya sudah kau ganti pakaian dulu ne! sementara eomma siapkan makan malamnya" sahut eomma tersenyum padaku "ne eomma, gomawo" sahutku membalas senyumannya lalu beranjak menuju kamarku diatas.
Kyu An's POV End
***
Hyun Seok's POV
Malam ini aku seperti biasanya, berbelanja ke pasar tetapi setelah ke pasar aku harus menjemput Hyun Mun terlebih dahulu karena malam ini ahjussie tak bisa menjemputnya. Aku mengayuh sepedaku dengan kecepatan tinggi, karena aku takut Hyun Mun menunggu ku dengan lama. Tak sampai 30 menit aku sudah sampai di depan toko pakaian Hyun Mun, ku lihat Hyun Mun sedang berbincang dengan Kyuhyun di depan toko mereka yang sudah tertutup rapat oleh rolling "annyeong" sapaku membuat keduanya menoleh "annyeong" balas Kyu dan Hyun Mun bersamaan menoleh ke arahku "Kyu aku dan Hyun Seok pulang duluan ne! kau hati-hati ne bos!" sahut Hyun Mun sedikit dibumbui candaan seperti biasanya "ne, kalian juga hati-hati ne!" Kyu tersenyum ke arah kami berdua. Aku mulai mengayuh sepedaku sementara Hyun Mun sudah duduk tenang dibelakang seraya melingkari pinggangku dengan kedua tangannya. Posisi yang selalu menguntungkan aku, hehehe....
Sepanjang jalan, aku dan Hyun Seok banyak mengobrol bahkan sesekali menyanyi bersama, menyanyikan lagu kesukaan kami. Lovely Day milik Super Junior adalah lagu kesukaanku dan Hyun Mun. Kami sangat menikmati setiap liriknya, bagiku lagu ini sangat indah, enak didengar dan romantis apa lagi jika kunyanyikan bersama Hyun Mun...^^
I wanna hold your hands
(I wanna hold your hands)
I wanna kiss to your lips
(I wanna kiss to your lips)
I wanna fall in love with you
It must be beautiful lovely day
It must be beautiful lovely day
(I wanna hold your hands)
I wanna kiss to your lips
(I wanna kiss to your lips)
I wanna fall in love with you
It must be beautiful lovely day
It must be beautiful lovely day
Begitulah bunyi lirik bagian reffnya, aku berharap itu jadi kenyataan... Beberapa saat kemudian aku sampai di depan rumah Hyun Mun, ia turun perlahan dari sepedaku lalu tersenyum padaku "gomawo kau sudah menjemputku malam ini" sahutnya tersenyum benar-benar membuat hatiku meleleh bagaikan es krim terkena paparan matahari "ne cheonma chagi... ops!!! hehehe bercanda, ya sudah masuklah dan selamat beristirahat! Annyeonghi jumuseyo Hyun Mun ah" sahutku ingin sekali memanggilnya 'chagi' "kau ini mengagetkan... ya sudah kau pulang sana! Annyeonghi jumuseyo Hyun Seok oppa" mwo dia memanggilku oppa, senangnya. Aku pun kembali mengayuh sepedaku menuju jalan pulang.
Belum sampai ke rumah tiba-tiba aku tertabrak sebuah mobil yang tiba-tiba datang dari arah kiriku di perempatan jalan "aaaauuuuwww" teriakku terjatuh, dan semua bahan belanjaanku berantakan.. Tanganku, tanganku berdarah. Aku melihat pengendara mobil itu keluar dari mobilnya dan hendak menghampiriku "mwo???" aku tersentak melihat pengendara itu......
Belum sampai ke rumah tiba-tiba aku tertabrak sebuah mobil yang tiba-tiba datang dari arah kiriku di perempatan jalan "aaaauuuuwww" teriakku terjatuh, dan semua bahan belanjaanku berantakan.. Tanganku, tanganku berdarah. Aku melihat pengendara mobil itu keluar dari mobilnya dan hendak menghampiriku "mwo???" aku tersentak melihat pengendara itu......
TBC....
Mwo???? Author ikutan Hyun Seok.. hehehe... Nah Lho Hyun Seok ketemu siapa lagi ne??? hmmpppp!!! penasaran donk???? hohoho *evillaugh..... Kalo penasaran jangan lupa baca Chapter selanjutnya ne^^.... Jeongmal Gomawo buat yang mau dengan ikhlas RCL di fanfic author^^...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Jejak Disini Chingudeul!!