Title : Cinderella Boy
Author : Han Ha Rin
Cros Posting : Facebook
Cast :
- Yesung As Lee Hyun Seok
- Kim Kibum As Lee Sang Joon
- Sulli As Han Hyun Mun
- Krystal As Kim An Kyu
- Kwon Sang Woo As Kang Ahjussie (True Cast of Drama Cinderella Man)
- Kyuhyun As Cho Kyuhyun (Han Hyun Mun's Boss)
- Sungmin As Lee Sung Min (Lee Hyun Seok's Friend)
- Ryeowook As Kim Ryeowook (Lee Sang Joon's Friend)
- Yu Ri As Yu Ri (Han Hyun Mun's Friend)
Genre : Romance
Disclaimer : Cinderella Man (Drakor)
PLEASE DO NOT COPY
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Annyeong haseyo Chingudeul yeorobun yang setia baca ff thor..... Ah senangnya thor kembali membawakan kelanjutan dari Cinderella Boy... Omong-omong nih Cinderella Boy sudah mau berakhir lho... Selama baca Cinderella Boy dari awal Gimana nih kesan-kesannya seputar fanfic ini??? Bagus kah? Jelek kah? Kurang Puas kah???? atau ada keluhan lain??? *kyaa kayak mau berobat jadinya,,, wkwkwkwk... *author mulai gaje
Well thor harap sih kesannya semua menyenangkan ya.... Mulai dari Cast yang thor sediakan sampai jalan cerita yang thor jabarkan,,, semoga semua itu bisa memuaskan kalian... Thor selalu berusaha untuk selalu memuaskan kalian kok chagiya.. *cielah thor bahasanya lebay banget dah.... Ah yesungdahlah daripada dengerin eh baca omongan author yang makin ga jelas lebih baik langsung ajah deh ke TeKaPe...!! Eits!!! Changkaman! Sebelum menuju TeKaPe patuhi dulu peraturan yang seperti biasa... !!
Annyeong haseyo Chingudeul yeorobun yang setia baca ff thor..... Ah senangnya thor kembali membawakan kelanjutan dari Cinderella Boy... Omong-omong nih Cinderella Boy sudah mau berakhir lho... Selama baca Cinderella Boy dari awal Gimana nih kesan-kesannya seputar fanfic ini??? Bagus kah? Jelek kah? Kurang Puas kah???? atau ada keluhan lain??? *kyaa kayak mau berobat jadinya,,, wkwkwkwk... *author mulai gaje
Well thor harap sih kesannya semua menyenangkan ya.... Mulai dari Cast yang thor sediakan sampai jalan cerita yang thor jabarkan,,, semoga semua itu bisa memuaskan kalian... Thor selalu berusaha untuk selalu memuaskan kalian kok chagiya.. *cielah thor bahasanya lebay banget dah.... Ah yesungdahlah daripada dengerin eh baca omongan author yang makin ga jelas lebih baik langsung ajah deh ke TeKaPe...!! Eits!!! Changkaman! Sebelum menuju TeKaPe patuhi dulu peraturan yang seperti biasa... !!
1. Biasakan LIKEnya sebelum membaca
2.
KOMEN diwajibkan setelah usai membaca (komen boleh berisi komentar,
kritikan atau saran tapi NO BASH and NO SARA ya Komentarnya)
3. Keep Original... No Plagiarisme... COPAS = DOSA
4. Gamsahamnida buat yang sudah Mematuhi rulesnya author *Bow
5. Kajja Kita mulai membaca^^ (Happy reading)
Sudah Dilaksanakan Peraturannya????? Kalo sudah silahkan dilanjutkan menuju TeKaPe!!! ^^
Hyun Seok's POV
"Kau mau apa kesini?" tanya Kyu An kini berhadapan denganku "rupanya dia sudah mengenaliku sekarang" gumamku dalam hati "hey! apa kau tuli? Mau apa kau ke sini pabo?" sahutnya membuyarkan lamunanku "aku hanya ingin menengok keadaan halmoniku, apa itu tidak boleh?" jawabku berusaha melawannya "mworago? halmonimu? heu... berani sekali kau menganggapnya sebagai halmonimu? kau tahu tidak? kau itu tidak pernah diinginkan olehnya, kau dan ibumu itu hanya benalu untuk keluarga Sang Joon... Apa kau tidak paham juga?" ucapannya benar-benar melatih amarahku untuk lebih bisa bersabar, namun aku paling tidak terima jika ada yang menghina ibuku. Kukepalkan tanganku kuat-kuat, rasanya ingin sekali kupukul wajahnya "tahan Hyun!!" gumamku mencoba bersabar "aku tahu aku dan ibuku memang tak pernah diinginkan kehadirannya tapi bagaimanapun itu kau tidak ada urusan denganku, permisi Nona Kyu!!!" sahutku segera berjalan dan menyenggol tubuhnya "kurang ajar kau!" aku dengar Kyu An berteriak kesal padaku namun aku terus melangkah tanpa menghiraukan ucapannya.
Sebelum pulang ke Busan, aku ingin sekali bertemu dengan Sang Joon "kurasa ia pasti ada di hotel saat ini, tak ada salahnya bukan jika aku pergi ke sana untuk menemuinya?" gumamku sembari melangkah menuju halte bus terdekat. Aku pun segera naik ke dalam bus ketika bus itu terhenti di depanku, aku mencari tempat duduk yang nyaman di belakang. Setelah mendapatkan tempat yang nyaman, aku segera memasang earphone putihku di telinga. Kudengarkan setiap alunan nada indah yang berhasil diciptakan oleh Super Junior. Kunikmati setiap aransemen musiknya sembari kupejamkan mataku, ah indahnya jika kubisa menikmati alunan musik ini di saat suasana hatiku memburuk.
Tak lama kemudian bus ini sudah membawaku ke halte terdekat dengan Hotel Seoul, aku segera keluar dari dalam bus. Aku berjalan menyisiri trotoar jalan menuju Hotel Seoul, sembari tetap mendengarkan lagu-lagu Super Junior kesukaanku aku memerhatikan kendaraan yang lalu lalang di jam makan siang ini. "Jika aku ke hotel, orang-orang di sana pasti akan terkejut dan itu akan jadi masalah baru. Apa sebaiknya aku mengajak Joon makan di luar saja??" pikirku menghentikan langkahku di salah satu bangku taman. Aku segera mengambil ponselku dari dalam saku dan berusaha menghubungi Sang Joon sebelumnya "yoboseyo!" sapanya dari balik ponsel dapat kudengar "Joon! Aku di Seoul, aku tak jauh dari hotel. Aku mau pulang tapi aku ingin bertemu denganmu sebentar, apa kau bisa menemuiku di taman belakang hotelmu? sekarang?" ujarku sembari mengayunkan kedua kakiku "nde mullon, kau tunggu sebentar! Jangan kemana-mana, aku segera ke sana! nde?" ujarnya antusias "nde! ppaili wasseo!" seruku sebelum menyudahi panggilan "ne" jawabnya singkat.
Hyun Seok's POV End
Sudah Dilaksanakan Peraturannya????? Kalo sudah silahkan dilanjutkan menuju TeKaPe!!! ^^
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
RECAP CHAPTER 13
Masih kupegangi kedua tangannya yang terkulai lemah, dapat kudengar
alat medis yang mampu memberitahuku keadaan jantung halmoni.
Berkali-kali kuciumi tangannya "halmoniya naega bogosipeosseo! Ppaili
Hwebok haseyo naega halmoniya (Aku merindukanmu nek! Semoga kau cepat
sembuh nenekku)" sekali lagi kukecup keningnya sebelum aku
meninggalkannya. Aku pun berniat pulang, bangkit dari tempat dudukku dan
segera membalikkan badan "halmoni aku pulang ne!" sahutku sebelum
membalikkan badan. Aku segera membalikkan badan dan berniat keluar dari
ruangan ini Kreeekkkk.... Kudengar ada seseorang hendak membuka pintu, mataku terbelalak melihat sosok tersebut.......
RECAP CHAPTER 13 END
***
CHAPTER 14Hyun Seok's POV
"Kau mau apa kesini?" tanya Kyu An kini berhadapan denganku "rupanya dia sudah mengenaliku sekarang" gumamku dalam hati "hey! apa kau tuli? Mau apa kau ke sini pabo?" sahutnya membuyarkan lamunanku "aku hanya ingin menengok keadaan halmoniku, apa itu tidak boleh?" jawabku berusaha melawannya "mworago? halmonimu? heu... berani sekali kau menganggapnya sebagai halmonimu? kau tahu tidak? kau itu tidak pernah diinginkan olehnya, kau dan ibumu itu hanya benalu untuk keluarga Sang Joon... Apa kau tidak paham juga?" ucapannya benar-benar melatih amarahku untuk lebih bisa bersabar, namun aku paling tidak terima jika ada yang menghina ibuku. Kukepalkan tanganku kuat-kuat, rasanya ingin sekali kupukul wajahnya "tahan Hyun!!" gumamku mencoba bersabar "aku tahu aku dan ibuku memang tak pernah diinginkan kehadirannya tapi bagaimanapun itu kau tidak ada urusan denganku, permisi Nona Kyu!!!" sahutku segera berjalan dan menyenggol tubuhnya "kurang ajar kau!" aku dengar Kyu An berteriak kesal padaku namun aku terus melangkah tanpa menghiraukan ucapannya.
Sebelum pulang ke Busan, aku ingin sekali bertemu dengan Sang Joon "kurasa ia pasti ada di hotel saat ini, tak ada salahnya bukan jika aku pergi ke sana untuk menemuinya?" gumamku sembari melangkah menuju halte bus terdekat. Aku pun segera naik ke dalam bus ketika bus itu terhenti di depanku, aku mencari tempat duduk yang nyaman di belakang. Setelah mendapatkan tempat yang nyaman, aku segera memasang earphone putihku di telinga. Kudengarkan setiap alunan nada indah yang berhasil diciptakan oleh Super Junior. Kunikmati setiap aransemen musiknya sembari kupejamkan mataku, ah indahnya jika kubisa menikmati alunan musik ini di saat suasana hatiku memburuk.
Tak lama kemudian bus ini sudah membawaku ke halte terdekat dengan Hotel Seoul, aku segera keluar dari dalam bus. Aku berjalan menyisiri trotoar jalan menuju Hotel Seoul, sembari tetap mendengarkan lagu-lagu Super Junior kesukaanku aku memerhatikan kendaraan yang lalu lalang di jam makan siang ini. "Jika aku ke hotel, orang-orang di sana pasti akan terkejut dan itu akan jadi masalah baru. Apa sebaiknya aku mengajak Joon makan di luar saja??" pikirku menghentikan langkahku di salah satu bangku taman. Aku segera mengambil ponselku dari dalam saku dan berusaha menghubungi Sang Joon sebelumnya "yoboseyo!" sapanya dari balik ponsel dapat kudengar "Joon! Aku di Seoul, aku tak jauh dari hotel. Aku mau pulang tapi aku ingin bertemu denganmu sebentar, apa kau bisa menemuiku di taman belakang hotelmu? sekarang?" ujarku sembari mengayunkan kedua kakiku "nde mullon, kau tunggu sebentar! Jangan kemana-mana, aku segera ke sana! nde?" ujarnya antusias "nde! ppaili wasseo!" seruku sebelum menyudahi panggilan "ne" jawabnya singkat.
Hyun Seok's POV End
***
Sang Joon's POV
Setelah mendapatkan telepon dari Hyun aku segera menyelesaikan urusanku di kantor dengan ahjussie "kau mau kemana? kenapa begitu terburu-buru?" tanya ahjussie sembari menyusun beberapa berkas di mejaku "aku mau menemui Hyun, dia menungguku di taman belakang hotel" jawabku sembari mengenakan jasku "dia ada di sini? sedang apa dia di Seoul?" tanya ahjussie nampak heran "mungkin dia habis menjenguk halmonie. Ahjussie aku tinggal sebentar ne! Jaebal selesaikan pekerjaanku, gomawo" sahutku segera pergi meninggalkannya.
Sesampainya di taman, aku menoleh ke segala arah mencari sosoknya. Yups! Aku berhasil menemukannya, kulihat ia sedang menikmati sepotong es krim di salah satu bangku taman. Tak sabar, aku segera berlari menghampirinya "Hyun!!" seruku berdiri di samping tak jauh darinya, ia menoleh ke arahku "Joon! Kajja kemari!" serunya kuanggukkan. Aku duduk berdampingan dengannya, kuperhatikan cara ia melumat es krim ikan tersebut. Hehehehe ia nampak menggemaskan, tak kusangka wajahnya sepolos anak kecil ketika menikmati sepotong es krim itu "wae? kenapa kau memerhatikanku seperti itu? kau ingin es krim ini?" sahutnya sepertinya mulai menyadari sedang kuperhatikan tingkahnya, aku hanya terkekeh melihat tingkah polosnya "ani, gomawo! kau habisi saja sendiri es krimnya! Aku bukan anak kecil yang hobi menikmati es krim, apa lagi bentuk es krimnya imut seperti itu? Itu bisa merusak imejku" ejekku seraya mencibir "yaaakkss!! memangnya anak kecil saja yang boleh menikmati es krim? kau tahu, sejak kecil ada yang mengajariku bagaimana caranya menenangkan pikiranku yang sedang kacau. Dia bilang jika aku dalam masalah lalu menikmati es krim ini pasti masalahnya akan terlupakan, dan setidaknya ada perasaan tenang yang mendinginkan pikiranku. Maka dari itu aku jadi suka es krim, acap kali ada masalah aku pasti pergi ke taman bersamanya dan membeli banyak es krim untuk kuhabiskan sampai pikiranku ikut membeku" ujarnya tak terima dengan ucapanku "hehehe.. memangnya siapa yang mengajarimu begitu?" aku masih terkekeh mendengar ucapannya tadi "Hyun Mun" sahutnya sembari melahap potongan terakhir es krim tersebut "Hyun Mun? apa dia sedekat itu dengan Hyun Mun?" batinku tersentak mendengar ucapannya "apa hubunganmu sangat dekat dengannya?" tanyaku menatapnya "eum.. dekat sekali, aku dan dia tumbuh besar bersama. Banyak menghabiskan sisa waktu bersama, menikmati es krim, bermain di pantai, bernyanyi bersama, bersepeda setiap pulang dan pergi sekolah dan lain-lain" paparnya membuatku terdiam.
"Lalu bagaimana perasaanmu padanya? Sekedar teman? Sahabat? atau....." tanyaku membuatnya diam sejenak "Joon, sudah lama aku menyukainya" sahutnya membuatku terkejut, kenapa aku harus menyukai yeoja yang sama dengannya? aku tak mungkin mengambil miliknya. Sejak lahir aku sudah mendapatkan apa yang kumau sedangkan Hyun? Aku tak mungkin harus mengambil barang berharga miliknya "kau menyukainya? lalu apa kau sudah menyatakan perasaanmu padanya?" tanyaku berusaha menutupi perasaanku yang terluka "nde, aku sudah menyatakan perasaanku bahkan aku sudah menjadi namjachingunya.." jawabnya kembali berhasil membuatku terkejut "Joon! Apa kau masih menyukai Hyunieku?" tanyanya membuatku bingung harus menjawab apa "mianhada aku sempat menyukai yeojamu tapi sudahlah lupakan... aku tak mungkin mengambil milikmu! Kau masih ingin di sini?" jawabku berusaha alihkan topik pembicaraan "gomawo, apa kau mau kukenalkan yeoja yeoppo?" ujarnya membuatku menatap heran ke arahnya "mwosun suriya?" tanyaku mengernyitkan dahiku "aku tahu kau butuh pendamping hidup dan aku tahu itu bukan Kyu An tentunya, jadi aku akan membantumu mencari yeoja yeoppo dan baik-baik untukmu. eotthae?" yaks ada apa dengan anak ini?... "memangnya ada?" tanyaku ragu "eum nde ada, nanti akan kukenalkan padamu."sahutnya menyenggol tubuhku sembari melempar senyumannya. Kubalas senyumannya "gomawo, apa kau mau makan siang denganku?" tawarku "nde, aku lapar! Kau tahu saja apa yang kubutuhkan? hehehe" jawabnya antusias "nde, kajja kita cari tempat makan yang enak. Akan kutraktir kau sepuasnya hari ini, eotthae?" sahutku berdiri menarik tangannya "eum setuju" jawabnya lalu kami segera pergi mencari tempat makan bersama.
Ada yang berbeda kali ini, kebetulan aku tak membawa mobilku jadi Hyun mengajakku naik bus untuk sekedar mencari restoran yang tepat "begini kah rasanya jadi rakyat biasa?" tanyaku pada Hyun setelah mendapatkan satu tempat duduk yang cocok "ne, eotthae? kau tak suka?" tanyanya kugelengkan "aku suka, sudah lama aku ingin berkeliling kota menggunakan fasilitas umum tapi baru kali ini terwujud. Kau tahu? menjadi orang kaya juga terkadang membosankan, aku ingin sekali mencoba kehidupan yang sederhana seperti ini" ujarku tersenyum lebar "ah jinjja? kau ini sudah bisa hidup enak malah ingin susah, sementara aku sudah bosan menjadi orang miskin, aku ingin sekali menikmati hidup mewah sepertimu. hehehe... rupanya kita sudah bosan dengan kehidupan kita biasanya ne?" ujarnya membuatku ikut terkekeh "ne, gomawo" ucapku membuatnya menghentikan tawanya "untuk apa?" tanyanya heran "karena kau mengajariku bagaimana cara hidup sederhana, karena kau aku jadi mengerti bagaimana caranya menyayangi keluarga, karena kau kini aku jadi mudah tersenyum. Gomapseumnida Hyun Seok ya" ujarku mulai serius padanya "ah kau ini, aku tak pernah mengajarimu begitu, jadi tak perlu berterima kasih padaku" ujarnya benar-benar rendah hati. Tanpa banyak kata, aku hanya melempar senyuman tulusku padanya.
Sang Joon's POV End
Kyu An's POV
Ahjumma menyuruhku menjenguk nenek tua ini, benar-benar menyebalkan. Aku tambah kesal melihat sosok yang tadi kutemui di dalam ruangan nenek tua ini, Hyun Seok si Sang Joon imitasi itu benar-benar membuat moodku berubah seketika. Mau apa dia di sini? Apa dia punya rencana lain? Apa ia sebenarnya ingin menguasai harta milik Sang Joon? yaaksss!! Orang miskin itu pasti ambisinya lebih besar dariku, paborasseo. Aku dan ahjumma harus bisa menyingkirkan namja itu termasuk Hyun Mun yeoja yang berhasil mendekati Sang Joonku. Kenapa sainganku begitu banyak? Jika begitu, seharusnya aku Kyuppa dan ahjumma harus bertindak lebih cepat dari mereka jika tidak mungkin aku tak akan kebagian apa-apa. Bila perlu, aku juga harus bisa menyingkirkan ahjumma. Enak saja ia mau membagi harta Sang Joon untuk dirinya? selama ini aku usaha sendiri tanpa bantuannya lalu hasilnya mau dibagi dua? Tidak bisa.
Seusai dari rumah sakit, aku kembali ke hotel. Hari ini aku harus memeriksa desain yang sudah dikumpulkan oleh juri lainnya. Kulangkahkan kakiku menuju ruang meeting, sesampainya di sana aku sudah melihat tiga juri lainnya sedang sibuk membulak-balikkan kertas desain yang sudah sebagian terkumpul "mana bagianku? ah ne aku minta desain atas nama Han Hyun Mun nde!" sahutku sembari menarik sebuah kursi untuk kududuki "ini bagianmu, di dalamnya sudah ada desain Han Hyun Mun" salah satu juri yeoja menyerahkan setumpukan kertas berisi desain beberapa peserta "gomawo" sahutku segera kucari hasil desain yeoja itu. Setelah kubuka lima lembar desain akhirnya aku menemukan desain atas nama Han Hyun Mun "yups! I got it" sahutku tersenyum picik.
Sang Joon's POV End
***
Ahjumma menyuruhku menjenguk nenek tua ini, benar-benar menyebalkan. Aku tambah kesal melihat sosok yang tadi kutemui di dalam ruangan nenek tua ini, Hyun Seok si Sang Joon imitasi itu benar-benar membuat moodku berubah seketika. Mau apa dia di sini? Apa dia punya rencana lain? Apa ia sebenarnya ingin menguasai harta milik Sang Joon? yaaksss!! Orang miskin itu pasti ambisinya lebih besar dariku, paborasseo. Aku dan ahjumma harus bisa menyingkirkan namja itu termasuk Hyun Mun yeoja yang berhasil mendekati Sang Joonku. Kenapa sainganku begitu banyak? Jika begitu, seharusnya aku Kyuppa dan ahjumma harus bertindak lebih cepat dari mereka jika tidak mungkin aku tak akan kebagian apa-apa. Bila perlu, aku juga harus bisa menyingkirkan ahjumma. Enak saja ia mau membagi harta Sang Joon untuk dirinya? selama ini aku usaha sendiri tanpa bantuannya lalu hasilnya mau dibagi dua? Tidak bisa.
Seusai dari rumah sakit, aku kembali ke hotel. Hari ini aku harus memeriksa desain yang sudah dikumpulkan oleh juri lainnya. Kulangkahkan kakiku menuju ruang meeting, sesampainya di sana aku sudah melihat tiga juri lainnya sedang sibuk membulak-balikkan kertas desain yang sudah sebagian terkumpul "mana bagianku? ah ne aku minta desain atas nama Han Hyun Mun nde!" sahutku sembari menarik sebuah kursi untuk kududuki "ini bagianmu, di dalamnya sudah ada desain Han Hyun Mun" salah satu juri yeoja menyerahkan setumpukan kertas berisi desain beberapa peserta "gomawo" sahutku segera kucari hasil desain yeoja itu. Setelah kubuka lima lembar desain akhirnya aku menemukan desain atas nama Han Hyun Mun "yups! I got it" sahutku tersenyum picik.
"Yaaakss kenapa baju yang ia ciptakan begitu bagus???? Jika begini, sudah pasti dia bisa memenangkan kontes ini? Bagaimana caranya agar ia bisa tersingkir dari kompetisi ini? paborasseo" pekikku kesal melihat karyanya yang mengagumkan. Baju yang ia desain sangat sederhana, modis dan sesuai dengan temanya 'Casual and Chick'. Aku harus lakukan sesuatu untuk membuatnya tersingkir, tapi apa. Besok hasil kompetisi akan diumumkan, itu artinya aku harus bisa mencari alasan malam ini. Aku harus singkirkan yeoja itu dari kompetisi ini, aku tak ingin yeoja itu bisa bekerja sama di hotel ini.
Aku memutar otakku mencari cara agar satu musuhku tersingkir besok. Sepertinya malam ini aku harus bekerja keras "desain-desain ini aku bawa ke ruanganku, jika kalian membutuhkannya ambil saja di meja kerjaku nde!" seruku seraya berdiri hendak keluar dari ruang meeting "nde Nona" sahut mereka segera kutinggalkan.
Kyu An's POV End
***
Hyun Mun's POV
Setelah menyerahkan desain baju karyaku aku kembali ke butik untuk bekerja, harapanku memuncak di dada. Rasanya aku ingin sekali memenangkan kompetisi itu, aku ingin bisa bekerja sama dengan majalah terkait dan bisa magang di Hotel Seoul sebagai desain pakaian seragam karyawan. Bukankah impianku begitu besar?. Sesampainya di butik aku segera memegang kembali pekerjaanku, kulipat beberapa baju yang sudah berantakan karena ulah konsumen "ah konsumen ini benar-benar menyusahkan? apa mereka tidak tahu melipat itu melelahkan? apa mereka tidak bisa menghargai pekerjaan kami?" pekikku sembari melipat baju. Tiba-tiba ponselku berdering tanda panggilan masuk, kulihat layar ponselku bertuliskan nama Seoki dengan sigap segera kujawab panggilannya "yoboseyo" sapaku mengawali perbincangan "yoboseyo Hyunie chagi, kau sudah makan siang?" tanya Seoki terdengar sambil mengunyah sesuatu "nde aku sudah makan, kau sendiri?" tanyaku sembari melipat pakaian "aku sedang makan siang dengan Joon, Hyunie kau di Busan?" tanyanya kuiyakan "wae?" tanyaku kini "apa kau masih suka bertemu dengan Yu Ri?" kenapa dia menanyakan Yu Ri ada apa dengannya "nde, setiap pulang kerja kusempatkan bertemu dengannya. Waeyo chagiya?" sahutku kini sudah usai melipat baju dan berjalan menuju salah satu bangku disudut ruang "aku ingin bertemu dengannya" jawabnya kenapa membuat hatiku terasa sakit "ah ne, kapan kau ingin bertemu dengannya?" tanyaku berusaha berpikir positif "nanti malam aku ingin bertemu dengannya di kedai kopinya, tapi aku ingin ditemani olehmu. Boleh?" ujarnya kuanggukkan "nde mullon, ah selamat makan nde! Aku masih ada pekerjaan, nanti kuhubungi lagi! kau hati-hati di jalan nde! annyeong chagiya" sahutku "ne chagiya annyeong" balasnya.
Aku masih penasaran dengan Hyun Seok yang secara tiba-tiba menanyakan kabar Yu Ri, ada apa dengannya? Semoga saja pikiran negatifku tidak berbuah apa-apa. Kucoba menghubungi Yu Ri untuk memberitahunya bahwa nanti malam kami ingin bertemu dengannya, semoga saja pertemuan kami tak mengganggu pekerjaannya "yoboseyo! ne Hyunie ya, annyeong haseyo" sapanya ramah seperti biasa "Yoboseyo Yu Ri ya annyeong! kau sedang sibuk?" balasku sembari duduk di samping meja kasir "ne sedikit, hari ini pelanggan tidak terlalu banyak waeyo Hyunie ya?" ujarnya "ah animnida, nanti malam aku dan Hyun Seok ingin bertemu denganmu di kedaimu. Apa kami tak mengganggumu?" tanyaku "tentu saja tidak, mainlah kapanpun kalian mau! Aku selalu menyambut kedatangan kalian kapanpun itu, kita kan sudah lama tidak berkumpul ne?" ujarnya membuat kutersenyum "ah ne kita sudah lama tidak berkumpul, baiklah nanti malam kau tunggu kedatangan kami ne chagiya!" sahutku "ne chagiya!" balasnya "ya sudah sekarang kembalilah bekerja, annyeong chagiya" sahutku hendak mengakhiri percakapan singkat kami "annyeong chagiya" balasnya.
Hyun Mun's POV End
Aku masih penasaran dengan Hyun Seok yang secara tiba-tiba menanyakan kabar Yu Ri, ada apa dengannya? Semoga saja pikiran negatifku tidak berbuah apa-apa. Kucoba menghubungi Yu Ri untuk memberitahunya bahwa nanti malam kami ingin bertemu dengannya, semoga saja pertemuan kami tak mengganggu pekerjaannya "yoboseyo! ne Hyunie ya, annyeong haseyo" sapanya ramah seperti biasa "Yoboseyo Yu Ri ya annyeong! kau sedang sibuk?" balasku sembari duduk di samping meja kasir "ne sedikit, hari ini pelanggan tidak terlalu banyak waeyo Hyunie ya?" ujarnya "ah animnida, nanti malam aku dan Hyun Seok ingin bertemu denganmu di kedaimu. Apa kami tak mengganggumu?" tanyaku "tentu saja tidak, mainlah kapanpun kalian mau! Aku selalu menyambut kedatangan kalian kapanpun itu, kita kan sudah lama tidak berkumpul ne?" ujarnya membuat kutersenyum "ah ne kita sudah lama tidak berkumpul, baiklah nanti malam kau tunggu kedatangan kami ne chagiya!" sahutku "ne chagiya!" balasnya "ya sudah sekarang kembalilah bekerja, annyeong chagiya" sahutku hendak mengakhiri percakapan singkat kami "annyeong chagiya" balasnya.
Hyun Mun's POV End
***
Narasi
Setelah menemui Sang Joon, Hyun Seok segera kembali ke Busan. Sore itu Hyun Seok tak langsung kembali ke rumahnya melainkan menemui Hyun Mun di butik. Ia menceritakan pertemuannya dengan Sang Joon tadi siang, tak lupa ia pun menceritakan tujuannya ingin bertemu dengan Yu Ri sahabat Hyun Mun "jadi maksudmu kau ingin menjodohkan Yu Ri dengan Sang Joon? Bukankah Sang Joon sudah bertunangan dengan Kyu An?" tanya Hyun Mun yang sedang menikmati sepotong es krim di taman tak jauh dari butik "bukan menjodohkan... aku hanya ingin mengenalkannya saja! kau tahu? dia tidak pernah menyukai Kyu An. dia tahu betul bagaimana Kyu An sebenarnya, Kyu An tak pernah tulus mencintainya dan Kyu An hanya ingin menguasai harta miliknya" ujar Hyun Seok menatap ke arah Hyun Mun "jinjjayo?? aku tak menyangka yeoja secantik dia punya attitude seburuk itu? Bagaimana Sang Joon tahu niat busuk Kyu An?" tanya Hyun Mun nampak terkejut dengan pernyataan Hyun Seok "Sang Joon pernah satu kampus dengannya, sebelum dijodohkan Sang Joon sudah tahu sifat Kyu An yang matrealistis. Ketika mereka sudah bertunangan, dia tak sengaja mendengar pembicaraan Kyu An dengan Ibu tirinya di kamar Ibunya. Mereka membicarakan misi mereka, yaitu menguasai semua harta milik keluarga Lee, maka dari itu Joon tak pernah menyukai Ibu tirinya dan Kyu An" papar Hyun Seok benar-benar mengejutkan Hyun Mun "aigho!!! Mereka berbahaya ne? tetapi kenapa ayahmu masih mempertahankan istrinya itu? apa ayahmu tak pernah tahu niat busuk istrinya?" Hyun Seok mengangkat bahunya tanda tak tahu.
Singkat cerita, hari tengah berganti menjadi malam. Hyun Mun sudah pulang dari butik lebih awal, Hyun Seok dan Sang Joon sudah menunggunya di depan rumahnya "ah mianhae aku sudah membuat kalian menunggu lama" sahut Hyun Mun membungkukkan badannya "gwenchanayo chagiya, kajja kita berangkat sekarang!" sahut Hyun Seok sembari tersenyum "ne kajja!" balas Hyun Mun tersenyum ke arah keduanya. Hyun Mun dan Hyun Seok segera masuk ke dalam mobil Sang Joon dan segera bergegas menuju kedai kopi Yu Ri yang letaknya diujung jalan sana.
Tak lama kemudian mereka sudah sampai di depan kedai kopi Yu Ri, Sang Joon menatap penuh heran kedai tersebut "sepertinya aku pernah ke sini sebelumnya? kapan ya?" tanya Sang Joon sembari memerhatikan kedai tersebut "ne, kau ingat pertama kali kita bertemu?" sahut Hyun Seok merangkul bahu Sang Joon "ne, ah ne kita bertemu pertama kali di sini nde? apa jangan-jangan yeoja yang melayaniku yang ingin kalian kenalkan padaku?" ujar Sang Joon menyipitkan kedua matanya menatap Hyun Seok dan Hyun Mun namun Hyun Mun dan Hyun Seok hanya tersenyum.
Narasi End
***
Sang Joon's POV
Aku dan 2 Hyun segera memasuki kedai itu, ah aku sudah lupa bagaimana wajah yeoja itu tapi memang seingatku yeoja itu memang manis dan ramah. Sesampainya di dalam Hyun Seok segera menarikku menuju kasir "annyeong Yu Ri ya!" sapa Hyun ceria "annyeong Hyun Seok! Annyeong Hyun Mun!!" balasnya tersenyum ke arah Hyun Seok dan Hyun Mun namun menatap heran ke arahku "Yu Ri ya, kau sibuk?" tanya Hyun Mun tersenyum ke arahnya "animnida, kau mau pesan apa?" tanya Yu Ri jika aku tak salah menyebut namanya "seperti biasa aku pesan es mocacino, Hyun Seok - Sang Joon kalian pesan apa?" tanya Hyun Mun menatap ke arah ku yang sedang dirangkul Hyun "capucino" jawabku dan Hyun kompak "wuah pesanan kalian sama? kalian memang benar-benar kembar rupanya, kini aku percaya kalian kembar" ejek Hyun Mun membuat aku dan Hyun tersipu malu "ya sudah kalian tunggu di sana, biar nanti aku dan Yu Ri yang bawakan pesanan kalian ne!" seru Hyun Mun kami anggukkan. Sebelum meninggalkan mereka, aku sempat melempar senyuman ke arah Yu Ri dan ternyata ia membalas senyumanku "aigho! kenapa jantungku berdebar begitu cepat melihatnya tersenyum? apa jantungku belum sehat juga?" gumamku heran seraya mengikuti langkah Hyun.
Aku dan Hyun pun duduk di salah satu meja dekat jendela sembari menunggu pesanan datang "Hyun! Kau mau memperkenalkan aku dengan yeoja itu?" tanyaku berusaha mencari tahu "nde, dia cantik kan? bahkan dia lebih cantik dari Kyu An ne?" jawabnya selalu dengan ekspresi cerianya "nde" jawabku tersipu, kenapa denganku "aigho wajahmu memerah seperti kepiting rebus, aaahhh aku tahu kau menyukainya kaannn?????" ejeknya membuatku semakin tersipu "yaakss!! berhentilah mengejekku! aku baru saja bertemu dengannya mana mungkin aku menyukainya!" belaku menepis tangannya yang sedang menunjuk-nunjuk ke arahku "yaks! masih berani mengelak lagi! jelas sekali ekspresimu tadi, kau menyukainya sejak pandangan pertama. Dia cantik dan ramah, senyumnya begitu manis mana mungkin kau bisa menolaknya. Sudahlah tak perlu berbohong padaku!" sahut Hyun ada benarnya, aku jadi tak mampu menjawab ejekannya.
"Sudahlah hentikan! Kau ini hobi sekali mengejekku eoh?" rengekku kesal "hahahaha" tawanya memecah suasana "kyaaa kalian asik sekali mengobrolnya?? kami dilupakan?" tiba-tiba Hyun Mun datang dengan Yu Ri membawa beberapa minuman pesanan kami "ini untukmu chagiya" kulihat Hyun Mun memberikan segelas es capucino ke arah Hyun "gomawo chagiya" sahut Hyun tersenyum "yaakksss pemandangan yang menyebalkan" pekikku dalam hati "ini untukmu Sang Joon ssie" ujar Yu Ri meletakkan segelas es capucino di depanku "ah ne gomawo" sahutku mendadak gugup "ada apa denganku? kenapa aku gugup dengannya?" tanyaku dalam hati "Yu Ri ya kau belum berkenalan secara langsung kan dengan Sang Joon? kajja jabatlah tangannya! Joon cepat kau berikan tanganmu padanya!" seru Hyun membuatku semakin gugup, kuulurkan tanganku "naneun Lee Sang Joon imnida, bangapseumnida" sahutku memperkenalkan diri "ne bangapseumnida, naneun Kwon Yu Ri imnida" balasnya menjabat tanganku, kami tersenyum menatap saling tersipu "cieeee........ ehm!! ehm!!! sudahlah lepaskan tanganku" bisik Hyun menyindir kami. Merasa tersindir aku pun segera menarik tanganku dan kami kembali tersipu "silahkan duduk Sang Joon ssie!" serunya tersipu "panggil aku Sang Joon tak perlu pakai ssie! itu terdengar sangat kaku" sahutku sebelum duduk "ah ne Sang Joon ssie ah mian maksudku Sang Joon ya" sahutnya membuatku sedikit terkekeh "ternyata ia begitu manis saat tersipu" bathinku "nah begitu terdengar lebih akrab bukan?" tanyaku dianggukkan olehnya "cieee Yu Ri ya kau tersipu? wajahmu seperti badut.. hehehee" ejek Hyun Mun "yaakss kau ini!" kulihat Yu Ri menyenggol tangan Hyun Mun yang duduk di sampingnya. Malam ini aku benar-benar senang bisa berbincang banyak, tertawa bersama dan bersenda gurau dengan Hyun Seok, Hyun Mun dan Yu Ri. Mereka semua benar-benar membuatku menemukan kebahagianku yang sudah lama tak kujumpai. Aku dan Yu Ri juga sudah mulai lebih akrab dan tidak kaku setelah berbincang tiga jam lamanya. Tak terasa kedai kopinya segera ditutup, aku dan yang lainnya hendak memutuskan untuk pulang. Hyun Seok menyuruhku untuk mengantar Yu Ri hingga ke rumahnya sementara ia pulang dengan Hyun Mun.
Sang Joon's POV End
Aku dan Hyun pun duduk di salah satu meja dekat jendela sembari menunggu pesanan datang "Hyun! Kau mau memperkenalkan aku dengan yeoja itu?" tanyaku berusaha mencari tahu "nde, dia cantik kan? bahkan dia lebih cantik dari Kyu An ne?" jawabnya selalu dengan ekspresi cerianya "nde" jawabku tersipu, kenapa denganku "aigho wajahmu memerah seperti kepiting rebus, aaahhh aku tahu kau menyukainya kaannn?????" ejeknya membuatku semakin tersipu "yaakss!! berhentilah mengejekku! aku baru saja bertemu dengannya mana mungkin aku menyukainya!" belaku menepis tangannya yang sedang menunjuk-nunjuk ke arahku "yaks! masih berani mengelak lagi! jelas sekali ekspresimu tadi, kau menyukainya sejak pandangan pertama. Dia cantik dan ramah, senyumnya begitu manis mana mungkin kau bisa menolaknya. Sudahlah tak perlu berbohong padaku!" sahut Hyun ada benarnya, aku jadi tak mampu menjawab ejekannya.
"Sudahlah hentikan! Kau ini hobi sekali mengejekku eoh?" rengekku kesal "hahahaha" tawanya memecah suasana "kyaaa kalian asik sekali mengobrolnya?? kami dilupakan?" tiba-tiba Hyun Mun datang dengan Yu Ri membawa beberapa minuman pesanan kami "ini untukmu chagiya" kulihat Hyun Mun memberikan segelas es capucino ke arah Hyun "gomawo chagiya" sahut Hyun tersenyum "yaakksss pemandangan yang menyebalkan" pekikku dalam hati "ini untukmu Sang Joon ssie" ujar Yu Ri meletakkan segelas es capucino di depanku "ah ne gomawo" sahutku mendadak gugup "ada apa denganku? kenapa aku gugup dengannya?" tanyaku dalam hati "Yu Ri ya kau belum berkenalan secara langsung kan dengan Sang Joon? kajja jabatlah tangannya! Joon cepat kau berikan tanganmu padanya!" seru Hyun membuatku semakin gugup, kuulurkan tanganku "naneun Lee Sang Joon imnida, bangapseumnida" sahutku memperkenalkan diri "ne bangapseumnida, naneun Kwon Yu Ri imnida" balasnya menjabat tanganku, kami tersenyum menatap saling tersipu "cieeee........ ehm!! ehm!!! sudahlah lepaskan tanganku" bisik Hyun menyindir kami. Merasa tersindir aku pun segera menarik tanganku dan kami kembali tersipu "silahkan duduk Sang Joon ssie!" serunya tersipu "panggil aku Sang Joon tak perlu pakai ssie! itu terdengar sangat kaku" sahutku sebelum duduk "ah ne Sang Joon ssie ah mian maksudku Sang Joon ya" sahutnya membuatku sedikit terkekeh "ternyata ia begitu manis saat tersipu" bathinku "nah begitu terdengar lebih akrab bukan?" tanyaku dianggukkan olehnya "cieee Yu Ri ya kau tersipu? wajahmu seperti badut.. hehehee" ejek Hyun Mun "yaakss kau ini!" kulihat Yu Ri menyenggol tangan Hyun Mun yang duduk di sampingnya. Malam ini aku benar-benar senang bisa berbincang banyak, tertawa bersama dan bersenda gurau dengan Hyun Seok, Hyun Mun dan Yu Ri. Mereka semua benar-benar membuatku menemukan kebahagianku yang sudah lama tak kujumpai. Aku dan Yu Ri juga sudah mulai lebih akrab dan tidak kaku setelah berbincang tiga jam lamanya. Tak terasa kedai kopinya segera ditutup, aku dan yang lainnya hendak memutuskan untuk pulang. Hyun Seok menyuruhku untuk mengantar Yu Ri hingga ke rumahnya sementara ia pulang dengan Hyun Mun.
Sang Joon's POV End
***
Yu Ri's POV
Sepulang kerja, Sang Joon mengantarku sampai rumah "aigho kenapa jantungku terus berdegup kencang ketika ia menatapku?" bathinku kini duduk bersampingan dengan namja itu di dalam mobil mewahnya "apa rumahmu jauh dari sini?" tanyanya membuyarkan lamunanku "ah animnida, rumahku tidak jauh dari sini kok" jawabku masih belum berani menatapnya, kenapa aku begitu malu menatap kedua matanya "oh begitu? apa kau selalu pulang sendiri setiap malam?" tanyanya lagi masih serius menatap ke depan "nde" sahutku singkat memaksa tersenyum "apa kau tidak takut pulang sendiri setiap malam? kau kan yeoja, tidak baik sendirian di malam hari" ujarnya membuatku mengerlingkan mata "ah aniya, aku sudah terbiasa. Untuk apa aku takut? Aku yakin Tuhan selalu bersamaku jadi aku tak perlu takut" jawabku membuatnya menoleh ke arahku, segera kulempar senyumanku ke arahnya "kau benar juga" sahutnya membalas senyumanku lalu kembali fokus menyetir.
Mobilnya terhenti di depan pekarangan rumahku, sebelum keluar dari mobilnya aku segera berpamitan dengannya "gomapseumnida atas tumpangannya Sang Joon ya! Aku jadi merepotkanmu" ujarku menundukkan kepalaku "ah ne cheonmaneyo, aku sama sekali tak merasa direpotkan jadi tak perlu sungkan!" ujarnya kembali tersenyum "aigho! Senyumannya benar-benar membuatku tak berdaya" bathinku tak sanggup melihat daya tarik senyumnya "ada apa denganku? pabo!" pekikku "ne" sahutku singkat dan kembali memulas senyum "lain kali kita ketemu lagi ne!! Jika aku tak menganggu, boleh aku menghubungimu via ponsel?" ucapnya membuatku terkejut "mworago?" tanyaku terkejut "aku boleh kan menghubungimu kapanpun?" sahutnya tersenyum aegyo "ah ne boleh" jawabku tersenyum lebar "gomawo" sahutnya tersipu "ne cheonma" balasku "ya sudah, aku pulang ne! Gomawo, annyeonghi jumuseyo Sang Joon ya" aku pun bersiap turun dari mobilnya "ne annyeonghi jumuseyo Yu Ri ya" balasnya kembali tersenyum. Aku pun melangkah keluar dari dalam mobilnya, sesampainya di luar segera kulambaikan tanganku "bye" sahutku "bye" balasnya segera menancap gas mobilnya.
Yu Ri's POV End
Yu Ri's POV End
***
Narasi
Sang Joon pulang dengan penuh rasa bahagia, nampaknya ia mulai bisa melupakan perasaannya pada Hyun Mun tanpa harus diketahui Hyun Mun terlebih dahulu dan nampaknya rencana Hyun Seok menjodohkannya dengan Yu Ri hampir berhasil. Sementara Hyun Seok sudah sampai di rumahnya setelah usai mengantar Hyun Mun ke rumahnya. Sama halnya dengan Sang Joon, Hyun Seokpun pulang dalam keadaan bahagia. Ia bahagia bisa menghabiskan waktu seharian dengan orang-orang yang sangat ia sayangi.
Waktu berjalan semakin cepat, singkat cerita sudah hampir satu bulan halmoni dalam keadaan koma namun hari ini tiba-tiba halmoni tersadar dari masa komanya. Halmoni tersadar saat Sang Joon yang menjaganya "halmoniya? kau sudah siuman? ah syukurlah, aku panggil dokter dulu ne! Changkaman!" sahutnya sembari menatap kedua mata halmoni "tak perlu!" serunya menahan tangan Sang Joon "wae halmonie?" tanya Sang Joon kembali menoleh ke arahnya "aku tak butuh dokter" sahutnya lirih "halmonie kau kan baru siuman, kau harus diperiksa terlebih dahulu! Tunggu sebentar ne! jaebal!!" seru Sang Joon berusaha menarik tangannya "aku bilang aku tak perlu dokter! Apa kau tuli?" sahut halmoni membuat Sang Joon menghentikan langkahnya dan kembali menghampiri halmoni "aku tidak tuli, justru karena aku sangat mencemaskanmu aku menyayangimu makanya aku ingin memberikan yang terbaik untukmu halmoni" ujar Sang Joon hampir meneteskan airmatanya "kau sayang padaku? kau sudah membohongiku selama ini kau bilang kau sayang padaku eoh?" sahutnya berhasil membuat airmata Sang Joon terjatuh juga "mianhae, jeongmal mianhae halmoni! Aku tak berniat membohongimu sedikitpun tetapi keadaan mendesak sehingga aku harus berbohong! Mianhae" Sang Joon menangis seraya memegangi kedua tangan neneknya dan bertekuk lutut di samping tempat tidur neneknya "mwosun suriya?" tanyanya.
"tiga bulan yang lalu dokter memvonis hidupku tak akan lama lagi, dia menyarankanku melakukan operasi secepatnya sedangkan saat itu pekerjaanku sedang banyak aku tak mungkin bisa meninggalkan pekerjaanku. Pikiranku kacau saat itu tetapi aku tak sengaja bertemu namja yang memiliki kesamaan fisik denganku, aku temui namja itu lalu aku memohon padanya untuk menyamar menjadi diriku sementara aku menjalani pengobatan. Namja itu mau menerima tawaranku meski awalnya ia mengalami kesulitan, bahkan aku tak pernah tahu bahwa aku memiliki saudara kembar hingga akhirnya ahjussienya memberitahuku bahwa ia adalah kembaranku yang terpisah. Ahjussienya menceritakan masa lalu kisah kedua orang tua kami. Aku tahu kau sangat membenci ibuku tapi aku mohon jangan kau membencinya juga, aku mencintainya halmonie. Dia kembaranku, sedarah sedaging denganku, dia bagian dari diriku. Kini aku menyadari seberapa penting kehadirannya. Jaebal halmoni jangan membenci dia, dia tak pernah salah!" ujar Sang Joon menangis "kau kira semudah itu menerimanya eoh? dia sudah membohongiku, aku sangat membenci keluarganya. Aku tak pernah menyukai ibumu, dia sudah membuat anakku tergila-gila padanya. Keluarga miskin yang ingin menguasai hartaku, tak pantas hidup bersama dengan anakku arasseo?" sahut nenek itu tegas "kau salah! Mereka memang miskin, bahkan mungkin aku juga berasal dari rahim wanita miskin tapi perlu kau tahu kami tak menginginkan hartamu sepeserpun halmonie. Kami tulus menyayangimu, ibuku tulus mencintai aboji" sahut Sang Joon tak terima dengan pernyataan neneknya "terserah kau saja, aku tidak sudi melihat anak itu" sahut halmoni membuang muka "geureyo, jika halmoni tak bisa menerimanya gwenchanayo. Aku yang akan pergi ikut bersamanya, karena aku dan dia berasal dari rahim yang sama. Jika ia menderita, aku juga mau menemaninya. Aku tak mau ia menderita seorang diri, aku akan pergi bersamanya halmonie. Gomapseumnida untuk semua jasamu selama ini halmoni, aku menyayangimu" sahut Sang Joon berdiri dan menghapus airmatanya lalu pergi meninggalkan neneknya seorang diri.
Narasi End
***
Sang Joon's POV
Aku segera mencari aboji ketika aku memutuskan untuk meninggalkan halmoni. Aku menuju hotel menemui aboji yang sedang bekerja "appa!" seruku sesampainya di ruangan aboji "Sang Joon??? ada apa?" tanyanya segera menghentikan aktifitas kerjanya "halmonie, dia sudah siuman" ujarku duduk di depan meja kerjanya "syukurlah, apa dia baik-baik saja?" tanya aboji kuanggukkan "bahkan dia sepertinya jauh lebih baik, appa..." sahutku tertahan "wae?" tanyanya menanti kelanjutan ucapanku "halmonie tetap tak mau menerima Hyun Seok, aku sudah bilang padanya jika ia tak bisa menerima Hyun biar aku yang pergi dari hidupnya. Rasanya aku sudah cukup sakit hati mendengar perlakuan ia pada eomma dulu, aku tak mau perlakuan buruk itu terulang pada Hyun" ujarku tak sanggup membendung airmataku. Appa memelukku erat "tenanglah anakku!! Kita sudah putuskan bersama, kita akan pergi mencari kehidupan kita sendiri tanpa halmoni dan istri appa jika mereka tak pernah bisa menerima kehadiran Hyun. Appa janji itu chagiya" sahutnya "ne appa, kita harus memiliki kehidupan sendiri, kebebasan tanpa aturan dari orang lain. Aku lelah hidup dengan aturan seperti ini appa" sahutku berusaha mengatur napas "ne chagi, kita pasti bisa hidup bebas. Sabar nak!!" sahutnya kembali memelukku.
Sang Joon's POV End
***
Hyun Mun's POV
Setelah satu minggu dikumpulkan, kini saatnya penentuan penilaian. Jauh-jauh dari Busan aku membawa hasil karyaku, ya desain baju yang kemarin sudah kukumpulkan kini sudah berhasil kuwujudkan menjadi sebuah baju indah. Ditemani Hyun Seok, aku menuju Hotel Seoul. Aku segera berkumpul dengan finalis lainnya, sementara Hyun Seok hanya menyemangatiku dari kejauhan. Tak henti-hentinya ia melambaikan tangannya ke arahku "Hwaiting chagiya!!!!" teriaknya sesekali membuatku bersemangat. Rasanya sungguh menegangkan ketika para juri menghampiriku dan memeriksa karyaku "kau yakin ini murni hasil karyamu?" tanya Kyu An memandangku sinis "ne ini murni hasil karyaku Nona" jawabku penuh rasa percaya diri "rasanya aku pernah melihat hasil karyamu di majalah fashion, kau yakin kau tidak menjiplaknya?" ucapnya membuatku terkejut "mwosun suriya? aku tak pernah menjiplaknya nona. Aku bisa pastikan itu" sahutku berusaha meyakinkannya "baiklah, semoga saja aku salah" sahutnya segera melewati mejaku "karyamu mengagumkan nona, kau menciptakan desain yang sederhana namun tetap kelihatan stylish. Aku suka karyamu, semoga kau memenangkan kompetisi ini ne!" ujar salah satu juri memuji karyaku seraya tersenyum "gomapseumnida Nyonya" sahutku tersenyum senang seraya membungkukkan badanku.
Setelah satu jam penilaian, akhirnya juri menyuruh kami para finalis untuk menunggu hasilnya. "Aku benar-benar tegang chagiya" sahutku pada Hyun Seok sembari menanti pengumuman pemenang "tegang ne? berikan tanganmu padaku!" sahutnya mau apa, kuberikan tanganku padanya. Ia memegangi kedua tanganku seraya menatap kedua mataku chuuuu.... ia kecup tanganku "apa kau masih tegang?" tanyanya kembali menatap kedua mataku, kugelengkan kepalaku seraya tersenyum kearahku "kelak jika kau merasa tegang, kau beritahu aku ne! Aku akan membuatmu lebih tenang" ujarnya membuatku merasa menjadi yeoja paling bahagia di dunia "ne chagiya, gomawo" sahutku tersenyum ke arahnya chuuuu ia mencium keningku "cheonma chagiya" sahutnya setelah mencium keningku.
"Kepada para finalis kompetisi Desain 2013 harap segera berkumpul di lobi sekarang, pengumuman pemenang akan segera diumumkan. Gamsahamnida" salah satu juri memberitahukan kami untuk berkumpul "aku ke sana dulu ne, doakan aku oppa!" sahutku pada Seoki "ne chagi, hwaiting!!" sahutnya mengepalkan tangannya. Aku segera menuju lobi dan berdiri dengan finalis lainnya "ya baiklah kita akan umumkan siapa pemenangnya sekarang ne?? Sudah tidak sabar bukan??" MC dari acara kompetisi ini berbicara di atas panggung "ne" jawab para finalis bersamaan "baiklah tanpa perlu berlama-lama akan segera saya sampaikan siapa saja pemenangnya. Kita mulai dari juara ketiga ne? Juara ketiganya adalah...." ujar Juri membuat jantungku berdegup begitu cepat "Juara tiga kita jatuh kepada........ Song Ah Jun..... Kepada Song Ah Jun ya diharapkan naik ke atas panggung untuk menerima tropi dan sejumlah hadiah sekarang!!" sahutnya belum juga membuat jantungku berhenti berdegup, juara ketiga itu segera naik ke atas panggung "chukhae hamnida Song Ah Jun ssie" MC memberikan ucapan selamat padanya "baiklah kembali kita umumkan Juara Keduanya ne!! Juara kedua jatuh kepada......" sahutnya lagi-lagi membuat jantungku kembali berdebar kencang "Kim Ha Na ssie" lanjut MC sempat membuatku terkejut, aku menatap ke arah Hyun Seok penuh kecemasan, kulihat ia kembali mengepalkan tangannya dan menyemangatiku "chukhae hamnida Ha Na ssie" sahut MC itu kulihat bersalaman dengan pemenangnya "okay, ini pasti sangat mendebarkan bagi finalis tersisa karena kita segera mengetahui siapa juara pertamanya... Siapa ne kira-kira??" ujar MC itu benar-benar lama, membuatku tak sabar lagi "juara pertama kita tahun ini jatuh kepada......" sahutnya ia tahan "ya Tuhan berikan posisi itu untukku. amin" doaku membathin "Han Hyun Mun ssie..." aigho apa aku tak salah dengar? mworago?? "kepada Han Hyun Mun ssie dipersilahkan naik ke atas panggung!!! Chukhae hamnida" sahutnya membuatku lompat kegirangan. Aku menatap Seoki, ia mengacungi jempolnya ke arahku sembari tersenyum.
Aku segera naik ke atas panggung dengan penuh rasa haru, hampir saja airmataku menetes karenanya. Akhirnya impianku selama ini sampai di depan mata, rasanya aku belum bisa percaya akan hal ini. Airmataku menggenangi pelupuk mataku saat aku harus menerima semua tropi dan hadiah dari para juri "Changkaman!!!" seru seseorang dari bawah panggung membuat semua mata menoleh ke arahnya, Kyu An ya? mau apa dia??? Dia naik ke atas panggung "keputusan itu tidak sah.. Dia tidak pantas jadi pemenang! Lihatlah foto di majalah ini!!! Desain bahkan warnanya hampir sama dengan desain milik Han Hyun Mun ssie!" sahutnya menunjukkan sebuah foto dengan desain baju yang sama dengan milikku "mwosun suriya???" bathinku tak percaya, airmataku berhasil mengalir "Dia sudah menjiplak karya orang lain, karyanya tidak original. Dia tidak pantas jadi pemenang!" lanjutnya membuat airmataku mengalir deras "aniya!!! Aku tak mungkin menjiplak, ini murni hasil karyaku!!" belaku menangis.....
Aku segera naik ke atas panggung dengan penuh rasa haru, hampir saja airmataku menetes karenanya. Akhirnya impianku selama ini sampai di depan mata, rasanya aku belum bisa percaya akan hal ini. Airmataku menggenangi pelupuk mataku saat aku harus menerima semua tropi dan hadiah dari para juri "Changkaman!!!" seru seseorang dari bawah panggung membuat semua mata menoleh ke arahnya, Kyu An ya? mau apa dia??? Dia naik ke atas panggung "keputusan itu tidak sah.. Dia tidak pantas jadi pemenang! Lihatlah foto di majalah ini!!! Desain bahkan warnanya hampir sama dengan desain milik Han Hyun Mun ssie!" sahutnya menunjukkan sebuah foto dengan desain baju yang sama dengan milikku "mwosun suriya???" bathinku tak percaya, airmataku berhasil mengalir "Dia sudah menjiplak karya orang lain, karyanya tidak original. Dia tidak pantas jadi pemenang!" lanjutnya membuat airmataku mengalir deras "aniya!!! Aku tak mungkin menjiplak, ini murni hasil karyaku!!" belaku menangis.....
TBC
Aigho!!! Ada ajah nih ulah Kyu An yang bikin gemes.... Hmmmm Kira-kira gimana ya nasib Hyun Mun selanjutnya???? Benarkah desainnya hasil menjiplak????? Penasaran???? Tunggu Part terakhirnya ne.. Jheongmal Gomawo.. Annyeong!! Thor pamit....^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Jejak Disini Chingudeul!!