26 Januari 2013

Cinderella Boy Chapter 15 [End of Story]


Title     : Cinderella Boy
Author : Han Ha Rin
Cros Posting : Facebook

Cast     :
  • Yesung As Lee Hyun Seok
  • Kim Kibum As Lee Sang Joon
  • Sulli As Han Hyun Mun
  • Krystal As Kim An Kyu
Cast Additional :
  • Kwon Sang Woo As Kang Ahjussie (True Cast of Drama Cinderella Man)
  • Kyuhyun As Cho Kyuhyun (Han Hyun Mun's Boss)
  • Sungmin As Lee Sung Min (Lee Hyun Seok's Friend)
  • Ryeowook As Kim Ryeowook (Lee Sang Joon's Friend)
  • Yu Ri As Yu Ri (Han Hyun Mun's Friend)
Rating  : G (General)
Genre   : Romance
Disclaimer : Cinderella Man (Drakor)

PLEASE DO NOT COPY

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
 Annyeong haseyo..... Thor is back membawa kisah terakhir dari Cinderella Boy... Hmmm Gimana ya akhir dari kisah Cinderella Boy kita??? Bahagiakah?? atau tragiskah??? Penasaran??? makanya baca nih chapter terakhir yang thor kasih.... Semoga terhibur!!

Eits!! Changkaman!! Sebelum membaca thor mau ucapin banyak-banyak terima kasih kepada reader setia thor di facebook nih karena udah setia banget RCL setiap chapternya selama ini.. Jheongmal Gomawoyo reader yeorobun... Saranghae <3 *bow

Well Setelah fanfic ini berakhir, thor berharap kalian masih setia dengan fanfic thor yang selanjutnya.... Jheongmal Gomawo yeorobun.....
Yesungmin, sebelum lanjut baca thor seperti biasa mau kasih tau rulesnya nih... Simak baik-baik ne!!!

1. Biasakan LIKEnya sebelum membaca
2. KOMEN diwajibkan setelah usai membaca (komen boleh berisi komentar, kritikan atau saran tapi NO BASH and NO SARA ya Komentarnya)
  3. Keep Original... No Plagiarisme... COPAS = DOSA
 4. Gamsahamnida buat yang sudah Mematuhi rulesnya author *Bow
5. Kajja Kita mulai membaca^^ (Happy reading)

Happy Reading My Readers^^!!
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

RECAP CHAPTER 14

    Aku segera naik ke atas panggung dengan penuh rasa haru, hampir saja airmataku menetes karenanya. Akhirnya impianku selama ini sampai di depan mata, rasanya aku belum bisa percaya akan hal ini. Airmataku menggenangi pelupuk mataku saat aku harus menerima semua tropi dan hadiah dari para juri "Changkaman!!!" seru seseorang dari bawah panggung membuat semua mata menoleh ke arahnya, Kyu An ya? mau apa dia??? Dia naik ke atas panggung "keputusan itu tidak sah.. Dia tidak pantas jadi pemenang! Lihatlah foto di majalah ini!!! Desain bahkan warnanya hampir sama dengan desain milik Han Hyun Mun ssie!" sahutnya menunjukkan sebuah foto dengan desain baju yang sama dengan milikku "mwosun suriya???" bathinku tak percaya, airmataku berhasil mengalir "Dia sudah menjiplak karya orang lain, karyanya tidak original. Dia tidak pantas jadi pemenang!" lanjutnya membuat airmataku mengalir deras "aniya!!! Aku tak mungkin menjiplak, ini murni hasil karyaku!!" belaku menangis.....

RECAP CHAPTER 14 END

***
CHAPTER 15 [ End of Story ]

Han Hyun Mun's POV

   "Aniya!!! Aku tak mungkin menjiplak, ini murni hasil karyaku!!" belaku menangis "tidak mungkin menjiplak kau bilang eoh? jelas sekali aku memegang bukti karyamu adalah hasil jiplakan kau masih mengelak ne????" ujar Kyu An membuat airmataku mengalir deras "demi Tuhan, aku tak pernah menjiplak desain siapapun Nona!" aku yakin sekali aku tak pernah melihat karyaku ada di tempat lain sebelumnya tapi kenapa ia bisa berbicara begitu padaku "ini lihat!!!" ia menunjukkan sebuah gambar dari majalah yang benar-benar mengejutkanku "aigho! kenapa baju yang digunakan model itu begitu mirip dengan desainku??? tidak mungkin!!" pekikku membathin "sudah jelas bukan??? karyanya hasil plagiat jadi dia tidak pantas memenangkan kompetisi ini!" ujar Kyu An tak mampu kubalas "tapi Kyu An ssie keputusan juri tak bisa diganggu gugat, mungkin untuk sementara juara satu tetap dipegang olehnya namun pihak kami akan mencari tahu apa karyanya hasil plagiat atau murni buatannya. Kami butuh waktu setidaknya tiga hari untuk menyelidiki kebenarannya, dimohonkan untuk semua finalis dan pihak terkait bersabar sedikit! Kami juga tak akan memberikan tropi dan hadiahnya sebelum kebenarannya diketahui, bagaimana? apa itu adil?" ujar salah seorang juri yang kutahu berasal dari pihak majalah terkait "ne, kutunggu tiga hari kemudian! Kuharap tidak ada kecurangan di sini!" tukasnya menatapku sinis dan segera turun dari panggung "whooooooo...." teriakan penonton menyorakiku, aku benar-benar tak sanggup membendung airmataku.


  Aku menangis sejadinya meski aku masih berada di atas panggung "semua mimpiku harus berakhir seperti ini?? sungguh tragis nasibku" bathinku "kajja kita pulang!!" seru Hyun Seok menjemputku ke atas panggung, aku menoleh ke arahnya dan kuanggukkan seruannya. Ia menggandeng tanganku dan membawaku turun dari panggung megah itu "uljima chagiya!" bisiknya tersenyum ke arahku "oppa!! kau percaya padaku kan?" tanyaku menatapnya penuh harap "nde aku percaya padamu, kebenaran pasti akan cepat terungkap! uljima nde!" ia memegangi kedua tanganku menatap kedua bola mataku dan diakhiri dengan menyapu airmataku, perlakuan istimewa itu membuatku semakin haru. Tak segan kupeluk tubuhnya erat-erat aku tak peduli apa kata orang lagi kini. "Gomawo oppa!! Jheongmal gomawo" bisikku dipelukannya "ne chagi cheonma" balasnya. "Hyun Seok-Hyun Mun!!" seru seseorang membuat kami terpaksa melepas pelukan hangat ini, kami menoleh ke arah sumber suara "Sang Joon ya?" tanyaku dan Hyun Seok terkejut "Hyun Mun gwenchanayo?" tanyanya menghampiriku "naega gwenchanayo oppa!" jawabku menggeleng lemas "Joon, kau percaya pada Hyunie kan?" tanya Seoki merangkul pundakku "ne aku percaya seratus persen padanya, aku yakinkan karyanya pantas menjadi juara!" sahutnya membuatku kembali optimis "bagaimana kalau kita keluar, kita cari tempat makan untuk berbincang. Aku juga sudah mengajak seseorang" sahutnya membuat aku dan Seoki bertanya-tanya "nuguya?" tanyaku dan Seoki kompak "kajja! ikut aku!" serunya menarik tangan kami.

Han Hyun Mun's POV End

***

Kyu An's POV

   Yes akhirnya aku berhasil membuatnya malu di depan umum, tetapi kenapa tidak langsung dibatalkan saja sih penghargaannya kenapa harus diselidiki dahulu? ini bisa berbalik kepadaku? bagaimana jika mereka jadi menyalahkanku? bisa gawat, bisa hancur karirku "yaks paborasseo" pekikku. Aku segera kembali ke ruanganku, sebelum kembali pulang aku memastikan dahulu bahwa Sang Joon masih di ruangannya. Kutengok ruangannya dari balik pintu "Sang Joon??" seruku menengok ke ruangan tersebut "kenapa dia tak ada? dia kemana? yaks! Dia pasti menemui yeoja itu? aaahhh paborasseo!" pekikku segera pergi meninggalkan ruanganku.

   Kupercepat langkahku, mencari sosok Sang Joon di sekitar kantor "Kyu An ya!!!" seru seseorang menghentikan langkahku. Aku menoleh ke sumber suara tepat di arah kiriku "oppa??" ternyata Kyuhyun yang memanggilku, kulihat ia berlari ke arahku "kau mau kemana? kenapa begitu tergesa-gesa?" tanyanya sembaru berkacak pinggang "aniya, aku mau mencari Sang Joon, oppa" jawabku tegas "untuk apa kau mencarinya?" tanyanya lagi "aku tidak mau ia menemui yeoja itu, yeoja yang bekerja di tempatmu" jawabku ketus "wae? kau cemburu padanya?" ucapnya menyipitkan kedua matanya "yaks! Aku bukan cemburu padanya, aku hanya ingin menyingkirkan yeoja itu dari hidupku karena buatku ia hanya benalu untuk kita menguasai harta keluarga Lee. Apa kau tidak mengerti juga?" tukasku dengan nada tinggi "ne arasseo, mianhae!" sahutnya tertunduk, aigho sepertinya aku terlalu keras padanya "mianhae oppa aku terlalu keras padamu" ucapku merangkul pundaknya "eum gwenchanayo, ya sudah biar aku bantu mencari ne?" sahutnya kurasa ia memaksa tersenyum ke arahku "ne, kajja kita cari dia!" seruku segera menggandeng tangannya.


  Aku dan Kyuppa berada dalam satu mobil untuk mencari Sang Joon, aku yakin sekali Sang Joon kini sedang bersama yeoja itu dan Sang Joon imitasi. Yaks mengingat hal itu aku jadi kesal setengah mati "kemana kira-kira mereka pergi ne oppa?" tanyaku menatap ke arah Kyuhyun yang masih fokus menyetir "mollasseo, kita cari saja dulu! Jika tidak ada di sekitar sini, mereka pasti sudah kembali ke Busan" jawabnya kuanggukkan. Aku dan Kyuhyun kembali menoleh ke arah jalan, berharap menemukan tiga sosok menyebalkan itu "oppa stop!!!" seruku membuat Kyuhyun menginjak pedal rem mendadak "aaaww... appo oppa!!" rintihku karena kepalaku mendarat tepat di atas dasbor mobil dengan keras "mianhae, habisan kau tiba-tiba berteriak menyuruhku berhenti jadi aku spontan mengikuti perintahmu, waeyo chagi?" ucapnya nampak polos. Aku masih mengusap-usap keningku yang sakit "lihat itu! Bukankah itu Sang Joon, Hyun Mun dan Sang Joon imitasi? Lalu siapa yeoja yang duduk di sebelah Sang Joon, oppa?" aku melihat ada yeoja duduk berdampingan dengan Sang Joon "nuguya? kenapa begitu banyak yeoja di hidupnya? yaakkss pemandangan menyebalkan!" pekikku "sepertinya aku kenal yeoja itu!" ucap Kyuhyun membuatku terkejut "nuguya?" tanyaku menatapnya "dia Kwon Yu Ri, dia sahabat baik Hyun Mun" jawabnya sembari memerhatikan ke arah orang-orang menyebalkan itu "yaks!!! kenapa begitu banyak orang miskin di sekelilingnya? kajja oppa kita turun!" tukasku segera membuka pintu mobil.

   Aku berjalan dengan cepat bersama Kyuhyun menghampiri mereka yang sedang menikmati hidangan makan siang di sebuah restoran korea pinggir jalan. Sesampainya di dalam, aku segera menuju meja mereka "Sang Joon ya!!!" seruku lantang membuat mereka dengan cepat menoleh ke arahku "kau? mau apa kau ke sini? mau mengganggu makan siang kami?" tanyanya kulihat sedang mengunyah makanan "kau kan tunanganku kenapa kau makan dengan yeoja lain?? mwosun suriya?" tanyaku berkacak pinggang "mwo? tunanganmu?? sejak kapan aku menganggap kau sebagai tunanganku eoh?" yaks kenapa ucapannya begitu menyebalkan "tapi kau adalah tunanganku, cincin ini buktinya!" aku segera menunjukkan cincinku "heh nenek sihir! dengar! Aku mau makan dengan siapa itu bukan urusanmu, kau sendiri sedang apa dengan Mr. Cho eoh?" ucapnya membuatku tak mampu menjawab "dia.... dia...." kenapa aku jadi bingung mau ucapkan apa "dia adalah yeojachinguku" aigho kenapa Kyuhyun ucapkan itu, membuatku malu saja "oh begitu, chukhae hamnida atas hubungan kalian. Ah kebetulan kau ada di sini, sebaiknya kukenalkan yeojachinguku yang baru" ia berdiri seraya merangkul yeoja yang ada di sampingnya "mworago?" tanyaku ketus "wae? dia yeojachinguku, cantik bukan? Yu Ri ya kenalkan dia Kyu An" ucapnya benar-benar membuatku kesal "yaks! Tanganmu kotor, tanganku steril dari tangan orang miskin sepertimu" ucapku menepis tangan yeoja itu dengan keras "sudahlah chagi, percuma kita di sini. Hanya buang-buang waktu, kajja kita pergi!" sahutku menarik tangan Kyuhyun yang masih terpaku menatapi mereka "ah ne annyeong Kyu An ya!!!" kudengar Sang Joon mengejekku, benar-benar menyebalkan.

Kyu An's POV End

***

Sang Joon's POV

   Aku terkekeh melihat ekspresi Kyu An yang nampak kesal dengan ulahku siang ini "hahahaha siapa suruh berurusan denganku?? rasakan itu nenek sihir" ejekku masih terkekeh "kau itu! kejam sekali oppa" sahut Yu Ri membuatku menghentikan tawaku "ah biar saja Yu Ri ya, yeoja itu memang harus diberi pelajaran sesekali supaya tidak semena-mena! Memangnya hanya dia saja yang bisa menghina orang lain" ujar Hyun membelaku "ne Yu Ri ya! Kau tenang saja, chagiyamu tak sekejam itu.. hehehe" sambung Hyun Mun diakhiri tawa kami. Senangnya aku kini sudah memiliki yeoja baru, yeoja yang ramah, manis, yeoppo dan rendah hati ah satu lagi ia begitu dewasa membuatku nyaman di dekatnya "kalian berpacaran?? bagaimana ceritanya? Joon ceritakan padaku! Aku ingin mendengarnya" ucap Hyun memaksaku menceritakan kejadian semalam.

Flashback malam sebelumnya

   Hari ini aku sudah mengadakan janji makan malam dengan Yu Ri di Busan, aku ingin sekali menyatakan perasaanku padanya. Semoga saja ia memiliki rasa yang sama denganku, penuh harap aku menemuinya di salah satu taman terdekat dengan rumahnya. Sesampainya di taman, aku melihat sosok bidadariku tengah terduduk manis di salah satu bangku taman sembari sesekali menengadah ke langit, dia begitu cantik malam ini dengan mengenakan gaun pendek berwarna putih serta rambutnya terurai lurus dihiasi sebuah bandana bunga berwarna putih. Aku segera menghampirinya "Annyeong haseyo Yu Ri ya!" sapaku membuatnya menoleh ke belakang "ah annyeong haseyo Sang Joon ya!" balasnya berdiri dan membungkukkan badan "mianhae sudah membuatmu menunggu lama!" sahutku "eum.. gwenchanayo! Aku juga baru sampai" balasnya memulas senyuman indah di wajah putihnya "gomawo Yu Ri ya!" sahutku membalas senyumnya "ya sudah kita mau kemana oppa?" ujarnya ceria "ah ne, bagaimana kalau kita jalan-jalan saja dulu? setelah itu kita makan malam, eotthae?" usulku dianggukkan olehnya. Akhirnya aku mengajaknya jalan-jalan menyusuri kota Busan malam ini, aku sengaja menitipkan mobilku di rumah Hyun sementara aku berjalan kaki dengan Yu Ri.

   Ketika aku menitipkan mobil, aku tak sempat berpamitan dengan Hyun karena ia lelah sekali hari ini jadi ia terlelap meski hari masih sore. Sepanjang jalan kami terus bersenda gurau, kini hubungan kami sudah tidak kaku seperti pertama kali bertemu. Dia orang yang menyenangkan, kepribadiannya hangat membuatku benar-benar merasa nyaman. "Sang Joon ya! Apa kau tidak malu jalan kaki denganku?" tanyanya kugelengkan dan kubalas senyum "kenapa aku harus malu?" tanyaku "animnida, kau kan anak konglomerat tetapi kau jalan kaki bersamaku yang hanya seorang penjaga kasir, aku takut ada anak buahmu yang melihat lalu imejmu menjadi buruk karenaku" ujarnya polos "tenang saja! Tidak akan ada anak buahku di sini jadi aku bebas melakukan apapun yang kumau, memangnya salah jika seorang menejer jalan dengan penjaga kasir? Kurasa tidak ada hukum yang melarangnya jadi itu sah-sah saja bukan?" ujarku dicibir olehnya. Kulempar senyumanku kemudian melanjutkan jalan-jalan kami.

   Lelah berjalan, kami memutuskan untuk makan malam di sebuah restoran sederhana yang menyajikan beberapa hidangan laut. "siksa haseyo (selamat makan)" ucapku ketika hidangan laut sampai di meja kami "gomawo, siksa haseyo oppa (terima kasih, selamat makan oppa)" balasnya memanggilku oppa? senangnya. Kami pun mulai menikmati hidangan kami masing-masing, tempatnya begitu romantis. Di atas meja kami terdapat lilin aroma terapi, serta setangkai mawar menambah cantik suasana ditambah alunan musik jazz yang tenang membuat selera makan kami menjadi lebih baik. Seusai makan, aku siap-siap untuk menyatakan perasaanku padanya. Sudah lama aku tak pernah menyatakan cinta kepada seseorang, aku jadi kaku dan gugup. Semoga saja aku bisa menyatakannya dengan baik.



   Kulihat ia sedang sibuk memandangi pemandangan di luar sana, perlahan kutarik kedua tangannya yang sedang tergeletak di meja. Ia menoleh ke arahku penuh rasa heran "Yu Ri ya, aku ingin bicara serius padamu tapi mianhae jika caraku salah. Bolehkan?" sahutku menatap kedua mata indahnya, ia mengangguk tanda setuju "Yu Ri ya! Aku memang tidak pandai mengungkapkan perasaanku tapi aku ingin jujur padamu.... Aku menyukaimu, apa kau bersedia menjadi yeojaku?" lanjutku membuatnya terkejut "aku tidak memaksamu untuk membalas cintaku, aku hanya ingin kau tahu saja tentang perasaanku padamu. Aku bersungguh-sungguh" lanjutku mulai gugup karena ia masih berdiam diri, ah semoga saja aku tidak salah ucap "oppa! Gomawo, jika aku harus jujur aku juga menyukaimu" ucapnya tersipu "mworago????" aku tak sadar dengan ucapannya, apa yang ia ucapkan tadi?? ia menyukaiku juga???? ah senangnya "ne, aku menyukaimu oppa" tegasnya membuatku ingin melompat setinggi-tingginya "gomawo!!!! Gomawo chagiya" sahutku segera memeluknya "cheonma oppa, oppa lepaskan aku! Aku malu" ucapnya memberontak di pelukanku "hehehe mianhae aku lupa kita di tempat umum.. hehehe" ucapku melepaskan pelukannya. Rasanya aku ingin terbang malam ini. Setelah selesai makan, aku pun mengantarnya kembali ke rumah. Sebelum ia turun dari mobilku, kusempatkan mencium keningnya "rupanya begini rasanya mencintai seseorang dengan tulus??? Indahnya" gumamku dalam hati.

Flashback End....

Sang Joon's POV End

***
Narasi

    Mereka pun menikmati hidangan makan siang hari ini dengan penuh kebahagiaan. Hyun Seok terus mencoba menghibur suasana hati Hyun Mun yang sedang dalam keadaan terpuruk. Sementara di tempat lain, Kyu An sedang berada di luar ruangan di mana Nyonya Lee di rawat, ia sedang berbincang serius dengan istri dari Lee Kwang Gi. Mereka sedang membicarakan beberapa rencana mereka untuk menguasai harta milik keluarga Lee. "Ahjumma, menurutmu kita harus bagaimana untuk menyingkirkan nenek tua itu?" tanya Kyu An sembari berdiri menghadap ke arah Nyonya Kwang Gi "kita harus singkirkan dia, bila perlu kita bunuh dia. Dengan begitu, pembagian harta akan semakin cepat. Tapi ingat, cara membunuhnya harus bersih. Buat seakan-akan itu adalah kecelakaan" ujarnya mengeluarkan ekspresi piciknya "mwo? aku takut untuk membunuhnya ahjumma, apa tidak sebaiknya kita menyuruh orang lain saja?" nampak guratan ketakutan di wajah Kyu An "yaks pabo! tentu saja kita menyuruh orang lain, mana mungkin aku sendiri yang harus turun tangan? Kau ini bagaimana?" pekiknya kesal "hehehe.... geureyo, aku tunggu rencanamu yang lain nde!" sahutnya tersipu "nde, kajja kita pulang! Aku sudah muak di sini" serunya segera pergi "ne nado" balas Kyu An mengikuti langkahnya di belakang.


   Tanpa disadari, pembicaraan mereka sudah terdengar oleh Nyonya Lee dari dalam. Betapa terkejutnya Nyonya Lee mendengar percakapan mereka, kini ia merasa dirinya terancam. Ada rasa takut menggelayuti pikirannya, sekaligus penyesalan mendalam karena selama ini salah mempercayai orang. Ia merasa bersalah sekali karena sejak dulu sudah terhasut oleh pikiran jahat menantunya sehingga ia harus membenci orang yang salah, yaitu Jung Eun Hwa dan anak-anaknya. Ia menangis sejadi-jadinya di kamar dingin seorang diri "paboya jeongmal paboya... kenapa aku baru tahu sekarang? Kenapa aku tak pernah peka sejak dulu? Sekarang aku harus bagaimana Tuhan? Menyesalpun tak ada gunanya" pekiknya menangis terisak-isak "rasanya aku ingin sekali bertemu denganmu Eun Hwa, ingin sekali aku memohon maaf padamu! Mianhada jeongmal mianhada atas semua kesalahanku" tambahnya diiringi tangis yang semakin mendalam "aku tahu aku tak mungkin mendapatkan jawaban darimu tapi untuk menebus semua kesalahanku aku berjanji Eun Hwa aku akan merawat anak-anakmu dan aku akan menyuruh Kwang Gi segera menceraikan yeoja iblis itu. Aku janji Eun Hwa, mianhae" lanjutnya masih terduduk lemas di lantai.

   Setelah mampu mengatasi emosinya, Nyonya Lee segera menghubungi Kwang Gi. Ia meminta Kwang Gi ke Rumah Sakit bersama Sang Joon dan Hyun Seok malam ini. Kwang Gi merasa heran dengan permintaan ibunya, ada rasa khawatir membayangi pikirannya, ia hanya khawatir ibunya akan menginjak-injak harga diri anaknya Hyun Seok namun ia tetap berusaha untuk berpikiran positif, ia pun menyetujui permintaan ibunya.

Narasi End

***

Hyun Seok's POV

   "Mworago? halmonie ingin bertemu denganku? apa appa yakin tidak salah dengar?" tanyaku begitu terkejut mendengar pernyataan appa melalui telepon "ne, aku juga tidak tahu apa tujuannya tapi aku rasa ia sungguh-sungguh ingin bertemu denganmu nanti malam. Kau siap?" sahut appa membuatku benar-benar mati penasaran "nde aku siap appa" jawabku tegas "geureyo, nanti malam kita pergi bersama ne! Appa akan menjemputmu, ya sudah appa harus kembali bekerja. Jangan lupa beritahu Sang Joon akan hal ini nde!" sahutnya "nde. Annyeong appa!" sahutku segera mematikan panggilannya. Aku masih bersama Sang Joon sore ini, tanpa basa-basi aku segera memberitahukan kabar dari appa. Ternyata sama denganku Sang Joon pun terkejut mendengar kabar tersebut "mau apa ya ia ingin bertemu denganmu?" tanya Joon kuangkat bahuku "semoga saja ada berita baik Joon!" sahutku berusaha mengatur pikiranku agar tetap positif "amin" sahut Sang Joon, Hyun Mun dan Yu Ri kompak.


   Hari begitu cepat berlalu, seusai mengantar Hyunie pulang aku segera bersiap-siap menuju Seoul kembali. Aku sibuk membersihkan diri di kamar "kau nampak sibuk? kau mau kemana lagi? apa tidak cukup seharian senang-senang?" tanya ahjussie seraya memerhatikan tingkahku yang sibuk "yaks! Siapa yang mau senang-senang? ahjussie ini tahunya hanya senang-senang saja" pekikku sembari memakai baju "lalu kau mau ke mana lagi?" tanyanya benar-benar ingin tahu rupanya "ahjussie, kau tahu??? Nyonya Lee ingin bertemu denganku malam ini. Kau mau ikut?" ucapku menatap ke arahnya, kulihat ia terkejut dengan ucapanku barusan "mau apa dia ingin bertemu denganmu?" tanyanya mengernyitkan dahi "molla, kau mau ikut tidak?" kuangkat bahuku seraya mencibir "memangnya aku diundang? sudah kau sajalah yang pergi, aku sibuk" ucapnya pergi begitu saja "yaks! ahjussie ini, sok sibuk sekali gayanya" pekikku kembali menata rambutku yang basah.

   Aku sudah rapi, tak lama berselang aku mendengar suara deruan mobil appa di depan kedai. Aku segera keluar dari kamarku dan berlari keluar "appa!!" seruku melihat appa baru saja turun dari mobil mewahnya bersama Joon "kau sudah siap?" tanyanya "nde aku siap, ahjussie aku pergi ne! Annyeong" sahutku seraya berpamitan dengan ahjussie yang tengah berdiri di depan pintu kedai "ne, hati-hati!" sahutnya melambaikan tangan "aku berangkat ne Jung hyung, annyeong" kudengar appa berpamitan dengan ahjussie "eum nde, annyeong! hati-hati ne!" balas ahjussie kulihat melempar senyumannya ke arah appa. Mobil kamipun segera melesat menuju Seoul.

   Akhirnya kami sampai di Rumah Sakit, dengan penuh rasa takut aku terus melangkah "kau nampak tegang? relaks lah! Tak usah takut, kami bersamamu!" ucap Joon diiringi senyum "ne" jawabku memaksa tersenyum "jangan takut nak! Appa akan selalu menjagamu eoh" appa ikut menghiburku, kuanggukkan kepala dan mencoba tersenyum. Semoga saja apa yang kutakutkan tidak terjadi. Appa membuka pintu kamar halmoni, jantungku semakin kencang. Kuhentikan langkahku sebelum terlanjur masuk ke dalam "Hyun!! kenapa kau masih di sana? kajja masuk! halmonie sudah menanti" seru Joon membalikkan badan. Entah kenapa rasanya kakiku seperti terpaku di depan ruangan tersebut "kajja!!!" Joon menarik tanganku, aku masih tertunduk hingga sampai di depan halmonie. "Annyeong halmonie" sapa Joon masih dapat kudengar jelas "Annyeong Sang Joon ya" balasnya ramah tapi belum mampu membuatku tenang "Hyun! Beri salam pada nenekmu nak!" seru appa membuatku mengangkat kepalaku "annyeong Nyonya Lee" sapaku membungkukkan badan "Annyeong Hyun Seok ya! Kenapa kau nampak tegang eoh?" rupanya ia menyadari sikapku malam ini "eoh?? animnida, aku... aku hanya...." aigho kenapa rasa gugupku semakin besar "tenanglah! Aku tidak akan menyakitimu, panggil aku halmonie jangan Nyonya Lee! Kau kan cucuku!" ucapnya berhasil membuatku terkejut "mwo? mworago?" tanyaku tak percaya, ia tersenyum manis ke arahku.


   "Kenapa? kau terkejut? ke sinilah! Biar kujelaskan!" sahutnya melambaikan tangannya kepadaku menyuruhku duduk di sampingnya, aku pun segera menuruti perintahnya dengan mau-malu. Ia mengelus rambutku "kau begitu tampan, sama seperti appamu ne?" sahutnya membuatku tersipu malu, sementara kulihat Joon dan appa masih menatap heran ke arahnya (halmonie) "kenapa aku baru menyadarinya sekarang ne?? kenapa aku harus membencimu? Ibumu dan kau begitu cantik dan tampan, sungguh beruntungnya aku memiliki keturunan sempurna seperti kalian" ujarnya benar-benar membuatku tak habis pikir "Hyun Seok ya! mianhae..." ucapnya membuatku menoleh menatapnya "untuk apa halmonie?" tanyaku "mianhae, atas sikapku yang selalu membencimu dan ibumu. Aku benar-benar menyesal sudah membenci kalian, selama ini aku sudah salah percaya dengan orang lain. Aku tak pernah mempercayai pilihan anakku sendiri, kini mataku terbuka. Ternyata orang yang selama ini kupercaya justru akan membahayakan diriku sendiri. Kupikir menyesalpun tak ada gunanya tetapi aku akan berusaha menerima kehadiranmu dan menyayangimu dengan tulus, akan kutebus semua kesalahanku pada ibumu dulu. Mianhada Hyun Seok ya!!!" ia memelukku dengan menyatakan semua penyesalannya. Airmataku mengalir tak kuasa menahan tangis "apa aku bermimpi?" bathinku menangis haru. Hingga saat ini tak mampu satu katapun terucap dari mulutku, hanya isak tangis yang mampu kulakukan "kau mau kan memaafkan kesalahanku pada ibumu?" tanyanya memegangi pundakku seraya menatap kedua mataku, kuanggukkan kepalaku perlahan. Ia kembali memelukku dengan erat dan hangat "ne halmonie, aku sudah memaafkanmu. Naega saranghae halmonie ya!" ucapku tulus "nado chagiya" balasnya.

   Malam ini benar-benar indah, aku bisa memeluk tubuh halmonie yang sudah lama kurindukan. Bisa berbagi kebahagian bersama halmonie, appa dan saudara kembarku adalah anugerah terindah untukku tahun ini "gomawo.. gomapseumnida Tuhan kau sudah memberikanku kebahagian yang selama ini tak pernah kurasakan" haruku dalam hati, indahnya bisa melihat senyuman orang-orang yang kusayang. "ah ne hampir aku lupa, tadi siang aku tak sengaja mendengar percakapan Kyu An dan istrimu Kwang Gi" ucap halmonie memecah keheningan sejenak "mereka bicara apa?" tanya appa mulai serius "mereka berencana membunuhku" ucapnya membuat kami terkejut "mwosun suriya?" tanya Joon dengan keras "ne, mereka ingin menguasai hartaku dan mereka berencana membunuhku untuk menyingkirkanku. Aku benar-benar takut Kwang Gi ya!!" ujar halmonie bisa kulihat ekspresi cemasnya "tenang eomma, kami akan selalu bersamamu! Kau tak perlu takut ne!" ujar appa merangkul pundak halmonie "ne halmonie, kami tak akan membiarkan siapapun melukaimu" ujarku dan Sang Joon seraya memegangi tangannya. Kulihat ia mulai tenang dan tersenyum ke arah kami.

Hyun Seok's POV End

***

Narasi  

   Waktu berjalan begitu cepat, tiga hari ini Hyun Mun menanti keputusan juri selanjutnya. Hari ini ada Re-show untuk mengumumkan apakah karya Hyun Mun layak atau tidak untuk dijadikan pemenang. Hyun Mun datang ke hotel ditemani Hyun Seok, Yu Ri dan Sang Joon, ditambah kehadiran halmonie dan appa Hyun Seok membuat hari ini terasa lebih lengkap. Angannya membumbung tinggi, hari ini ia yakin seratus persen karyanya murni tanpa meniru milik siapapun. Para Juri segera berkumpul di atas panggung termasuk Kyu An yang tergabung di dalamnya, ia tersenyum sinis ke arah Hyun Mun yang masih terduduk di barisan para finalis. "Baiklah, kami di sini hadir untuk memverifikasi kesalahan tiga hari yang lalu, kami harap tak ada lagi kesalahpahaman pada penilaian kami kali ini" ujar seorang MC memulai pertunjukkan "setelah tertunda tiga hari, para juri dari pihak majalah kami sudah menyelidiki kemurnian karya Han Hyun Mun ssie. Kami pastikan bahwa hasil penyelidikan kami sudah tak ada kesalahan, jadi apapun keputusan juri dimohon untuk tidak ada yang mengganggu gugat. Apakah kalian semua siap mendengar hasil penyelidikan kami?" tambahnya diiyakan oleh para finalis yang hadir.


   "Baiklah, setelah kami selidiki ternyata hasilnya adalah sah milik Han Hyun Mun ssie jadi pemenangnya...." ucap salah satu juri membuat Kyu An dan yang lainnya terkejut "kenapa bisa begitu? bukankah karyanya jelas-jelas sudah ada di majalah orang lain?" bela Kyu An terlihat kecewa "begini Kyu An ssie, biar kami jelaskan! Mohon untuk bersabar!" seru juri bertubuh tinggi semampai itu mencoba memberi pengertian pada Kyu An "lihat tanggal berapa majalah ini terbit!" serunya seraya menunjukkan majalah terkait "15 Januari 2013, wae?" sahut Kyu An "tanggal 15 Januari majalah ini terbit, sementara hasil desain Han Hyun Mun ssie sudah dikumpulkan sejak tanggal 10 Januari 2013. Berdasarkan tanggal terbitan yang lebih awal jelas sekali karya Han Hyun Mun ssie sudah lebih awal dibuat, maka dari itu kami pastikan karyanya adalah murni buatannya. Jika ada kemiripan dengan desain dari majalah lain maka dari itu kami nyatakan hanya sebuah kebetulan. Arasseo Kyu An ssie?" ujarnya benar-benar mendapatkan sambutan hangat dari para finalis dan juri lainnya "yakss!! paborasseo, aku gagal menjatuhkan yeoja ini" pekiknya kesal "kepada Han Hyun Mun ssie kami persilahkan naik ke atas panggung untuk menerima semua hadiah dari kami!" seru MC segera dikerjakan oleh Hyun Mun.

 Senyum kemenangan terpampang jelas di wajahnya "chukhae hamnida Hyunie chagi" ucap Hyun Seok memeluk Hyun Mun sebelum ia naik ke atas panggung "gomawo chagi, aku naik dulu ne" ujarnya segera naik ke atas panggung "chukhae hamnida Han Hyun Mun ssie! Berikut adalah hadiah yang bisa kau bawa pulang berupa tropi penghargaan, sertifikat juara 1, kontrak kerja dan kontrak magang di Hotel Seoul dan Majalah Fashion Holic selama satu tahun. Ada juga hadiah tambahan berupa uang sebesar 50 juta Won yang bisa kau bawa pulang. Sekali lagi kami ucapkan chukhae hamnida Han Hyun Mun ssie!!!" ujar MC diakhiri tepuk tangan meriah dari para penonton dan finalis lainnya. Kyu An benar-benar kesal dibuatnya, ia segera turun dari panggung dengan amarah tinggi sementara Hyun Mun menangis haru atas keberhasilannya.

Narasi End ...

***

Kyu An's POV
 
   Yaks.. jeongmal paboya, kenapa aku tak melihat tanggal penerbitannya dahulu? jeongmal paborasseo!!! Aku benar-benar muak dengan keputusan para juri pabo itu. Benar-benar mengecewakan, aku segera pergi dari kerumunan orang-orang tersebut. "Kyu An ya!!" seru seseorang menghentikan langkahku "oppa?" kulihat Kyuhyun mengejarku "sabar ne!! Mungkin kita harus pakai cara lain untuk menyingkirkan mereka satu persatu" ujarnya begitu sampai di hadapanku "mwo? kau punya ide?" tanyaku, kulihat ia nampak sedang memikirkan sesuatu "aku kan sudah bilang, satu-satunya cara untuk menyingkirkan kerikil di jalan suksesmu adalah dengan cara membinasakan mereka satu persatu. Kenapa kau masih menggunakan cara murahan seperti itu?" ucap seseorang membuat kami menoleh ke arahnya "ahjumma???" aku terkejut dengan kehadirannya "wae? kau lupa kau sedang bekerja sama dengan siapa?" tanyanya berkacak pinggang "mianhae, aku hanya ingin menyingkirkan yeoja itu saja ahjumma tapi ternyata aku gagal" ujarku lemas "kau belum gagal Kyu An ya, hari ini aku sudah siapkan rencana kita sematang mungkin. Aku yakin caraku tak akan gagal untuk singkirkan nenek tua itu hari ini" ujarnya membuatku dan Kyuhyun mengernyitkan dahi.

Kyu An's POV End

***

Hyun Seok's POV

   Seusai menemani Hyunie, aku dan yang lainnya berencana akan makan siang di sebuah restoran di dekat Hotel tepat di seberang jalan. Tentu saja halmonieku ikut, dia sudah sehat sekarang. Senangnya bisa berkumpul kembali dengan keluargaku, ah Jung ahjussiepun ikut menemani Hyunie. Kami semua turun dari mobil, dan berencana menyebrang menuju restoran. Ah kenapa restoran ini menyediakan parkiran terpisah, ini sungguh merepotkan. Kasian halmonieku kan jadinya, yang lain sudah menyebrang terlebih dahulu dia harus berjalan di belakang mereka. Aku sendiri tak bisa menemaninya karena tali sepatuku mendadak terlepas dari ikatannya, yaks menyebalkan.


  Selesai sudah kuikat kedua tali sepatuku, kutegakkan kembali tubuhku dan melangkah ingin menghampiri halmoniku yang hampir berada di tengah jalan. Aku menoleh ke kanan dan ke kiri "aigho! mobil itu?????" aku tersentak melihat sebuah mobil melaju kencang menuju ke arah halmonieku berada "halmonieee!!!!" seruku membuat halmonie dan yang lainnya menoleh, aku segera berlari dan mendorong tubuh rentan halmonieku hingga tersungkur ke tepi jalan "aaaaaaaa........" ada apa denganku? rasanya tubuhku terlempar jauh, kenapa semua mendadak sunyi dan gelap.

Hyun Seok's POV End

***

Narasi

   Tubuh Hyun Seok terlempar jauh, kepalanya berlumuran darah di tengah jalan. "Hyun Seookkkk!!!!!" seru halmonie dan yang lainnya terkejut melihat tubuh Hyun Seok terlempar jauh. Mereka berlari menghampiri Hyun Seok namun Hyun Seok sudah dalam keadaan tak sadarkan diri. Mereka segera membawa Hyun Seok ke Rumah Sakit terdekat, berharap nyawa Hyun Seok dapat tertolong.

   Tangisan mereka terus mengiringi perjalanan Hyun Seok menuju Rumah Sakit. Sementara di tempat lain Kyu An, Kyuhyun dan Istri dari Kwang Gi lah yang berada dalam sebuah mobil hitam yang tadi berhasil menempas jauh tubuh Hyun Seok. "Yaks! Kenapa harus anak itu yang tertabrak?? kenapa bukan nenek tua itu? bagaimana ini ahjumma? bagaimana jika Sang Joon imitasi itu mati? aku takut ahjumma, aku tak mau berakhir di penjara!" pekik Kyu An mulai khawatir "diam kau! kau ini banyak mengeluh, tidak bisakah kau lebih tenang eoh?" sentak Nyonya Kwang Gi membuat Kyu An menangis. Kyu An dan Kyuhyun benar-benar merasa menyesal karena sudah salah sasaran, kini mereka berada dalam ketakutan. Mereka takut polisi cepat mengetahui ulah mereka. Terlebih Kyuhyun lah yang mengendarai mobil tersebut. "Jika anak itu yang mati, biar saja. Toh tujuan utama kita memang menyingkirkan mereka bukan? Jadi kenapa kalian harus takut eoh?" ujarnya licik "tapi Kyuppa, dia yang sudah menabrak Sang Joon imitasi itu. Jika polisi tahu, aku akan kehilangan Kyuhyunku ahjumma" Kyu An menangis "yaks! kau itu cengeng sekali" sahutnya. 

Narasi End

***
 Sang Joon's POV

   Dokter sedang memeriksa keadaan Hyun, kami benar-benar mencemaskannya. Aku dan yang lainnya tak henti-hentinya berdoa, halmonie dan Hyun Mun terus menangisi keadaan Hyun Seok. Aku tak sanggup melihatnya berlumuran darah, bahkan ia mengeluarkan banyak darah dari mulutnya "ya Tuhan selamatkan Hyun! Jangan kau ambil dia sekarang, aku baru saja bertemu dengannya. Aku tak mau berpisah dengannya secepat ini Tuhan!" doaku membathin. Kami terus menunggu proses jalannya operasi dengan penuh harapan.

Sang Joon's POV End

***

Narasi

   Polisi terus menyelidiki kasus tabrak lari tersebut, mencari bukti-bukti bahkan saksi-saksi yang terdapat di TKP namun polisi belum bisa mendapat keterangan banyak dari Hyun Seok karena kondisi Hyun Seok masih kritis dan tak sadarkan diri. Hari terus berganti, kondisi Hyun Seok masih tetap sama. Polisi masih berupaya mencari pelakunya. Hingga sudah hampir dua minggu berganti, akhirnya Polisi dapat menemukan siapa pelaku dibalik kasus tabrak lari tersebut. Polisi mendapatkan informasi dari beberapa saksi di tempat kejadian yang kebetulan melihat para pelakunya bersiap-siap melakukan aksinya. Singkat cerita, Kyu An, Kyuhyun dan istri Kwang Gi telah dinyatakan sebagai tersangka atas kasus tersebut. Kyu An tak terima dengan hasil akhir yang seperti ini, ia dan Kyuhyun benar-benar menyesali perbuatannya. Mereka berjanji akan berubah setelah keluar dari penjara nanti, sementara Nyonya Kwang Gi harus menelan pil pahit karena harus diceraikan pula oleh suaminya.


   Hari berganti hari, Hyun Seok sudah mulai pulih dari masa komanya. Ia mulai bisa berkomunikasi dengan baik meski harus menjalani beberapa terapi agar kesehatannya semakin membaik. "Ayo Hyun kau pasti bisa!!" sahut Hyun Mun menyemangati Hyun Seok yang sedang menjalani fisioterapi "kajja chagi, hwaiting hwaiting!!!" sahut Hyun Mun sembari terus menanti langkah Hyun Seok yang berat sampai ke hadapannya tetapi Hyun Seok terjatuh di tengah jalan "aaahhh..." keluh Hyun Seok kesal "ireona!!!" seru Hyunie mengulurkan tangannya, Hyun Seok meraih uluran tangan halus tersebut dan mencoba bangkit kembali.

 Satu Tahun kemudian....
  
   Singkat cerita, kehidupan mereka terus berjalan semakin membaik. Hari ini Hyun Seok dan Sang Joon berencana akan melaksanakan pernikahan dengan pilihan hidupnya masing-masing. Hyun Mun dan Yu Ri nampak begitu cantik dan anggun dengan mengenakan gaun putih panjang berenda bunga, rambut Yu Ri terurai indah sementara Hyun Mun tersanggul cantik. Mereka memasuki gereja tempat di mana mereka akan segera melaksanakan pernikahannya yang sakral. Di depan pendeta, Hyun Seok dan Sang Joon sudah berdiri menanti kedatangan mereka. Mereka pun mengucap janji sakral sehidup semati di depan pendeta dan tamu undangan, acara berjalan begitu khidmat hingga sampai ke penghujung acara di malam hari. Semua tamu undangan ikut berdansa dengan pengantin.


  Hyun Seok menggandeng tubuh Hyun Mun, mengajaknya berdansa mengikuti alunan musik (backsound : Lovely day -Super Junior) begitu pula dengan Sang Joon dan Yu Ri, mereka begitu menikmati alunan musik romantis tersebut. Hyun Seok dan Sang Joon mencium bibir pasangannya secara bersamaan di tengah ramainya para tamu undangan "saranghae chagiya" ucap Hyun Seok dan Sang Joon kepada pasangannya masing-masing. Semua tamu nampak ikut berbahagia atas hari jadinya mereka.


The End....


Yeeeeehhhh Akhirnya Happy ending jUga.. Mianhae kalo thor agak maksa buat endingnya.. tapi thor harap yeorobun suka sama endingnya... Jeongmal Gomawo buat yang sudah jadi readers setia thor selama ini.... *bow
Jangan Bosen2 baca karyaku ne... Karena setelah ini thor bakal rilis ff baru dengan cast baru dan cerita yang baru... Sekali lagi thor ucapin jeongmal gomawo *terharu.... Lebay mode on.... Paipai All... annyeong.... !!! *lambaikan tangan.
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Jejak Disini Chingudeul!!