24 Oktober 2012

1000 HUGS FOR YOU PART 14 ( 2 Part Terakhir)


Title     : 1000 Hugs For You
Author : Han Ha Rin

Cast     :
  • Yesung As Shin Je Hoon
  • Goo Ha Ra As Kim Hyu Sun
  • Kyuhyun As Lee Hye Soo
Additional Cast :
  • Heo Yi Jae As Park Yi Jae
  • Eunhyuk As Lee Hyuk Jae
  • Dong Hae As Lee Dong Hae
  • Leeteuk As Park Jung Soo
  • Lee Sung Min As Kang Sung Min
  • Shindong As Shindong
Rating : G
Genre : Romance/Teenager
OC's (Original Characters)

PLEASE DO NOT COPY

 Recaps

  Je Hoon membuka jendela dan menaikinya hingga berhasil keluar dari asrama, setelahnya kemudian Hye Soo dan Dong Hae bersiap untuk menyusulnya "kajja hyung! Ppalli!" seru Je Hoon dari balik jendela, Hye Soo baru mengangkat salah satu kakinya dan tiba-tiba seseorang menahannya dari belakang. Hye Soo tersentak dan menoleh ternyata Dong Hae sudah dipegangi oleh salah satu songsaenim dan songsaenim lain memegangi bajunya dari belakang "Je Hoon lariii!! Kau duluan!!!" seru Hye Soo teriak "ne hyung" teriak Je Hoon kemudian bergegas lari.

PART 14

POV Hye Soo dan Dong Hae

   Beberapa songsaenim namja mengunci kedua tangan Hye Soo dan Dong Hae di belakang hingga mereka berdua tak mampu bergerak "gagal! mati aku! Hyu Sun pasti marah besar padaku. Hyu Sun chagiya jeongmal mianhae. Aku hanya coba-coba tapi tak kusangka aku lulus audisi dan bisa sejauh ini. Kini aku benar-benar menyesal chagiya" gumam Hye Soo yang masih digiring ke kantor kepala Asrama.

    Hye Soo dan Dong Hae sampai di kantor, mereka mulai diinterogasi kini oleh kepala asrama dan manajer majalah korean wave. Guratan ketegangan mulai nampak diwajah mereka masing-masing. "kau harus kuat Dong Hae ah, bukankah didiskualifikasi adalah keinginanmu? Jika itu terjadi bersyukurlah pada Tuhan yang sudah mendengar doamu! Amin" gumam Dong Hae dalam hati berusaha tegar "aku pasti bisa, aku pasti bisa selesaikan masalah ini! Jika aku harus didiskualifikasi, seharusnya aku lebih bersyukur pada Tuhan" gumam Hye Soo tangannya mulai gemetar.


   Hye Soo dan Dong Hae dimarahi habis-habisan namun setelah satu jam diinterogasi dan dimarahi, keputusanpun ditentukan "kalian tidak akan kami diskualifikasi. Kami ingin melihat kemampuan kalian, jika memang kalian tak punya keahlian kami baru akan mengeliminasi kalian di malam penjurian nanti. Arasho?" seru Tuan Kim Yong Mun selaku manajer Korean Wave magazine "ish! kenapa ia tak mengeluarkan kami?" gumam Dong Hae dan Hye Soo geram dalam hati "arasho!!" sahut Hye Soo dan Dong Hae tertunduk lemas "joah, sekarang kalian kembalilah ke kamar!!! Songsaenim mohon antarkan mereka ke kamarnya!" seru tuan Kim seraya menunjuk-nunjuk. Mereka pun kembali ke kamar dengan perasaan kesal "kenapa kami tidak dikeluarkan ya hyung? Bukankah kita sudah melanggar peraturan?" tanya Hye Soo seraya melemparkan bajunya yang sudah ia buka "mollayo, tapi kita sial sekali sudah terjebak disini. Menyebalkan" balas Dong Hae membanting tubuhnya di atas kasur "ne sangat menyebalkan!! Terjebak disini membuatku semakin merasa bersalah pada Hyu Sun" lanjut Hye Soo seraya mengambil handuk dan hendak ke kamar mandi "ne" jawab Dong Hae memejamkan matanya perlahan "ya sudah hyung, aku mandi dulu. Badanku sudah bergaram" sahut Hye Soo kemudian masuk ke dalam kamar mandi, sementara Dong Hae mulai tertidur.

POV Je Hoon

    Je Hoon kini sudah berada dalam sebuah bus menuju kota Seoul "eottokhae? Hyu Sun pasti sangat marah padaku?" gumamnya sembari menyandarkan kepalanya di jendela bus "Hyu Sun chagiya mianhae, jika dari awal aku tahu kau tak menyukai kami jadi artis aku dan hyung tak mungkin mengikuti kompetisi ini. Jeongmal mianhae chagiya" lanjutnya masih menatap keluar yang ternyata sudah turun hujan lebat.

   Hujan sudah berhenti dan Je Hoon tertidur lelap di dalam bus hingga sampai di tempat tujuan, pak sopir membangunkannya hingga ia tersentak. Beberapa menit kemudian Je Hoon sudah berada di sebuah halte yang tak jauh dari alamat rumahnya. Ia mencari telepon umum untuk meminta orang rumah menjemputnya karena ia mulai merasa dingin, jelas saja ia merasa dingin sebab ia hanya menggunakan celana pendek dan kaos tipis you can see di saat hujan. "yoboseyo!" sapanya menggigil "eomma, ini aku Je Hoon. Eomma aku berada di halte depan, jemput aku sekarang ne! Aku kedinginan" serunya dengan mulut mengeluarkan uap dingin seperti sedang menghisap rokok "ah ne, nanti aku ceritakan di rumah ne! Eomma suruh pelayan siapkan ramyeon pedas dan panas serta siapkan aku air hangat untuk mandi ne!" seru Je Hoon menahan rasa dingin yang merasuk ke tulang rusuk "ne, bye" sahutnya sebelum meletakkan gagang telepon tersebut.


   Sepuluh menit kemudian Je Hoon sudah berada di rumahnya, ia segera mendekati perapian agar tubuhnya kembali hangat "kenapa kau sudah pulang? bukankah masa karantinanya belum usai?" tanya eomma seraya memberikan sebuah selimut dan segelas cokelat hangat "aku merindukanmu eomma" sahut Je Hoon aegyo "jeongmal? bukankah kau merindukan siapa tuh? yeojachingu Hye Soo, benarkan kau merindukannya?" ejek eomma berusaha mengingat nama seseorang "ish! eomma, kenapa kau tak percaya pada namjamu ini? aku kan namja setia, aku hanya setia padamulah eomma. Aku memang merindukanmu eomma, nega bogosipho eommanie chagiya" sahut Je Hoon aegyo seraya menyandarkan kepalanya di bahu eomma yang tengah duduk disampingnya "aish! eomma bukan seperti yeoja-yeoja yang pernah kau pacari, eomma tak mudah kau rayu!" sahut eomma belagak jual mahal "hehe, aku tahu itu makanya aku ingin punya istri sepertimu" sahut Je Hoon membuat eomma tersenyum.

   Je Hoon pun mulai menikmati mie ramyeon dan cokelat hangat pesanannya sebelum ia merangkak ke tempat tidur "aigo!! ramyeon ini benar-benar pedas, enak sekali" sahutnya seraya menjepit beberapa helai ramyeon dari dalam panci "kau ini? senang sekali makan pedas. Ya sudah kau habiskan ya ramyeonnya, eomma mau tidur. Eomma lelah, ini sudah hampir pagi" ujar eomma berdiri "ne eomma, annyeonghi jumuseyo chagiya" sahut Je Hoon seraya menyedot mie ramyeonnya "ne" sahut eomma kemudian pergi menuju kamar "ah ramyeon ini benar-benar membuatku bersemangat lagi" gumamnya merasakan gerah.

   Keesokan harinya, Je Hoon pergi menuju sekolah Hyu Sun. Ia berencana akan menjemput Hyu Sun dengan sedikit kejutan, namun sebelum menuju ke sekolah ia hendak mampir sebentar ke sebuah toko cake untuk membeli cheese cake sebagai hadiah untuk Hyu Sun. Je Hoon berjalan menyusuri lemari-lemari kaca berisikan cake di dalamnya, ia masih mencari-cari dimana posisi cheese cake tersebut berada. Selang beberapa menit iapun menemukan cake tersebut "noona, mohon dibungkus yang yeoppo ne. Ini untuk chagiku, okay?" sahut Je Hoon mengacungkan ibu jarinya ke salah satu pelayan "ne tuan" sahut pelayan tersebut tersipu. Sementara pelayan membungkus cake, Je Hoon duduk menikmati cokelat hangat kesukaannya di salah satu meja tiba-tiba ia melihat seseorang "mwo? hyung? kenapa ia bisa ada disini? bukankah Hye Soo hyung gagal melarikan diri?" sahutnya tersentak melihat sosok namja yang mirip dengan Hye Soo baru saja masuk ke dalam toko.


    Mata Je Hoon terus mengikuti sosok tersebut kemanapun ia pergi, saking penasarannya iapun segera menghampiri sosok tersebut "hyung!" Je Hoon menepuk bahu namja itu dari belakang, namja itu menoleh membuat Je Hoon semakin terkejut "hyung! Kau berhasil kabur juga ne?" sahut Je Hoon sumringah "aaahhhh aku senang hyung kita bisa kabur, kenapa kau tak mengabariku?" sahutnya dengan sigap memeluk namja tersebut. Namja itu mendorong tubuh Je Hoon dengan ekspresi sedikit kesal "nuguseyo?" sahut namja mirip Hye Soo itu kesal "hyung? kau jangan berpura-pura tak mengenaliku" ujar Je Hoon memukul ringan dada namja tersebut "aku memang tak mengenalimu, maaf kau salah orang. Permisi!" sahut namja itu ketus lalu bergegas pergi meninggalkan Je Hoon dengan segudang tanda tanya. "Tuan! ini cakenya" sahut pelayan membuyarkan lamunannya "ah ne, gamsahamnida noona. Ini uangnya" sahut Je Hoon menundukkan kepalanya lalu buru-buru berlari keluar mencari sosok namja tersebut, namun matanya tak berhasil menemukan sosok tersebut "siapa dia? wajahnya seperti Hye Soo, dia mencuri wajah hyungku" gerutunya celingukan, kemudian ia kembali ke dalam mobilnya.


POV Hyu Sun
 
   Je Hoon memarkir mobilnya di depan gerbang sekolah Hyu Sun dan ternyata ia sudah didahului oleh Jung Soo yang sudah sampai di depan sekolah Yi Jae lebih dulu "Je Hoon?" seru Jung Soo yang sedang asyik duduk di dalam mobil, ia keluar menghampiri Je Hoon yang baru saja keluar dari mobil mewahnya "hyung?" sahut Je Hoon heran "kau sendiri? mana Hye Soo dan Dong Hae?" tanya Jung Soo heran "mereka tertangkap songsaenim dan hanya aku yang berhasil kabur" ujar Je Hoon yang kini sudah berdiri berdampingan dengan Jung Soo "lalu kau mau apa ke sini?" tanya Jung Soo menyipitkan kedua matanya "dan ini? kau bawa apa ini? untuk siapa huh?" lanjut Jung Soo menunjuk bingkisan berpita pink ditangan Je Hoon "ini... ini untuk Hyu Sun, waeyo hyung?" sahut Je Hoon gugup, Jung Soo menatap Je Hoon curiga membuat Je Hoon ketakutan. Tiba-tiba datang Hyu Sun dan Yi Jae yang menyapa mereka "hey!" seru Yi Jae dan Hyu Sun mengagetkan keduanya.


  "Je Hoon? kenapa kau ada disini? bukankah kau dikarantina?" sahut Hyu Sun tersentak melihat Je Hoon "aku kabur noona, aku takut kau marah padaku" jawab Je Hoon tak berani menatap Hyu Sun "marah kenapa?" Hyu Sun mengernyitkan dahinya "Je Hoon Hyu Sun kami duluan ya!!!" sahut Jung Soo yang sudah menggandeng tangan Yi Jae "bye Hyu Sun" sahut Yi Jae lambaikan tangannya seraya tersenyum "bye Yi Jae" balas Hyu Sun sama. "jawab pertanyaanku!" tukas Hyu Sun seraya berkacak pinggang "kau kan tidak suka punya namjachingu artis, kelak jika aku menjadi artis lalu aku ada kesempatan menjadi namjamu pasti aku akan diputuskan olehmu. Ah aku tak mau itu" jawab Je Hoon membuat Hyu Sun memiringkan bibirnya dan mengerlingkan kedua matanya "mwo? percaya diri sekali kau, sudahlah lupakan! Aku mau pulang" sahut Hyu Sun ngeluyur meninggalkan Je Hoon "eh tunggu aku noona! Kau pulanglah bersamaku! Kau tidak lihat aku sudah menunggumu disini?" seru Je Hoon menghalangi langkah Hyu Sun "ne, aku pulang denganmu" sahut Hyu Sun manyun "ini untukmu" sahut Je Hoon menyerahkan bingkisan cake tersebut lalu buru-buru berlari masuk ke dalam mobil "apa ini?"gerutunya lalu membuka tutup bingkisan tersebut "cheese cake?" sahutnya tersenyum, lalu menyusul Je Hoon.

   Hyu Sun sedang asyik menikmati cheese cake di taman bersama Je Hoon "kau suka cheese cakenya?" tanya Je Hoon tersenyum sumringah melihat ekspresi Hyu Sun yang menggemaskan saat menyantap sepotong demi sepotong cakenya "ne, dari mana kau tahu aku suka cheese cake?" jawab Hyu Sun sembari menggigit potongan cakenya "aku kan sudah bilang, aku ini pandai memahami kesukaan yeoja. Jadi kau tak perlu tahu aku tahu dari mana, yang penting kau nikmati saja cakenya. okay?" sahut Je Hoon menatap wajah Hyu Sun yang polos, Hyu Sun mengangguk mengerti. Je Hoon mengambil selembar tisu lalu berusaha membersihkan sisa makanan yang ada diatas bibir tipis Hyu Sun kini wajah mereka sangat dekat berpandangan, jantung Hyu Sunpun berdegup kencang tak beraturan "ada apa denganku? kenapa jantungku berdegup kencang melihat tatapan si namja pabo ini?" gumamnya dalam hati seraya membalas tatapan Je Hoon yang masih tersenyum padanya "kau ini? makanmu berantakan seperti anak kecil saja" ujar Je Hoon menyudahkan momen indah itu "biar saja" sahut Hyu Sun salah tingkah.

   Ponsel Hyu Sun berdering tanda pesan masuk...

From : Yi Jae
Hyu Sun cepatlah kau beli majalah Super Magazine sekarang!!!

To : Yi Jae
Waeyo?

From : Yi Jae
Ada namja yang katanya kembaran Hye Soo, ppalli kau beli sekarang!!

To : Yi Jae
Jinjja???

From : Yi Jae
Ne, aku bersungguh-sungguh, akupun sedang melihatnya! Namja yang menjadi gambar di cover majalah tersebut adalah kembaran Hye Soo. Hyuk Jae yang beritahuku....

To : Yi Jae
ah ne, aku akan segera beli majalah tersebut.... Gomawo

From : Yi Jae
Cheonma

    "Je Hoon kajja kita beli majalah Super magazine!!" seru Hyu Sun dengan sigap berdiri menghadap Je Hoon yang sedang menikmati cake "Yi Jae bilang dimajalah itu ada kembaran Hye Soo" kata Hyu Sun membuat Je Hoon tersendak "aish! kau ini malah tersendak! Cepat minum ini" seru Hyu Sun menyodorkan botol minumannya, Je Hoon meneguk minuman tersebut "sudah merasa baikan?" tanya Hyu Sun menatap cemas ke arah Je Hoon, Je Hoon mengangguk seraya mengatur alur napasnya "sejak kapan hyungku punya kembaran?" tanya Je Hoon menggaruk kepalanya yang tak gatal "jangan-jangan namja yang tadi kutemui adalah kembaran Hye Soo hyung?" ujar Je Hoon ragu "maksudmu? kau sudah bertemu dengannya?" Hyu Sun makin penasaran "ne, sepertinya begitu. Kajja kita beli majalahnya!" ujar Je Hoon seraya meraih tangan Hyu Sun.


     Keduanya membeli majalah yang dimaksud, dan mereka benar-benar tersentak melihat namja yang ada di cover majalah tersebut. Benar, wajah namja tersebut memang mirip dengan Hye Soo tapi ada sedikit perbedaan diantara keduanya "menurutku Hye Soo lebih kyeopta dari pada namja ini" sahut Hyu Sun seraya memerhatikan wajah namja tersebut "ah menurutku kembarannya sama kyeoptanya dengan hyung tapi masih kalah denganku sich" sahut Je Hoon mendapat cibiran dari Hyu Sun "siapa nama kembaran hyung?" tanya Je Hoon berusaha meraih majalahnya "Kang Sung Min?" sahut Je Hoon heran "kenapa marga mereka berbeda ne?" tanya Je Hoon mengernyitkan alisnya "molla"sahut Hyu Sun mengangkat bahunya.  

POV Hye Soo

   Malam minggu ini saatnya malam pertunjukan dan malam eliminasi, Hye Soo, Dong Hae dan peserta lain sedang bersiap-siap di belakang panggung "bagaimana ini hyung? kita tak punya keluarga yang mendukung kita sama sekali, bahkan Jung Soo dan Hyuk Jaepun tak mau datang sekedar memberi dukungan. Aku jadi tak bersemangat" ujar Hye Soo seraya memperbaiki posisi dasinya "ne nado, tapi biar saja kita tidak dapat dukungan, bukankah kita menginginkan tereliminasi?" sahut Dong Hae seraya memerhatikan rambutnya di cermin "ne benar juga, hyung jika salah satu dari kita keluar malam ini, bagaimana?" sahut Hye Soo kini duduk di samping Dong Hae yang berdiri tepat di depan cermin make up "ya bagus dong jika salah satu dari kita keluar malam ini. Wae?" kata Dong Hae melempar senyuman indahnya "hyung bukan begitu maksudku, bagaimana jika salah satu dari kita pulang duluan? pasti yang tertinggal disini akan merasa kesepian dan semakin tersiksa, eottokhae??" ujar Hye Soo aegyo "iya ya, kau benar juga saeng, tapi tak apalah! Yang keluar belakangan jangan sedih ne, semoga minggu depan dialah orang selanjutnya yang akan tereliminasi. amin" sahut Dong Hae menganggukkan kepalanya "ne hyung, amin" sahut Hye Soo yang sedang nampak gugup.


   Merekapun mulai bergantian dengan finalis lainnya naik ke atas panggung bergaya bak model terkenal, Hye Soo dan Dong Hae nampak keren malam ini. Dua Jam mereka menjalani show tersebut, mulai dari bergaya ala model hingga sesi tanya jawab oleh para dewan juri, Dong Hae dan Hye Soo nampak lebih unggul dibandingkan finalis lainnya bahkan tak disangka-sangka ternyata pendukung merekapun banyak yang datang sembari membawa berbagai macam pernak pernik bertuliskan nama mereka atau bergambarkan wajah mereka.

   Tiba saatnya pengumuman eliminasi minggu ini diumumkan, Dong Hae dan Hye Soopun berdo'a agar salah satu dari mereka tereliminasi malam ini. "Dan yang akan tersingkir malam ini adalah......." sahut sang MC menggantungkan ucapannya "semuga aku semuga aku" gumam Hye Soo dalam hati seraya tetap tersenyum kepada penonton "joseumnida....... Nam Gyun Ki, joseumnida kau tidak bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya" kata MC membuat Hye Soo dan Dong Hae kembali murung "aigho! Kenapa bukan aku?" gerutu Hye Soo kesal dalam hati.


   Pertunjukan telah usai, Hye Soo dan finalis lainpun kembali ke asrama, sesampainya di kamar Hye Soo dan Dong Haepun sibuk membersihkan badan mereka yang sudah berkeringat sejak tadi. Setelah selesai semua, merekapun beristirahat. 

   Waktu berjalan begitu cepat, setiap minggu Hye Soo melewati elimination show hingga tiba waktunya Grand Final. Dari 20 orang finalis kini yang tersisa hanya 3 orang finalis saja, yaitu Hye Soo, Dong Hae dan salah satu finalis dari Gangnam yang wajahnya tak kalah tampan dari mereka berdua. Setelah selesai menampilkan kelebihan mereka, kini saatnya juri memberitahukan siapa pemenang juara 1, 2, dan 3nya... Merekapun tegang menunggu pengumuman tersebut, Hye Soo memegangi tangan Dong Hae dengan sangat erat. "Juara tiga jatuh kepada...." seru MC diiringi tabuhan drum yang membuat suasana semakin menegangkan "Kim Jun Ho, beri applause untuk juara tiga kita tahun ini!" sahut MC membuat ketiga finalis terkejut "baiklah, chukhae untuk Kim Jun Ho ah" MC memerhatikan Hye Soo dan Dong Hae yang menyalami juara tiga tersebut bergantian "selanjutnya, juara kedua tahun ini jatuh kepada......." lagi-lagi sang MC menggantungkan kalimatnya dan menunggu semuanya kembali tegang "Hye Soo ah Chukhae kaulah juara kedua tahun ini dan Dong Hae ah chukhae kaulah pangeran Korean Wave magazine tahun ini hingga satu tahun kedepan... Chukhae untuk kalian bertiga" ujar MC membuat Hye Soo dan Dong Hae tertegun tak menyangka "hadiah untuk juara 1 dan 2 kalian bisa berlibur di Singapore selama lima hari, untuk Juara tiga mendapatkan hadiah uang sebesar 3000 won, juara kedua sebesar 3500 won dan untuk juara pertama mendapatkan 4000 won (30 juta dalam Rupiah) serta mendapat tropi untuk masing-masing juara dan kontrak eksklusif dengan Korean Wave Magazine selama 1 tahun. Sekali lagi chukhae guys!!!" ujar MC menjelaskan hadiah untuk para pemenang.

   "Aku juara dua dan hyung juara satu?? kenapa kami malah jadi juara, aigho itu artinya kesempatanku menjadi selebritas semakin terbuka lebar dong?" gumam Hye Soo dalam hati dengan perasaan yang bercampur aduk, ia bingung harus senang atau sedih menerima kenyataan tersebut.

 POV Je Hoon dan Hyu Sun

    Kring.... kringggg..... nada telepon Hyu Sun berdering tanda panggilan masuk "Je Hoon Pabo calling" tulisan yang terpampang di layar LCD ponsel Hyu Sun, Hyu Sun yang baru bangun tidurpun tersentak mendengar suara ponselnya "yoboseyo" sapa Hyu Sun masih dengan mata tertutup "Hyu Sun kau baru bangun?" tanya Je Hoon dari balik telepon "tepatnya aku terbangun setelah kau menggangguku" jawab Hyu Sun membuat Je Hoon terkekeh "ah mianhae, aku tidak tahu kau belum bangun. Aku hanya mau beritahu kabar Hye Soo dan Dong Hae hyung saja!" Hyu Sun pun mendadak segar setelah mendengar ucapan Je Hoon "ada apa dengan Hye Sooku?" tanya Hyu Sun dengan sigap duduk tegak "Dong Hae hyung menjadi juara satu dan Hye Soo hyung menjadi juara dua di pemilihan cover boy itu dan mereka hari ini akan berangkat ke Singapore untuk berlibur dan membicarakan kontrak kerja" papar Je Hoon membuat Hyu Sun kembali terkejut "lalu bagaimana denganku? kenapa dia tidak mau dengarkan ucapanku? apa dia tidak sayang padaku? dia sudah berjanji tidak akan menjadi artis tapi kenapa ia ingkar?" Hyu Sun terisak menangis membuat Je Hoon terdiam "ne kau benar juga? sepertinya ia sudah tidak menyayangimu dan berambisi menjadi artis" sahut Je Hoon seperti sedang menghasut pikiran Hyu Sun "jika benar begitu, aku akan sangat kecewa padanya" sahut Hyu Sun kesal "kau putuskan saja Hye Soo! Dan jadilah yeojaku, tenang saja! Aku akan menjadi namjachingu yang penurut kok" ujar Je Hoon "aigho! Kau ini, apa kau tidak lelah berkali-kali kutolak?" sentak Hyu Sun "anio! aku ini pantang menyerah noona, jadi aku akan terus berusaha hingga ada satu kesempatan yang bisa kuambil. Hwaiting!!!" Je Hoon meneriakan Hwating dengan lantang "ah kau gila?" keluh Hyu Sun mengeraskan suaranya "aku bersungguh-sungguh, kali ini aku mau kita berpacaran cara backstreet! yaaa sementara hingga Hye Soo pulang saja, eottokhae? aku benar-benar menyukaimu. Berilah aku kesempatan sekali ini saja.. Jaeballl!!!"Je Hoon memohon "aku jawab nanti malam" sahut Hyu Sun dengan cepat menutup teleponnya.


   Hyu Sun kini sedang berbincang dengan Yi Jae di depan kelas, ia menceritakan ucapan Je Hoon pagi tadi "jadi dia menyatakan perasaannya lagi?" tanya Yi Jae dianggukkan Hyu Sun "ya sudah kau terima saja! toh selama ini dia yang selalu siap menemanimu, dan selagi Hye Soo tak ada kurasa itu bukan masalah" lanjut Yi Jae membuat Hyu Sun merubah pikirannya "benar juga kau Yi Jae, lagipula aku kasihan padanya karena selalu kutolak, baiklah kali ini aku akan menerimanya tapi..... kau rahasiakan ini dari siapapun ne!!!" sahut Hyu Sun mengangguk-angguk "ne aku tutup mulut" sahut Yi Jae mempergakan seperti orang yang hendak menutup resleting dimulutnya.

   Waktu berjalan begitu cepat, hari tengah berganti menjadi malam dan Je Hoon sudah berada di pekarangan rumah Hyu Sun untuk menunggu jawaban dari pernyataannya tadi pagi "Shin Je Hoon!" seru Hyu Sun yang baru saja keluar dari rumahnya, Je Hoon tersenyum seraya melambaikan tangannya. Keduanyapun berdiri berhadapan saling menatap erat satu sama lain "Hyu Sun chagiya, bagaimana jawabannya? aku sudah tak sabar ingin dengar" ujar Je Hoon petakilan "ish! kau ini, baiklah aku akan berikan jawabannya sekarang" sahut Hyu Sun "mwo?" tanya Je Hoon berusaha membuka lebar kedua matanya yang sipit. Hyu Sun diam untuk beberapa menit, ia sengaja membuat Je Hoon semakin penasaran "mianhae, aku tak bisa..." sahut Hyu Sun menggantungkan kalimatnya namun sudah membuat Je Hoon patah arang "ah sudah kuduga, kau pasti tak akan bisa menerimaku" kata Je Hoon lemas "pabo! aku belum selesai bicara, kau mau tahu tidak apa kelanjutan dari kalimatku?" sahut Hyu Sun membuat Je Hoon benar-benar nampak bodoh "ne" sahut Je Hoon "mianhae, aku tak bisa menolakmu" Je Hoon tersentak mendengar ucapan Hyu Sun "jhongmal?" tanya Je Hoon seraya memegangi kedua bahu Hyu Sun "neee" sahut Hyu Sun mengeraskan suaranya, dengan sigap Je Hoon memeluk Hyu Sun "lepaskan!!" seru Hyu Sun mendorong tubuh besar Je Hoon "wae?" tanya Je Hoon "kau ini! Bisa jaga sikap tidak? kita backstreet jadi jagalah sikap dan ucapanmu, jangan sampai ada yang mengetahui hubungan kita! Arasseo?" Hyu Sun memerintah seraya berkacak pinggang "arasseo chagiya" sahut Je Hoon mengacungkan ibu jarinya.

Tiga Hari Kemudian....
 
  Hyu Sun dan Je Hoonpun mulai menjalani hubungan terlarang mereka, namun baru saja menjalaninya tiga hari tiba-tiba "Je Hoon ah yeoja ini sepertinya aku sering lihat, nugu?" tanya Shindong tetangga sekaligus teman main Je Hoon "ah ne, dia itu Hyu Sun kekasihnya Hye Soo tapi jangan bilang siapa-siapa ne, kini Hyu Sun sedang berpacaran denganku juga. Menyenangkan bukan? hahaha" sahut Je Hoon terbahak bersama Shindong "Je Hoon!" seseorang memanggil namanya dengan keras, Je Hoon menoleh ke belakang "huh? Hyuk Jae hyung" sahut Je Hoon benar-benar tersentak "apa maksudmu? kau dan Hyu Sun berusaha mengkhianati Hye Soo, huh?" Hyuk Jae benar-benar marah mendengar ucapan Je Hoon "mana ponselmu? berikan padaku!" seru Hyuk Jae meraih ponsel Je Hoon ditangan Je Hoon lalu pergi mengendarai mobilnya dan Je Hoon mengikutinya dari belakang, tinggallah Shindong seorang sendiri yang tak mengerti keadaan sebenarnya.


   Di dalam mobil Hyuk Jae menelpon Hyu Sun "Hyu Sun, jelaskan padaku! Benar kau berpacaran dengan Je Hoon?" Hyuk Jae menelpon Hyu Sun "ne" jawab Hyu Sun ketakutan "kau tidak tahu betapa sayangnya Hye Soo padamu huh? kenapa kau khianatinya?" sentak Hyuk Jae naik pitam "bukan begitu, aku menerima Je Hoon bukan karena aku menyukainya tapi aku hanya kasihan padanya. Baiklah, aku akan putuskan hubunganku dengannya tapi aku mohon jangan beritahu hal ini pada Hye Soo!" ujar Hyu Sun nampaknya mulai menangisi kesalahannya. Je Hoon menabraki bamper mobil mewah Hyuk Jae dari belakang berkali-kali, Hyuk Jae pun menghentikan laju kendaraannya di pinggir jalan lalu keluar dari mobilnya, Je Hoon mengikuti perbuatannya "kau pabo! kenapa kau menabraki mobilku?" seru Hyuk Jae begitu Je Hoon keluar dari dalam mobilnya "mianhae hyung, aku hanya mau mengambil ponselku tapi kau ngebut terus jadi aku pikir jika aku menabraki bampermu kau akan berhenti dan ternyata dugaanku benar" ujar Je Hoon terseyum "kau mau ponselmu?" tanya Hyuk Jae menatap tajam kedua mata Je Hoon, Hyuk Jae membanting ponsel Je Hoon di atas aspal hingga hancur berkeping-keping "hyung!! Kenapa kau banting ponselku?" sahut Je Hoon meratapi kepingan ponselnya "itu balasan karena kau sudah menghancurkan bamperku. Pabo!" sahut Hyuk Jae lalu kembali membawa mobilnya, sementara Je Hoon masih berdiri terpaku menatap puingan ponselnya yang hancur.

  Setelah kejadian itu, Hyu Sun dan Je Hoonpun memutuskan mengakhirinya dan setelah itu mereka menjadi jarang bertemu, Je Hoon hilang bagai ditelan bumi. Lebih dari satu bulan Je Hoon tak menampakan diri di hadapan Hyu Sun dan Hyu Sun kembali menjalani hubungannya dengan Hye Soo.

POV Hye Soo

   Hye Soo benar-benar tak menyangka akan memiliki saudara kembar, eommanya tak pernah beritahu tentang saudara kembarnya.

Flash Back

   Saat itu Nyonya Lee sedang berada di rumah sakit, ia melahirkan anak dari hasil pernikahan dengan suaminya yaitu Mr. Lee. Ia tak bisa menjalani proses melahirkan normal, dan mengharuskan proses Cesar. Sebelum mulai operasi ia berjanji "jika kedua anak kembarku selamat, aku akan menyerahkan salah satu dari mereka ke tangan orang lain! Jika hanya satu yang selamat, maka aku akan merawat anak ini dengan baik" janjinya seraya menitikkan airmata di hadapan suami dan pelayan pribadinya. Operasipun berjalan cukup lama, hingga tiga jam kemudian kedua bayi kembar Nyonya Lee terlahir dalam keadaan kembar siam, tubuh mereka bersatu, menempel sehingga diharuskan operasi pemisahan.

   Beberapa hari kemudian, bayi kembar Nyonya Lee menjalani operasi pemisahan. Keduanya selamat, namun keadaan salah satu dari mereka kritis. Nyonya Lee pun menyerahkan salah satu anak kembarnya yang sehat ke tangan pelayan pribadinya "bawalah anakku, rawatlah dia hingga tumbuh dewasa. Aku akan kirimkan uang dan semua kebutuhannya setiap bulan, Jika sudah besar nanti aku akan membawanya hidup bersamaku" ujar Nyonya Lee menangis sesegukan "baik nyonya" sahut sang pelayan lalu pergi membawa salah satu dari mereka.        

Back to Real

   "aku sudah menerima Kang Sung Min dengan ikhlas eomma" sahut Hye Soo ketika hendak menjemput kembarannya di sebuah desa yang tak jauh dari rumahnya. "aku tak mau ikut denganmu! Jika kau memang eommaku kenapa kau menyianyiakanku dulu?" sahut Kang Sung Min ketika Nyonya Lee mengajaknya ikut bersamanya "eomma tidak punya pilihan, eomma tidak mungkin ingkar dengan ucapan eomma,,, joseumnida! jeongmal joseumnida. Kajja ikutlah denganku!!! Aku akan menebus semua kesalahanku, beri aku kesempatan Sung Min ah" seru Nyonya Lee menangis terisak seraya memegangi tangan Sung Min.....


BERSAMBUNG......

Well, bagaimana keputusan Kang Sung Min ya????? Lalu kemana perginya Je Hoon ne???? Penasaran????? Nah jangan lupa baca part terakhir dari fanfic 1000 Hugs For You Ya!!! karena ada kisah yang bakal ungkap semua pertanyaanmu di part ini....

Still Remember!!! Good Readers Dont Forget To leave a comment or Like and Do Not Copy My fanfiction!!!! Bye !!!    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Jejak Disini Chingudeul!!