12 Maret 2013

When Tiffany Fallin’ Love [Chap-2]


Title       : When Tiffany Fallin’ Love
Author   : Han Ha Rin
Main cast             :

1.       Tiffany SNSD As Her Self

2.       Lee Sung Min As Him Self

3.       Lee Dong Hae As Him Self

Other Cast          :



1.       Leeteuk As Him Self – Fanny’s First Brother

2.       Heechul As Him Self – Fanny’s Second Bro

3.       Siwon As Him Self – Fanny’s Third Bro

4.       Yesung As Him Self – Fanny’s Fourth Bro

5.       Wookie As Him Self – Fanny’s Fifth Bro

6.       Seohyun As Her Self

7.       Yu Ri As Her Self – Sung Min's Sister

8.       Hyoyeon As Her Self – Tiffany’s friend


Genre   : Romance, Comedy

Disclaimer by : Momo Love (Taiwanesse Drama)

Rating   : General (G)
Crossposting : Facebook
R/R [Read & Review] : Diharapkan Readers tidak pasif

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Annyeong haseyo... Wuah Lama thor menghilang dan membiarkan fanficku tak terurus.... Masih ada kah yang bersedia membaca kelanjutan fanfic baruku???? kalo masih ada, thor mau kasih Chapter 2nya nih.. thor jamin ceritanya semakin serono (Upin&Ipin kaleee)!!! Pokoknya dijamin bikin penasaran deh,... Tuh kan penasaran kan???? Yesungmin lah capcuss kita baca sama2 kelanjutannya!!! Jangan Lupa Tinggalkan jejak ne!! RCL pleaseeeee^^*
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Recap Chap-1

   "Jadi kau benar-benar memarahi Fany?" sahut Wookie membuatku merasa bersalah padanya "Wookie ah mianhae, aku benar-benar menyesal karena aku tak pernah berinteraksi dengan yeoja sebelumnya dalam situasi seperti itu jadi aku merasa ada sedikit tekanan" ujarku benar-benar merasa bersalah padanya dan Fany "sejak kecil Fany tak pernah dimarahi siapapun hingga tumbuh dewasa, semua orang mencintainya tak ada satu orang pun yang berani memarahinya, dia pasti sedih sekali saat ini" ucapan Wookie menambah rasa bersalahku "bagaimana ini?" bathinku "aniya, aku harus bisa menemukannya" sahut Wookie bergegas "changkaman! aku ikut!" sahutku mengejarnya menggunakan sepedaku. Aku dan Wookie mencari Fany di sekitar sini menggunakan sepeda kami masing-masing, kami melewati jembatan yang tak jauh dari rumah kami "Tiffany!! Tiffany eoddisseo?" teriak Wookie "Fany!! Tiffany ah eoddisseoyo?" teriakan yang sama dari mulutku sembari terus mengayuh sepeda. Changkaman, aku melihat sekumpulan orang sedang berkumpul di tepi sungai memerhatikan sesuatu yang mengambang di tengahnya "wae?" tanya Wookie melihatku terhenti di tepi sungai "di sana! kenapa begitu banyak orang di tepi sungai?" jawabku masih menatap ke arah kerumunan orang-orang itu "Tifanny???" sahut Wookie setelah melihat ada sosok yeoja yang mengambang di sungai tersebut..........

Recap End

***

Chap-2

Wookie's POV

   "Tiffany???" teriakku begitu melihat sosok yang mengambang di tengah sungai tersebut, tanpa pikir panjang aku segera berlari menuju sungai. Bahkan Sung Min pun mengikuti langkahku, kami sama-sama berlari menuju sungai. Meski sulit, kami terus melangkah untuk menghampiri yeoja di tengah sungai tersebut "Fany ya!" seru Sung Min membalikkan tubuh yeoja tersebut "mwo??? manekin?? ini hanya sebuah manekin?" ucapnya benar-benar membuatku terkejut karena ternyata ini bukan yeoja melainkan hanya sebuah manekin "yaks paborasseo" pekikku "kajja kita naik! arusnya terlalu deras, aku takut kita yang terbawa hanyut!" ujar Sung Min kuanggukkan. Aku dan Sung Min segera berjalan menuju tepi sungai, kerumunan orang itu bubar dengan sendirinya "kajja kubantu!!" seru seorang agassie mengulurkan tangannya ke arahku "gamsahamnida" ucapku membungkuk "kalian ini terlalu ceroboh, arusnya terlalu deras tetapi kalian dengan cepat berlari ke tengah sungai. Lain kali hati-hati ne!" sahut agassie itu kami anggukkan "ne agassie gamsahamnida sudah memperingatkan kami" sahut Sung Min kulihat masih menggendong manekin itu.


    "Wookie ah gwenchanayo?" tanya Sung Min sembari berjalan berdampingan bersama "sepertinya kakiku terkilir" sahutku yang sudah berjalan terpincang-pincang sejak tadi "terkilir? jheongmal? coba aku lihat!" sahutnya segera memeriksa kakiku "apa kau ingin ke rumahku dulu sebentar untuk kuobati dan istirahat sejenak?" sahutnya. Ternyata di belakang kami banyak orang mengerumuni kami, berusaha mencari tahu apa yang terjadi denganku dan Sung Min "ah naega gwenchanayo, aku ingin melanjutkan mencari Fany" sahutku berusaha melawan rasa sakitku "kajja!" seruku kembali membuat Sung Min berdiri "ne" angguknya "hey! apa yang kalian lakukan?" aku mendengar seru seorang yeoja dari balik kerumunan manusia.

Wookie's POV End

***

Tiffany's POV

   "Hey! Apa yang kalian lakukan?" seruku dari balik kerumunan massa "Fany!" seru Wookie segera berjalan pincang ke arahku. Dengan sigap Wookie memeluk tubuhku dengan keadaan basah seluruh tubuh "Fany ya!" serunya sembari memelukku "apa yang kau lakukan? kenapa tubuhmu basah?" sahutku melepas pelukannya dan kuperhatikan seluruh tubuhnya "Fany kemana kau pergi eoh?" tanyanya menggoyangkan tubuhku "apa kau tidak tahu betapa aku mengkhawatirkanmu? Bahkan Sung Min ikut melompat ke sungai hanya untuk menyelamatkanmu" ucap Wookie membuatku tersadar ada Sung Min di bawah sana yang sedang memerhatikanku. Aku menoleh ke arah Sung Min dan kutundukkan kepalaku untuk sekedar ucapkan terima kasih padanya "aku melompat ke sungai karena kukira manekin ini adalah kau" ucap Sung Min menunjukkan manekin yang sedang ia pegangi "mwo? kau melompat ke sungai untukku?" ucapku menatap ke arah Sung Min yang masih berdiri di bawah.


     "Ah ne, aku tak mau terjadi sesuatu padamu karena kesalahanku" ucapnya membuatku terdiam "Fany, kau kemana kenapa kau pergi lebih dulu tadi?" tanya Wookie membalikkan tubuhku untuk berhadapan dengannya "aku tadi pulang ke rumah, untuk ke toilet" ucapku merundukkan kepala sesekali mencuri pandang ke arah Sung Min "ke toilet?" tanya Wookie "hey! kau tenang saja, tak perlu khawatir. Tadi aku naik melalui konstruksi rumah untuk bisa masuk ke dalam jadi oppadeul tak ada yang tahu aku pulang" ujarku sembari berkacak pinggang "itu bukan hal penting, kenapa kau pulang hanya untuk ke toilet? juga kenapa harus mengganti bajumu?" ujar Wookie oppa membuatku bingung harus berkata apa. Mataku terbelalak lebar mendengar ucapannya "apa yang harus kulakukan?" ucapku malu sembari menarik-narik dressku ke belakang "normal saja, aku kan sudah biasa menggunakan gaun ini" belaku masih menarik bagian bawah gaunku "normal eoh? kau bilang normal?" ucap Wookie membuatku malu "berhenti omong kosong! Kau itu tidak biasa menggunakan gaun ini" ucap Wookie membuatku semakin malu. Aku menoleh ke arah Sung Min dan kulihat Sung Min berusaha menoleh ke arah lain "Fany ya! Aku merasa tingkahmu aneh" ucap Wookie menatapku dari bawah hingga ke atas. Apa ia merasa aneh aku menggunakan gaun putih pendek berbunga-bunga ini? "huh? aku... eum.. ani.." kenapa aku jadi gugup "ah ne aku lupa, ada hal yang lebih penting yang harus kita bahas. Kajja kita segera pulang sekarang!" tiba-tiba Wookie menarik tanganku "Sung Min ah gomawo untuk semua bantuanmu tadi ne, kami harus pulang sekarang! Annyeong" sahut Wookie oppa sembari menuntunku "ne annyeong" ia melambaikan tangannya "Wookie ah! apa yang kau lakukan?" tanyaku masih bingung dengan maksudnya "kita kehilangan kendali dari rencana kita, semua oppadeul akan terus mencarimu jika kita tidak pulang sekarang masalah ini akan semakin besar" ujarnya sembari membangunkan sepedanya, kubantu Wookie membangunkan sepedanya "changkaman! Biarkan aku mengucapkan terima kasih satu kali saja pada Sung Min" ucapku melihat Wookie sudah duduk di bangku sepedanya "ne ppaili wasseo!" ucapnya sembari menunjuk ke arah Sung Min "Sung Min ah gomawo" sahutku dari kejauhan sembari membungkukkan tubuhku, kulihat ia menganggukkan kepalanya dan tersenyum melambaikan tangannya ke arahku "ppaili wasseo naiklah!" seru Wookie, aku segera duduk di kursi belakang sepedanya "annyeong" sahut Wookie dan aku menatap ke arah Sung Min yang masih berdiri memegangi manekin.

Tiffany's POV End

***

Narasi


   Hari sudah malam, Fany sedang asyik bermain dengan anjing kecilnya di sofa ruang santai sementara Wookie berada di tengah-tengah keempat kakaknya di meja makan sembari sesekali memerhatikan Fany. Semua kakaknya menatap ke arah Wookie kini "jadi kau mau bilang Fany tersesat saat mau pulang?" tanya Eteuk menatap Wookie penuh curiga "ne" ucap Wookie ketakutan "dan kau menemukannya di tepi sungai eoh?" tanya Heechul menunjuk tepat ke wajahnya "ne benar, sulit sekali untuk bisa membawanya ke tepi. Fany ya cepat katakan bahwa ini benar atau tidak?" sahut Wookie segera menoleh ke arah Fany "Wookie ah kenapa kau berbohong?" ucap Fany membuat semua kakaknya kembali menoleh ke arah Wookie "sebenarnya aku bukan tersesat tetapi aku melarikan diri karena aku tidak mau melihat kalian selalu membully Wookie" sambung Fany mendengus kesal "kenapa kau begitu keras kepala?" ucap oppadeul, sementara Wookie masih tertunduk. Oppadeul berdebat dengan Fany "kami.. kami tidak membully Wookie" sahut Eteuk "jheongmal?" Fany menyipitkan kedua matanya "lalu kenapa hanya Wookie yang harus tidur berjauhan denganku?" tambah Fany masih menatap curiga keempat kakaknya "ini...." Eteuk nampak bingung dengan jawabannya "dengar! kalian bilang tidak?" sahut Fany berjalan menghampiri kelima kakaknya "Hey! Jangan kira aku tidak tahu apa-apa! Apa kalian tidak pernah berpikir bahwa Wookie juga bagian dari keluarga kita? Kalian tidak bisa memperlakukan dia seperti ini" ujar Fany dianggukkan oleh Wookie yang terduduk di belakang kakaknya yang sedang berdiri berhadapan dengan Fany "ah akhirnya Fany membelaku juga, baru kali ini aku mendengarnya membelaku. Tiffany kau benar-benar cerdas, hebat, kau benar-benar adikku yang hebat" gumam Wookie kagum "kau ini bicara apa?" tanya Eteuk masih berdiri di tengah Fany dan hyung lainnya "jika kalian tidak mengembalikan kamar untuknya maka aku akan benar-benar melarikan diri dan kali ini...." ancam Fany membuat semua kakaknya menatapnya dekat-dekat "aku tidak akan pernah kembali" lanjut Fany segera membalikkan tubuhnya dan pergi meninggalkan keempat kakaknya "hey! Changkaman-changkaman!!" seru keempat kakaknya melambaikan tangannya.

     Tiffany menghentikan langkahnya seraya mengerlingkan matanya "ne ne.." sahut Eteuk "begini, aku kan bekerja di rumah produksi berita, aku sangat sibuk jadi aku tidak punya banyak waktu di rumah. Aku akan meminjamkan kamarku untukmu, aku akan tidur di toilet" sahut Eteuk penuh akting menatap Wookie "hyung! Kau kan kakak tertua kenapa kau harus melakukan hal itu?" sahut Heechul sama berakting "kau yang tertua, saat tidak ada orang tua di rumah kau adalah kepala keluarga, benarkan? mana bisa kami membiarkan kau tidur di toilet?" tambah Heechul sembari memegangi kerah Wookie erat-erat dan menggoyangkan tubuh Wookie. Wookie hanya terdiam ketakutan "okay, sebagai anak kedua biar aku saja yang tidur di toilet, ok? Aku akan tidur di toilet" tambahnya menoleh ke semua arah "ah aniya, hyung kedua kau tidak bisa begitu" sahut Siwon mengernyitkan dahinya "Wookie ah apa hyungdeulmu tidak merawatmu dengan baik? Aku benar-benar menyesal. Tidurlah di kamarku" sahut Siwon memegang keras lengan Wookie. Sementara Fany hanya mendengarkan perbincangan mereka tanpa menoleh ke arah mereka "aniya, hyung biar aku saja yang tidur di toilet" sahut Yesung tak mau kalah. Fany memerhatikan mereka berdebat dari kejauhan "sebagai kakak tertua kau tidak pantas tidur di toilet, aku sudah bilang itu kan?" sahut Yesung lagi. Kemudian keempat kakaknya berakting bertengkar di hadapan Wookie dan Fany "ah cukup! hentikan!" seru Wookie geram "sudahlah, biar aku saja yang mengalah! Aku mohon jangan bicara apapun!" ucap Wookie "aku tidak ingin kamar baru. Biar aku tidur di toilet" tambahnya segera berdiri dan pergi.


   Fany Menarik tangan Wookie "Wookie ya aku tidak percaya denganmu, bukankah kau tadi bilang ingin memiliki kamarmu kembali?" bisik Fany "aniya, aku tidak ingin kamar baru biar aku tidur di toilet saja" ucap Wookie terpaksa karena berada di bawah ancaman hyungnimnya "Wookie ya, kau yakin tidak ingin kamar baru?" tanya Eteuk menyindir "ne Wookie ya, kau tak perlu merasa dalam tekanan atau apapun" tambah Heechul menarik bahu Wookie. Sementara Wookie hanya terdiam bingung "ne Wookie ya, kami hyungnim tak akan memaksamu. Kau ingin apa?" sambung Siwon memegangi erat-erat bahu Wookie "aku tidak ingin apa-apa, aku tidak ingin kamar baru. Aku akan tidur di kamar lamaku" sahut Wookie pasrah "Wookie ya! Bukankah tadi pagi kau menginginkan kamarmu kembali?" bisik Fany menarik kembali tangan Wookie "Fany akar permasalahannya adalah aku menyukai tinggal di toilet, baunya, suasanya. Aku merasa tak ada tempat yang seindah itu di rumah ini, jadi biarlah aku tinggal di toilet!" ujar Wookie berbohong, membuat Fany tak habis pikir bergidik setiap kali mendengar alasan Wookie yang terdengar menjijikan sementara hyungnim hanya terkekeh di belakang Wookie. Wookie pun tanpa banyak kata segera berjalan lemas meninggalkan keempat hyungnya dan Fany di ruang tamu "Wookie annyeonghi jumuseyo ne!!" ucap hyungnim melambaikan tangan mereka sembari tersenyum menang.

Narasi End

***
 
Tiffany's POV

     "Wookie nampak aneh hari ini" aku memikirkan Wookie sembari memutar balikan bonekaku ke kanan dan ke kiri "tadi ia bilang ia ingin kamarnya kembali tetapi selanjutnya ia bilang ia nyaman tidur di toilet. Lalu kenapa dia harus melarikan diri dari rumah hari ini?" gumamku menempelkan daguku tepat di atas tempat tidur, karena saat ini aku sedang terduduk di lantai di samping tempat tidurku. Aku membalikkan tubuhku, membelakangi tempat tidurku "aku benar-benar tak mengerti dengan apa yang ia pikirkan saat ini" ucapku lalu memeluk kedua kakiku (aduh thor lupa istilahnya.. kekeke.. bayangin sendiri aja deh). Aku kembali teringat kejadian di sungai tadi, sebuah senyum simpul kupulas di wajah seketika mengingat momen itu.

Flash Back Saat di Sungai


   Aku berada di atas jembatan yang tak jauh dari perumahan kami, dapat kudengar suara Wookie dan Sung Min memanggilku. Aku menoleh ke sumber suara yang ternyata berasal dari tepi sungai di bawah jembatan yang sekarang kutapaki, melihat mereka sudah berada di tengah sungai aku mendadak mengkhawatirkan keselamatan mereka. Aku pun segera berlari menuju sungai, kuturuni anak tangga satu per satu hingga sampai di belakang kerumunan orang-orang tersebut "Hey! Apa yang kalian lakukan?" seruku dari balik kerumunan massa "Fany!" seru Wookie segera berjalan pincang ke arahku.

Flas Back End

***

Back to Real

   Aku jadi tersenyum tak jelas mengingat kejadian itu "Doggie!" aku menyeru anjing kecilku yang tengah berdiri di tengah tempat tidur "kau tahu? hari ini Sung Min nampak berani sekali, dia melompat ke sungai tanpa menghiraukan apapun" sahutku menatap anjing kecilku "aku tak tahu kapan bisa bertemu dengannya lagi" gumamku tersipu.

   Sebaiknya aku segera beranjak tidur karena hari sudah malam. Semoga saja malam ini Sung Min bisa datang ke dalam alam bawah sadarku "Annyeonghi jumuseyo my half apple" gumamku sebelum menutup mata.

Tiffany's POV End

***

Narasi

   Pagi-pagi sekali Fany dan Wookie sudah keluar dari rumah hendak berangkat ke kampusnya "Hey Fany ah! Hati-hati di jalan ne!" seru Heechul yang berdiri di belakang Fany bersama dengan oppadeul yang lain. Sementara Tiffany berlari kecil berusaha menyamai langkah Wookie yang terpincang-pincang jalan terlebih dahulu di depannya "ne, annyeong oppadeul!!" seru Fany enggan berlama-lama mendengar ucapan oppadeulnya. "Wookie ah jaga domsaengmu dengan baik eoh!!" teriak Heechul lagi membuat Wookie menoleh sesaat ke arahnya. Wookie menggoyangkan kakinya yang terasa sakit karena terkilir di sungai kemarin "Wookie ah gwenchanayo?" tanya Fany memerhatikan kaki Wookie yang tengah digerakan "ahh ini bukan apa-apa, naega gwenchanayo" sahut Wookie sedikit meringis "Tiffany ingat kata-kata oppadeul!" teriak Siwon membuat Fany menoleh "ne, bye-bye oppadeul!" teriak Fany dengan sigap.


   Kini Wookie dan Fany sudah berada di sebuah halte yang tak jauh dari rumahnya, mereka duduk sambil menanti bus tujuannya datang bersama dengan penumpang lainnya "Judonya tidak begitu buruk" sahut Wookie membuat Fany menoleh dengan sigap "Sung Min?" tanya Fany menoleh ke arah Wookie "apa Sung Min ikut klub judo?" lanjut Fany dengan ekspresi polosnya "ne, kau tidak tahu?" jawab Wookie "Sung Min tidak hanya di klub judo, dia juga merupakan wakil timnya" lanjut Wookie membuat Tiffany tersenyum memikirkannya "jadi saat ini, apapun masalahnya aku hanya ingin menang" sahut Wookie antusias mengangkat kepalany menatap Tiffany yang duduk di sampingnya kreekkkk... "aw" rintih Wookie memegangi lehernya yang nampak sakit "sakit sekali" ucapnya membuat Fany yang sedang tersenyum-senyum sendiripun menoleh ke arahnya "Wookie ah! gwenchana? kau nampak kurang sehat?" tanya Fany memegangi bahu Wookie "ani, mungkin ini karena aku tidak bisa menggunakan kamarku dengan baik jadi leherku terasa sakit, kemarin kakiku juga terkilir" sahut Wookie sembari memijit lehernya. Tiffany tertunduk diam, merasa kasihan melihat oppa terdekatnya. Tiffany menoleh ke lain arah "ah halmoni, haraboji kajja duduk di sini saja!" serunya melihat seorang nenek dan kakek yang baru saja datang "Wookie" serunya menyuruh Wookie memberi tempat duduknya "ah gamsahamnida" ucap nenek itu tersenyum ke arahnya.

  "Wookie apa kau tetap mau mengikuti tes lusa?" tanya Fany berdiri di samping Wookie "mullon imnida, tapi kami tidak memiliki banyak tim judo untuk mengikutinya" ucap Wookie sedang membicarakan kompetisi judo nampaknya "ah bagaimana kali begini, jika semua member sudah mencoba dan masih belum bisa memenangkan bagaimana kalau aku ikut bergabung dengan klubmu? Aku akan mencobanya sekarang" ucap Fany antusias "ah ani, Fany sudahlah jangan bercanda! Hyungnim pasti tidak akan mengizinkan gadisnya terluka, mereka tak akan membiarkan kau mengikuti kompetisi itu. Itulah alasan kau tidak boleh ikut judo" ucap Wookie membuat Fany bingung "ah ne, biar aku yang bicara dengan oppadeul ne? mereka pasti setuju" sahut Fany mengerlingkan matanya "kau yakin?" tanya Wookie memastikan "ne, aku akan pastikan pada mereka bahwa tim judo tak akan kalah jika ada aku. Sudahlah lupakan, kita bicarakan lagi lain waktu" sahut Fany.


     Dari Kejauhan tepat di bawah halte dekat tangga naik nampak sosok Sung Min yang sedang menaiki tangga satu persatu sembari asyik membaca buku dengan earphone yang menempel di telinganya. Tiffany pun melihat sosoknya dengan sembunyi-sembunyi dari belakang Wookie "ah busnya datang" sahut Wookie sementara Fany tersentak melihat sosok yang ia perhatikan adalah sosok Sung Min. Sementara Wookie sudah berjalan menghampiri bus, Fany justru terlihat sibuk merapikan rambutnya dengan mata yang masih tertuju ke satu arah yang sama sejak tadi. Sung Min terus berjalan dengan mata yang tertuju kepada buku bacaannya "Tiffany ah apa yang kau lakukan? bus sudah akan siap berangkat" seru Wookie kembali menghampirinya "ah kulihat busnya nampak penuh, kita tunggu bus selanjutnya ne!" ucap Fany berbohong sembari memerhatikan sosok Sung Min yang semakin dekat "mwo? busnya tidak banyak orang kok" jawab Wookie. Tiffany membalikkan tubuhnya dengan sigap ketika Sung Min hampir melewatinya.

   Wookie melihat Sung Min lewat di depannya "Sung Min ah!" seru Wookie membuat namja bertubuh tinggi itu menoleh "hai" sapa Sung Min melempar senyumannya, Fany tersenyum seraya menganggukkan kepalanya belagak tak melihat sosok Sung Min sebelumnya "apa kalian tidak naik ke dalam busnya?" tanya Sung Min menunjuk ke arah bus "aku pikir... eeuumm.. busnya penuh jadi aku menunggu bus selanjutnya" sahut Fany gugup "oh begitu, baiklah kalau begitu aku duluan ne! Bye" sahut Sung Min kemudian berjalan menuju bus, namun tak disangka begitu ia sampai di depan bus tersebut, busnya justru pergi meninggalkannya. Ia hanya terpaku menatap bus itu berlalu "aku tertinggal" sahut Sung Min tersipu ke arah Fany yang tertunduk malu berdiri di samping Wookie "ne, kalau begitu kita berangkat bersama ne!" sahut Fany tersipu "eum" Sung Min menggangguk seraya tersenyum. Sung Min membalikkan tubuhnya, Fany terkekeh melihatnya sementara Wookie masih tak mengerti dengan keadaan keduanya, memerhatikan Fany yang tertunduk malu dengan penuh rasa heran. Fany pun merasa tak enak hati diperhatikan oleh Wookie, ia menoleh ke arah Wookie dengan penuh malu lalu berusaha menutupi perasaannya dengan ekspresi datar.

   Di dalam bus, Fany terus memerhatikan Sung Min yang duduk di bangku depan yang menghadap ke arahnya, sementara Wookie di belakang Fany terus memerhatikan tingkah aneh adiknya "ada apa dengan Fany?" tanya Hyoyeon heran, Wookie hanya mengangkat bahunya tanda tak tahu. Di dalam kelas, Wookie yang duduk di depan menoleh ke belakang melihat Fany sedang tersipu dan tersenyum sendiri. "Sejak bertemu dengan Sung Min kenapa Fany jadi aneh begini? tingkah Fany jadi berlebihan" pikir Wookie membalikkan tubuhnya ke posisi semula "Fany...." sahutnya menggelengkan kepala "mwo? apa Fany jatuh cinta dengan Sung Min??" pikirnya lagi

Narasi End

***

Tiffany's POV


   Senangnya bisa bertemu dengan Sung Min oppa lagi "dia sedang apa ne sekarang?" aku membuat sebuah kartun mirip Sung Min di buku kecilku, kupercepat membuka setiap lembarnya sehingga nampak gambar itu bergerak "aku benar-benar penasaran dengan sosoknya di kampus" gumamku tak bisa berhenti memikirkannya "sekarang teman-teman sekelas kita akan maju ke depan dan menjelaskan  tentang bagaimana Shake Spears menyebarkan cinta. Kajja kita dengarkan bersama!" seru sang dosen masih bisa kudengar dengan jelas "beri tepuk tangan untuknya!" serunya lagi, namun aku masih asyik memainkan note kecilku. Kualihkan pandanganku ke depan kelas "hai semuanya" kudengar teman sekelasku menyapa kami, kutopangkan daguku di atas tanganku yang menempel di meja, kucari sosok yang hendak berbicara tersebut "ah aku di sini akan menjelaskan tentang cinta menurut Shake Spears. Mohon semuanya beri tepuk tangan" seru teman namja sekelasku "apa itu cinta?" tanyanya seraya melebarkan kedua tangannya berharap teman yang lain menjawab "Cinta adalah bunga yang tumbuh di setiap sisi jalan, jika kau ingin memetiknya kau harus memiliki keberanian" ucapnya membuatku terkejut, kenapa sosok Sung Min ada di kelasku?????.....


TBC.....


Eotthae??? Kok bisa Sung Min di kelas Tiffany??? Bukankah dia dan Tiffany berbeda kampus????? Ada apa gerangan ne???? hmmmm penasaran khund???? Low penasaran, tunggu next Chapter ne!!! Jangan Lupa RCLnya.....^^
 
  
 

1 komentar:

  1. nice info, please visit me back, http://o-t-f-s.blogspot.com

    BalasHapus

Tinggalkan Jejak Disini Chingudeul!!