Title : 1000 Hugs For You
Author : Han Ha Rin
Cast :
- Yesung As Shin Je Hoon
- Goo Ha Ra As Kim Hyu Sun
- Kyuhyun As Lee Hye Soo
- Heo Yi Jae As Park Yi Jae
- Eunhyuk As Lee Hyuk Jae
- Dong Hae As Lee Dong Hae
- Leeteuk As Park Jung Soo
Genre : Romance/Teenager
OC's (Original Characters)
PLEASE DO NOT COPY
Recaps
Di perjalanan mereka kembali berbincang "Hyu Sun ah, apa aku boleh meminta sesuatu?" sahut Je Hoon seraya menyetir "mwo?" tanya Hyu Sun menatap ke arah dasbord "Nae Yeoja Chingu Ga Dwae O Jullae? (maukah kau jadi kekasihku?)" ucapan Je Hoon membuat Hyu Sun tersentak.......
PART 10
POV Je Hoon
"mwo??? kau ini? maksudmu apa?" Hyu Sun tersentak mendengar pernyataan Je Hoon "ani, aku hanya bercanda.... hahaha kau ini serius sekali?" ujar Je Hoon mengelak mengurungkan niatnya "ah kau ini, gurauanmu sama sekali tak lucu, arasho?" tegas Hyu Sun "ne" jawab Je Hoon "aahh gagal lagi, kapan aku bisa mendapatkanmu Hyu Sun chagiya? aku benar-benar menyukaimu" Je Hoon menggumam dalam hati. Hyu Sun mengambil sekumpulan foto di dalam rak dasboard mobil Je Hoon, matanya memerhatikan satu persatu foto itu, tangannya membalik satu persatu fotonya "Je Hoon! yeoja yeoppo ini, nugu?" sahut Hyu Sun menunjuk salah satu foto yeoja yeoppo yang mengenakan gaun putih dengan rambut terurai berpita "ah itu, dia noona ku, waeyo?" ujar Je Hoon seraya menatap ke arah foto itu "jinjja?? ini Noonamu?? omona dia neomu neomu yeoppo seperti bidadari" sahut Hyu Sun masih menatap foto itu berdecak kagum "ne, mulon! dongsaengnya saja tampan apalagi Noonanya" jawab Je Hoon mulai narsis "eeeummm ara" sahut Hyu Sun singkat.
Setelah 15 menit perjalanan akhirnya sampai juga di rumah Hyu Sun. "Gomawo kau sudah bersedia mengantarku" sahut Hyu Sun membungkukkan badannya "ne cheonma, aku pulang ne. Annyeonghi jumuseyo chagiya pai pai" sahut Je Hoon cepat-cepat menancap gas "mwo??" sahut Hyu Sun terlambat "dasar crazy namja" gerutunya kesal.
Je Hoon terus menyetir sambil bersiul sesekali mengikuti alunan musik rock favoritnya, sesekali ia bersenandung mengikuti liriknya sambil memukul-mukul setirnya "Ish aku ini memang pabo, kenapa aku masih mau berusaha mendapatkannya? kau tak ingat dia siapa?" gumamnya menghentikan mulutnya bernyanyi "dia itu yeojachingu milik sahabatmu kenapa kau masih antusias mendapatkannya? pabo" lanjutnya "ah tapi kan mereka belum menikah, tak ada salahnya aku berusaha.. Fighting Fighting!! Fighting Shin Je Hoon, You Can do it, You Can get it! Fightiiiiiiinggggggg!!!!! whoooohoooo" sahutnya diakhiri teriakan panjang seraya mengangkat satu tangannya.
POV Hye Soo
Hye Soo berjalan menuju halte bus, sejak keluar dari gedung sekolahnya ia merasa ada yang mengikuti langkahnya di belakang, berkali-kai ia menoleh ke arah belakang tetapi tak ada seorangpun yang berdiri di belakangnya. Hye Soo mempercepat langkahnya hingga sampai di tempat pemberhentian bus yang tak jauh dari gedung sekolahnya, tak lama menunggu bus pun datang, ia dengan sigap menaiki bus tersebut. Benar saja, setelah naik bus muncul dua orang namja bule bertubuh kekar dan tinggi yang berlari dan baru sampai di halte "damn! we lost him, his step so faster (sial! kita kehilangan dia, langkahnya sangat cepat)" gerutu dua bule berkebangsaan AS ini kesal seraya celingukan. Mereka melihat seseorang dari halte lain yang berhadapan dengan halte dimana mereka berdiri, orang asing itu menyebrangi jalan dan berusaha menanyakan sesuatu pada salah satu siswa yang sedang menunggu bus.
Hye Soo merebahkan tubuhnya di salah satu kursi bus yang ternyata kosong "wae? kenapa aku merasa hari ini seperti ada yang mengikutiku?" pikirnya menatap jauh keluar "aboji? apa dia menyuruh bodyguardnya mengikutiku?" Hye Soo mengernyitkan dahinya "benar, dia sudah tahu keberadaanku, eottokhae eomma? aku sendiri di sini tanpamu dan sekarang harus diikuti orang suruhan aboji? Bantu aku ya Tuhan! Lindungi aku!" gumamnya mulai cemas dan takut.
Berselang beberapa menit Hye Soo sampai di apartemennya, ia berjalan dengan langkah cepat menuju lantai 5. Sampai di depan pintu ia dengan penuh rasa takut hingga tubuhnya bergetar berusaha membuka pintunya, sesampainya di dalam ia segera mengunci pintunya dan masuk ke dapur. Ia meneguk dua gelas penuh air putih, keringat mengalir deras dari keningnya menuju lehernya yang putih, tak lama setelah istirahat ia pun segera menuju kamarnya dan mengganti pakaiannya. Ia hendak bersiap-siap pergi ke tempat lain untuk mencari persembunyian namun tiba-tiba suara bel rumah mengejutkannya setengah mati ting tong... ting tong... "aigho! nugu???" gumamnya ketakutan.
Flash Back
Flash Back End...
Hye Soo berjalan perlahan menuju pintu yang jauh dari kamar tidurnya, ia mengambil sebuah stick golf untuk berjaga-jaga jika benar ada orang asing yang akan menyakitinya. Irama jantungnya semakin kencang ketika posisinya hampir sampai di depan pintu, keringat dingin mengalir deras membasahi seluruh tubuhnya . Hye Soo mengintip dari sebuah lubang kecil pintunya, nampak dua orang bertubuh besar, tinggi, bule, dan berbaju jas serba hitam, seketika detak jantungnya berhenti "saram???(orang itu??) apa dia suruhan aboji? eottokhae?" bibirnya bergetar hebat, tubuhnya lemas tak mampu bergerak. Takut, itulah yang sedang menguasai diri Hye Soo saat ini, Hye Soo berusaha pergi menjauhi pintu, terdengar suara bel yang tak henti ditekan oleh bule bertubuh besar itu, Hye Soo mengambil ponselnya dan menghubungi eomma.
"eommanie, eottokhae??? diluar ada dua orang bertubuh besar, sepertinya mereka orang yang mengikutiku hari ini? Aku yakin mereka suruhan aboji, eomma aku takut. aku harus apa eomma?" ujar Hye Soo yang ternyata hanya pada mailbox karena kondisi ponsel eomma sedang tak aktif. Braaaakkkk........ pintu apartemen Hye Soo berhasil di dobrak, Hye Soo tersentak hingga ponselnya terjatuh ke lantai, ia melihat kedua namja itu berjalan mendekatinya, bahkan stick golf ditangannya terjatuh ke lantai "what do you want? what do you want? (apa yang kalian inginkan? apa yang kalian inginkan?)" tanya Hye Soo seraya melangkah mundur "you! you have to follow us right now (kau!! kau harus ikut kami sekarang!)" jawab salah satu dari mereka "Noooooo!!!! Step back, Stay away from me now! (tidak! mundur, menjauhlah dariku sekarang!)" teriak Hye Soo kemudian berusaha membungkuk mengambil stick itu namun ternyata kaki salah satu bule itu menendang sticknya dan memegangi kedua tangan Hye Soo "hey!! let me now!! (hey! lepaskan aku sekarang)" Hye Soo berusaha berontak tapi salah satu dari mereka berusaha memukul leher Hye Soo "aaah" rintih Hye Soo sebelum ia tak sadarkan diri.
POV BSNC
BSNC sedang berkumpul di rumah Je Hoon hari ini, mereka sedang membicarakan Hye Soo yang tak ada kabar beberapa hari ini "Hye Soo tak memberi kabar belakangan ini, apa dia baik-baik saja?" tanya Hyuk Jae seraya meraih salah satu toples berisi snack "molla, tapi perasaanku mengatakan ia dalam keadaan yang tak baik, maksudku.... " Dong Hae menggantungkan kalimatnya "dia dalam bahaya" tebak Je Hoon "ne, kau tahukan bagaimana masalah dia dengan ahjussie??" sahut Dong Hae menoleh ke arah Je Hoon, Je Hoon menganggukan kepalanya sigap "ahjussie tak akan pernah biarkan Je Hoon berkeliaran bebas, dia sekarang pasti menyuruh orang untuk mengikuti Hye Soo. Bagaimana jika tebakanku ini benar?" lanjut Dong Hae memasang raut cemas "benar, jika itu terjadi maka celakalah Hye Soo. Semoga dia baik-baik saja saat ini" ujar Jung Soo "hyung aku takut itu benar-benar terjadi, kita telpon ke apartemennya saja hyung! Siapa tahu kita bisa dapat info dari sana? Eottokhae?" ujar Je Hoon benar-benar antusias "mwo? wuah tumben otakmu encer saeng?kau jenius, aku setuju padamu" ujar Jung Soo terkejut "hehehehe.... selama ini aku sebenarnya jenius hyung hanya saja lebih banyak pabonya daripada jeniusnya...." ujar Je Hoon cengengesan membuat semua tertawa.
Jung Soo mencoba menghubungi ponsel Hye Soo berkali-kali namun tak kunjung ada yang menjawab, ia mulai gelisah, berprasangka buruk dengan keadaan Hye Soo sekarang. Jung Soo menekan nomor-nomor di ponselnya kembali hingga terangkai menjadi nomor bagian informasi apartemennya Hye Soo, ia sengaja menghubungi ke bagian Informasi agar bisa mengetahui situasi yang sedang terjadi disana saat ini.
"Good afternoon! Can i help u? (Selamat siang! Ada yang bisa saya Bantu?)" sapa salah satu resepsionis itu ramah "good afternoon miss, i'm Jung Soo from South Korea want to speak with Lee Hye Soo on 5th Floor, if he in his room now? cause i've been contacted but he not answer my call? (Selamat siang Nona, aku Jung Soo dari Korea Selatan ingin berbicara dengan Lee Hye Soo di lantai 5, apakah dia ada di kamarnya? karena tadi aku sudah menghubunginya namun ia tak menjawab panggilanku)" jawab Jung Soo yang memang menguasai beberapa bahasa negara lain "oh sorry sir, it seems that your friend was not in his room. Something happened earlier in his room, there's a stranger come in and hurt himself and we didn't know the stranger's bringing a friend where you go. And we have been lied to strangers, they said your friend was sick and had to go to hospital ( maaf tuan, tampaknya teman anda tak ada di kamarnya. Terjadi sesuatu tadi di kamarnya, ada orang asing masuk dan melukai dirinya dan kami tak tahu orang asing itu membawa kemana teman anda pergi. Dan kami telah dibohongi orang asing itu, mereka bilang teman anda sakit dan harus ke rumah sakit)" ujar resepsionis itu membuat Jung Soo dan lainnya tersentak.
"strangers? how many they are? (orang asing? berapa jumlah mereka?)" sahut Jung Soo nampak kesal "two person, sir! (dua orang, Tuan)" jelas resepsionis itu "Miss can you help us to find more info about him? i mean your apartment can help us to take care of this case? we worry about it, if there is news about him please contact us know immediately, okay? (Nona bisakah kau bantu kami mencari info tentangnya? maksudku bisakah apartemenmu membantu kami menyelesaikan kasus ini? kami sangat mencemaskannya. Jika ada berita tentangnya aku mohon hubungi kami segera! Oke?)" ujar Jung Soo memohon "yes sir we will try the best to help you find it (Baik Tuan, kami akan berusaha sebaik mungkin untuk membantu anda menemukannya)" sahut resepsionis itu sigap "okay, thank you so much Miss for your info. Good afternoon (baiklah, terima kasih banyak Nona atas infomu. Selamat siang)" Jung Soo menutup teleponnya.
BSNC mulai mengkhawatirkan keadaan Hye Soo, mereka tak tahu posisi Hye Soo saat ini dimana. Mereka coba hubungi ahjumma namun ahjummapun belum bisa mengetahui keberadaan Hye Soo bahkan ahjumma sudah mencoba menghubungi nampyeonnya (suaminya) namun hasilnya nihil. "Eottokhae hyung?? aku khawatir" gumam Je Hoon aegyo "pabo! kau kira kau saja yang khawatir? kami semua juga sama mengkhawatirkannya" tukas Jung Soo sedikit menyentak, membuat Je Hoon terdiam "Je Hoon apa kau sudah beritahu Hyu Sun?" tanya Hyuk Jae "anio! aku lupa hyung, baiklah aku akan mengabarinya sekarang!" ujar Je Hoon menepuk keningnya "ppalli kau beritahu dia!" seru Hyuk Jae "ne hyung, aku ke rumahnya dulu ne! bye hyung" ujar Je Hoon seraya berlari tergesa-gesa.
POV Hyu Sun
POV Hye Soo
Flash Back
"excuse me! did you look a student out there a few minute ago? He wearing a red shirt and he took the bus a few minute ago (permisi! apa kau melihat seorang siswa berdiri di sana beberapa menit yang lalu? Dia memakai kemeja berwarna merah dan ia sudah naik bus beberapa menit yang lalu)" tanya salah satu orang asing bertubuh agak gemuk itu pada siswa namja di halte "yes i did sir (ya saya lihat tuan)" sahut siswa namja itu santai "did you know he took the bus destination where? (apa kau tahu ia naik bus tujuan kemana?)" tanya namja asing itu "yes i know, sir. he's destination is 27 Floral Street (ya saya tahu tuan, tujuan ia adalah jalan Floral 27)" jawab namja asli bangsa Amerika itu "oh okay, thank you so much boy (oh ok, terima kasih banyak nak)" sahut kedua orang asing itu kemudian dengan sigap pergi.
Flash Back End...
Hye Soo berjalan perlahan menuju pintu yang jauh dari kamar tidurnya, ia mengambil sebuah stick golf untuk berjaga-jaga jika benar ada orang asing yang akan menyakitinya. Irama jantungnya semakin kencang ketika posisinya hampir sampai di depan pintu, keringat dingin mengalir deras membasahi seluruh tubuhnya . Hye Soo mengintip dari sebuah lubang kecil pintunya, nampak dua orang bertubuh besar, tinggi, bule, dan berbaju jas serba hitam, seketika detak jantungnya berhenti "saram???(orang itu??) apa dia suruhan aboji? eottokhae?" bibirnya bergetar hebat, tubuhnya lemas tak mampu bergerak. Takut, itulah yang sedang menguasai diri Hye Soo saat ini, Hye Soo berusaha pergi menjauhi pintu, terdengar suara bel yang tak henti ditekan oleh bule bertubuh besar itu, Hye Soo mengambil ponselnya dan menghubungi eomma.
"eommanie, eottokhae??? diluar ada dua orang bertubuh besar, sepertinya mereka orang yang mengikutiku hari ini? Aku yakin mereka suruhan aboji, eomma aku takut. aku harus apa eomma?" ujar Hye Soo yang ternyata hanya pada mailbox karena kondisi ponsel eomma sedang tak aktif. Braaaakkkk........ pintu apartemen Hye Soo berhasil di dobrak, Hye Soo tersentak hingga ponselnya terjatuh ke lantai, ia melihat kedua namja itu berjalan mendekatinya, bahkan stick golf ditangannya terjatuh ke lantai "what do you want? what do you want? (apa yang kalian inginkan? apa yang kalian inginkan?)" tanya Hye Soo seraya melangkah mundur "you! you have to follow us right now (kau!! kau harus ikut kami sekarang!)" jawab salah satu dari mereka "Noooooo!!!! Step back, Stay away from me now! (tidak! mundur, menjauhlah dariku sekarang!)" teriak Hye Soo kemudian berusaha membungkuk mengambil stick itu namun ternyata kaki salah satu bule itu menendang sticknya dan memegangi kedua tangan Hye Soo "hey!! let me now!! (hey! lepaskan aku sekarang)" Hye Soo berusaha berontak tapi salah satu dari mereka berusaha memukul leher Hye Soo "aaah" rintih Hye Soo sebelum ia tak sadarkan diri.
POV BSNC
BSNC sedang berkumpul di rumah Je Hoon hari ini, mereka sedang membicarakan Hye Soo yang tak ada kabar beberapa hari ini "Hye Soo tak memberi kabar belakangan ini, apa dia baik-baik saja?" tanya Hyuk Jae seraya meraih salah satu toples berisi snack "molla, tapi perasaanku mengatakan ia dalam keadaan yang tak baik, maksudku.... " Dong Hae menggantungkan kalimatnya "dia dalam bahaya" tebak Je Hoon "ne, kau tahukan bagaimana masalah dia dengan ahjussie??" sahut Dong Hae menoleh ke arah Je Hoon, Je Hoon menganggukan kepalanya sigap "ahjussie tak akan pernah biarkan Je Hoon berkeliaran bebas, dia sekarang pasti menyuruh orang untuk mengikuti Hye Soo. Bagaimana jika tebakanku ini benar?" lanjut Dong Hae memasang raut cemas "benar, jika itu terjadi maka celakalah Hye Soo. Semoga dia baik-baik saja saat ini" ujar Jung Soo "hyung aku takut itu benar-benar terjadi, kita telpon ke apartemennya saja hyung! Siapa tahu kita bisa dapat info dari sana? Eottokhae?" ujar Je Hoon benar-benar antusias "mwo? wuah tumben otakmu encer saeng?kau jenius, aku setuju padamu" ujar Jung Soo terkejut "hehehehe.... selama ini aku sebenarnya jenius hyung hanya saja lebih banyak pabonya daripada jeniusnya...." ujar Je Hoon cengengesan membuat semua tertawa.
Jung Soo mencoba menghubungi ponsel Hye Soo berkali-kali namun tak kunjung ada yang menjawab, ia mulai gelisah, berprasangka buruk dengan keadaan Hye Soo sekarang. Jung Soo menekan nomor-nomor di ponselnya kembali hingga terangkai menjadi nomor bagian informasi apartemennya Hye Soo, ia sengaja menghubungi ke bagian Informasi agar bisa mengetahui situasi yang sedang terjadi disana saat ini.
"Good afternoon! Can i help u? (Selamat siang! Ada yang bisa saya Bantu?)" sapa salah satu resepsionis itu ramah "good afternoon miss, i'm Jung Soo from South Korea want to speak with Lee Hye Soo on 5th Floor, if he in his room now? cause i've been contacted but he not answer my call? (Selamat siang Nona, aku Jung Soo dari Korea Selatan ingin berbicara dengan Lee Hye Soo di lantai 5, apakah dia ada di kamarnya? karena tadi aku sudah menghubunginya namun ia tak menjawab panggilanku)" jawab Jung Soo yang memang menguasai beberapa bahasa negara lain "oh sorry sir, it seems that your friend was not in his room. Something happened earlier in his room, there's a stranger come in and hurt himself and we didn't know the stranger's bringing a friend where you go. And we have been lied to strangers, they said your friend was sick and had to go to hospital ( maaf tuan, tampaknya teman anda tak ada di kamarnya. Terjadi sesuatu tadi di kamarnya, ada orang asing masuk dan melukai dirinya dan kami tak tahu orang asing itu membawa kemana teman anda pergi. Dan kami telah dibohongi orang asing itu, mereka bilang teman anda sakit dan harus ke rumah sakit)" ujar resepsionis itu membuat Jung Soo dan lainnya tersentak.
"strangers? how many they are? (orang asing? berapa jumlah mereka?)" sahut Jung Soo nampak kesal "two person, sir! (dua orang, Tuan)" jelas resepsionis itu "Miss can you help us to find more info about him? i mean your apartment can help us to take care of this case? we worry about it, if there is news about him please contact us know immediately, okay? (Nona bisakah kau bantu kami mencari info tentangnya? maksudku bisakah apartemenmu membantu kami menyelesaikan kasus ini? kami sangat mencemaskannya. Jika ada berita tentangnya aku mohon hubungi kami segera! Oke?)" ujar Jung Soo memohon "yes sir we will try the best to help you find it (Baik Tuan, kami akan berusaha sebaik mungkin untuk membantu anda menemukannya)" sahut resepsionis itu sigap "okay, thank you so much Miss for your info. Good afternoon (baiklah, terima kasih banyak Nona atas infomu. Selamat siang)" Jung Soo menutup teleponnya.
BSNC mulai mengkhawatirkan keadaan Hye Soo, mereka tak tahu posisi Hye Soo saat ini dimana. Mereka coba hubungi ahjumma namun ahjummapun belum bisa mengetahui keberadaan Hye Soo bahkan ahjumma sudah mencoba menghubungi nampyeonnya (suaminya) namun hasilnya nihil. "Eottokhae hyung?? aku khawatir" gumam Je Hoon aegyo "pabo! kau kira kau saja yang khawatir? kami semua juga sama mengkhawatirkannya" tukas Jung Soo sedikit menyentak, membuat Je Hoon terdiam "Je Hoon apa kau sudah beritahu Hyu Sun?" tanya Hyuk Jae "anio! aku lupa hyung, baiklah aku akan mengabarinya sekarang!" ujar Je Hoon menepuk keningnya "ppalli kau beritahu dia!" seru Hyuk Jae "ne hyung, aku ke rumahnya dulu ne! bye hyung" ujar Je Hoon seraya berlari tergesa-gesa.
POV Hyu Sun
Hyu Sun sedang duduk santai di depan rumahnya sambil menggunting kuku kaki dan tangannya, tiba-tiba ia dikejutkan dengan suara klakson mobil hingga tersentak "iissh!!! Je Hoon??" sahutnya setelah melihat mobil Je Hoon yang terparkir. Je Hoon keluar dari mobil berwarna merahnya "Hyu Sun ah!!" teriaknya melambaikan tangan "ish! gayanya seperti selebriti saja anak itu" gerutu Hyu Sun "mwo???" sahut Hyu Sun ketus "aish! kau ini, aku kan menyapamu dengan baik kenapa jawabanmu seperti itu?" protes Je Hoon yang sudah berdiri di hadapan Hyu Sun "biar saja, mau apa kau datang kesini?" tanya Hyu Sun ketus "aku mau kau... hehehe" sahut Je Hoon membuat Hyu Sun mengernyitkan keningnya "aniyo! aku kesini mau memberitahu tentang Hye Soo hyung..." Je Hoon belum menyelesaikan ucapannya "Hye Soo? ada apa dengannya?" potong Hyu Sun "Hye Soo hyung, dia... eeuumm.... dia diculik" ujar Je Hoon membuat Hyu Sun tersentak "mwo? diculik? siapa yang menculiknya?" tanya Hyu Sun mulai merasakan degup jantung tak beraturan "mollaaa..... sepertinya ajudan dari abojinya yang menculik hyungku, tapi itu baru sekedar dugaan kami saja. kami sudah menghubungi ke pihak apartemennya mereka akan berusaha membantu kami menemukannya. Kau tenanglah!" kata Je Hoon mencoba menenangkan Hyu Sun yang sudah nampak panik.
"Tenang? Mana bisa aku tenang" sahut Hyu Sun gelisah "Gidariseyo! Aboji? (Tunggu sebentar! Bapak? Dia menculik adeulnya (anaknya) sendiri? dia mau apakan chagiku?" ujar Hyu Sun tak habis pikir "molla, kau kan tahu kalau ahjussie sangat membenci Hye Soo hyung dan eommanya jadi mungkin saja ia mau melukai hyung tapi semoga saja itu bukan perbuatan ahjussie ne?" papar Je Hoon "mwo? melukainya? andwee!! Kita harus segera menemukannya sebelum terjadi sesuatu padanya!" seru Hyu Sun nampak panik "hey! kau pikir kami diam saja? kau tenang saja Princess!! kami sedang melakukan berbagai cara untuk bisa menemukan Hye Soomu dalam keadaan selamat" kata Je Hoon menegaskan kata Princess "mwo? Gidariseyo! Dasi
hanbeon malsseumhae juseyo!! (Apa? Tunggu sebentar! Bisa kau ulangi sekali lagi!!)" kata Hyu Sun setelah dengar kata-kata itu "hehehe... Princes... ne, kau kan my princess! oops!" sahut Je Hoon menempelkan jarinya di atas bibir "Princess kepalamu! jangan sembarangan kau bicara! Kuhajar kau!" Hyu Sun mengepalkan tangannya "andweee!!!" Je Hoon menyilangkan kedua tangannya didepan mukanya "jika tak ingin kuhajar, jagalah sikapmu! arasho?" tukas Hyu Sun tegas "ne arasho" sahut Je Hoon aegyo "ish! kau ini" ujar Hyu Sun kesal melihat Je Hoon aegyo "wae? aku tampan ne?" jawab Je Hoon menatap dekat Hyu Sun "iyyuuuuuuhhh.... kambuh ne penyakitmu... huueekkkss" sahut Hyu Sun menjulurkan lidahnya "hahahaha....." tawa Je Hoon pecah.
POV Hye Soo
Hye Soo membuka matanya perlahan, samar-samar ia melihat ke sekelilingnya. Ia tertunduk lemas dengan posisi terduduk dan kedua tangannya terikat dikursi serta mulutnya yang ditutup lakban hitam. "aku dimana?" gumam Hye Soo dalam hati sembari memerhatikan kamar berwarna serba putih yang belum pernah ia kunjungi sebelumnya, Hye Soo mecoba menggerakan kaki dan badannya agar ikatan ditubuhnya terlepas tetapi tiba-tiba dua orang asing yang tadi ia lihat muncul dari balik pintu "what you doing? you want escape? huh? (apa yang kau lakukan? kau mau melarikan diri? huh?)" kata salah satu orang asing itu menatap Hye Soo "eeuuummmm...." Hye Soo tak bisa berbicara apa-apa dengan mulut yang tertutup lakban. Salah satu dari mereka yang berambut panjang membuka lakban dimulut Hye Soo "What will you say Kid? (apa yang akan kau katakan anak kecil?)" ejek orang asing berambut panjang itu "let me go! who are you?(lepaskan aku! siapa kalian?)" sentak Hye Soo menatap sinis "in your wish (kau berharap)" ejek mereka tertawa meledek "come on leave him alone! (ayo tinggalkan dia sendiri!)" seru orang asing berperut buncit itu mengajak temannya "hey! let me goooo!! (hey lepaskan aku!!)" teriak Hye Soo tak digubris.
Hye Soo masih berusaha melepaskan tali yang melilit tubuhnya sambil terus berteriak "let me goooo! Please man let me go!! (biarkanku pergi! Aku mohon tuan biarkan aku pergi!)" tak sadar sebutir demi sebutir cairan bening mengalir dari pelupuk matanya "eomma help me!! where are you now mom? (Ibu tolong aku! Dimana kau sekarang Bu?)" gumamnya dalam hati. "eomma, apa kau belum juga memutuskan menceraikannya? aku sudah tak sanggup lagi hidup seperti ini eomma! Aku menyayangi aboji tetapi aku tak bisa melihat ia melukaimu dan hidup terkekang seperti ini. Aku benar-benar sudah tak sanggup eomma" gumamnya dalam hati. "eomma siapa kedua orang asing itu? kenapa aku dikurung di ruangan dingin ini? apa benar mereka pesuruh aboji?" gumamnya menutup kedua matanya "tetapi kenapa sejak tadi aku tak melihat sosok aboji? Lalu siapa yang tega berbuat seperti ini padaku?" seribu tanya memenuhi otaknya.
Hye Soo terlelap dalam posisi yang tak berubah sejak tadi malam, seseorang berpakaian serba rapi, tegas, berkumis tipis dengan rambut kelimis memasuki kamar putih itu dan kemudian ia membuka gorden-gorden yang menutupi jendela besar kamar itu, hingga sinar matahari masuk menerangi kamar itu. Hye Soo terbangun karena silau terkena paparan sinar matahari, ia menoleh ke arah jendela dan betapa terkejutnya melihat sosok namja yang sedang berdiri menatap dan tersenyum sinis ke arahnya.......
Bersambung........
eottokhae?? Part 10 Seru tak? atau reader udah mulai bosen bacanya???? Andwe! Reader jangan bosen2 ya Tunggu part-part selanjutnya dari ffku yang satu ini karena aku bakal usahakan semakin seru disetiap partnya dan aku bakal usahakan selalu buat reader penasaran hohoho *ketawa bareng Kyuhyun.....
Wookie, Good Reader Leave a comment! Good Reader Keep Original.... Do Not Copy okay.... ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Jejak Disini Chingudeul!!