25 Agustus 2012

1000 HUGS FOR YOU PART 5


Title     : 1000 Hugs For You
Author : Han Ha Rin

Cast     :
  • Yesung As Shin Je Hoon
  • Goo Ha Ra As Kim Hyu Sun
  • Kyuhyun As Lee Hye Soo
Additional Cast :
  • Heo Yi Jae As Park Yi Jae
  • Eunhyuk As Lee Hyuk Jae
  • Dong Hae As Lee Dong Hae
  • Leeteuk As Park Jung Soo
Rating : G
Genre : Romance/Teenager
OC's (Original Characters)

PLEASE DO NOT COPY

Recaps

  Setelah puas berbincang dengan Hyu Sun, Dokter datang untuk memberitahukan keadaan Hye Soo saat ini seraya membawa sebuah map cokelat besar berisi hasil rontgen Hye Soo "Hye Soo ssie ada kabar buruk dengan kesehatanmu, ku harap kau tetap baik-baik saja setelah mendengar kabar yang saya sampaikan" ujar Dokter bertubuh tambun itu membuat Hyuk Jae dan Hye Soo menegang "mwo??? buruk???" sahut Hye Soo dan Hyuk Jae kompak....

POV  Hye Soo


   "mwo??? buruk???" sahut Hye Soo dan Hyuk Jae kompak setelah mendengar penjelasan Dokter "ne, tapi tenang saja ini bisa disembuhkan jadi tak perlu khawatir!" ujar Dokter sedikit melegakan "lalu ada apa dengan kesehatan saya Dok?" tanya Hye Soo yang benar-benar penasaran "baiklah, karena kau sudah penasaran akan segera saya beritahu keadaanmu saat ini, begini karena kau kemarin terlalu banyak menelan air laut yang kadar garamnya tinggi sehingga paru-parumu terganggu dan ini bisa menyebabkan paru-parumu terinfeksi kadar asin garam dan akhirnya terkena paru-paru basah" ujar Dokter menjelaskan "paru-paru basah?" tanya Hye Soo nampak tersentak "ne, mungkin untuk beberapa waktu kamu akan sering merasa sesak pernapasan jadi kamu harus siapkan alat bantu pernapasan atau asthma inhaler kemana-mana agar saat penyakitmu kambuh kau masih bisa mengatasi rasa sakit tanpa harus ke Rumah Sakit dan kamu harus rutin mengikuti berobat jalan selama minimal 6 bulan dan maksimalnya 1 tahun. Ingat! Jika kamu melewati satu saja pengobatan atau lupa meminum obatmu sekali saja maka kamu harus mengulang dari awal! Jadi usahakan tetap terjadwal dengan baik! Arasho Hye Soo ah?" papar Dokter yang ternyata orang Korea ini dengan jelas dan santai "ne arasho!" sahut Hye Soo manggut-manggut "joahyo, baiklah saya harus kembali memeriksa pasien lain. kau istirahat lah dengan baik agar kesehatanmu lekas pulih!" seru Dokter berpamitan "ah ne, gomawo Dok atas informasinya" sahut Hye Soo tersenyum seraya membungkukkan badannya "cheonmaneyo ssie" jawab Pak Dokter segera keluar dari ruangan Hye Soo yang dingin.

   Hye Soo kembali berbincang dengan Hyuk Jae "tuh kau dengar? itu semua akibat kecerobohanmu, jika kau tak ceroboh maka semua ini tidak akan terjadi, arasho?" sahut Hyuk Jae menasihati sahabatnya "ne ara hyung" jawab Hye Soo lemas "eottokhae? bagaimana jika Hyu Sun mengetahui ini? dia pasti akan memarahiku, tapi... aku tak mungkin menyembunyikannya" gumam Hye Soo dalam hati mencemaskan Hyu Sun "hey! waeyo?" seru Hyuk Jae mebuyarkan lamunannya seraya melambaikan tangannya di depan wajah Hye Soo yang masih nampak pucat "ani" sahut Hye Soo menggelengkan kepalanya.

POV Hyu Sun/Je Hoon


  Hyu Sun siang ini bertemu dengan Je Hoon di sebuah foodcourt dekat dengan sekolah Hyu Sun  "Hyu Sun ah kau sudah tahu keadaan Hye Soo hyung?" sahut Je Hoon seraya mengambil sendok dan garpu "molla, waeyo? dia baik-baik saja kan?" jawab Hyu Sun yakin "jadi kau belum diberitahu oleh namjachingumu itu?" sahut Je Hoon "anio, waeyo Je Hoon ah? tidak ada yang seriuskan? kau jangan berlebihan!" sahut Hyu Sun mengeraskan suaranya "aish! kau bilang aku berlebihan? Sebaiknya kau cepat telepon dia, kau harus tahu apa yang sedang terjadi padanya!" seru Je Hoon membuat Hyu Sun hampir naik pitam "ne, tapi jika ia baik-baik saja. Kau harus bersiap-siap terima ini dariku!" sahut Hyu Sun menunjukkan kepalan tangannya "ah ne aku tak takut" sahut Je Hoon menantang.

   Kemudian Hyu Sunpun mulai mencari nama Hye Soo di phonebooknya, setelah didapati ia segera menghubungi namja itu tuuut....tuutttt...... tuuuutttttt...... tuuuuutttt..... nada tunggu itu masih belum terganti oleh suara Hye Soo "aish! kenapa ia tak jawab teleponku??" gerutu Hyu Sun sementara Je Hoon tersenyum evil, Hyu Sun kembali menghubungi Hye Soo hingga akhirnya terdengar suara namja di seberang telepon.

   "Yoboseyo Hyu Sun ah"  suara Hye Soo terdengar dari sebrang sana "yoboseyo Hye Soo ah, Mwo hago isseumnika(kau sedang apa)??"  tanya Hyu Sun mengawali percakapan "aku sedang bernapas dan sedang merindukanmu Hyu Sun ah"  ujarnya membuat Hyu Sun tersipu "ada apa dengannya? ekspresinya menyebalkan" gerutu Je Hoon melihat Hyu Sun tersipu memerah "wajahmu seperti tomat busuk Hyu Sun ah" ejek Je Hoon membuat Hyu Sun melayangkan tangannya ke kepalanya "aww....." jerit Je Hoon mengusap kepalanya, Hyu Sun memelototi Je Hoon seraya menunjukkan kepalan tangannya "Hye Soo kau ini bisa saja membuatku tersipu"  ujar Hyu Sun "hehehe, aku memang harus bisa membuatmu tersenyum setiap hari meski aku tak bisa selalu bersamamu"  ujar Hye Soo "ne arasho, oh ya ada yang ingin kutanyakan"  sahut Hyu Sun mendadak serius "ne, kau ingin tanyakan apa?"  sahut Hye Soo "eottokhae jinaseoyo?"   tanya Hyu Sun "molla, aku sakit. Dokter telah beritahuku mengenai keadaanku saat ini, Hyu Sun aku sakit apa kau masih mau menjadi yeojachinguku?"  ujar Hye Soo terdengar lemas "kau sakit apa? jadi benar yang dikatakan Je Hoon? ne aku akan selalu menemanimu, kau tak perlu cemaskan hal itu ne!"  ujar Hyu Sun mengernyitkan dahinya "aku... Dokter bilang aku sakit paru-paru basah dan aku harus berobat"  papar Hye Soo membuat Hyu Sun sedikit tersentak "mwo? paru-paru basah? tapi kau bisa sembuh ne??"  tanya Hyu Sun "ne, Dokter bilang aku butuh waktu enam bulan atau satu tahun untuk bisa sembuh"  jelas Hye Soo "ne ara, kau tenang saja ne! aku akan selalu menemanimu"  ujar Hyu Sun tersenyum simpul "gomawo, jeongmal gomawo Hyu Sunku"  sahut Hye Soo "ne cheonma Hye Sooku"  balasnya masih diiringi senyum tulusnya "tersenyum, tersipu, kesal sendiri seperti yang tidak waras saja" gumam Je Hoon berbisik memayunkan bibir seksinya.

   Hyu Sun menatap ke arah Je Hoon sementara Je Hoon terkekeh senang karena ia menang "eottokhae? kau masih mau memukulku?" ujar Je Hoon angkuh "ne, tapi aku gagal memukulmu kembali. Kenapa kau duluan yang diberitahunya? kenapa bukan aku?" sahut Hyu Sun kesal "molla" sahut Je Hoon mengangkat bahunya "chaginya itu aku atau kau sih??" celetuk Hyu Sun "mwo??? hey! aku masih normal noona jadi mana mungkin aku mau memacarinya, jelas-jelas aku menyukaimu...oopss!!!!" sahut Je Hoon keceplosan seraya menempelkan tangannya diatas bibirnya "mwo??? Dasi hanbeon malsseumhae juseyo! (apa? tolong kau ulangi sekali lagi!)" Hyu Sun tersentak "Eoneugeoyeyo? (yang mana?)" Je Hoon berpura-pura tak tahu "yang kau ucapkan tadi" Hyu Sun mulai ngotot "mianhae aku lupa yang mana, sudahlah lupakan! kajja kita lanjutkan makan!" sahut Je Hoon mengalihkan pembicaraan "kau menyukaiku kan?? jangan kau alihkan pembicaraan!" ujar Hyu Sun membuat Je Hoon skakmat "aigho! kenapa paboku kambuh? aku harus bilang apa padanya?" gerutu Je Hoon dalam hati.

   "ne, memang aku menyukaimu" ujar Je Hoon jujur tertunduk membuat Hyu Sun tak habis pikir "ada apa denganmu? kenapa kau menyukaiku? kau tak sadar aku ini siapa?" cerca Hyu Sun "ne aku tahu kau siapa, aku menyukaimu sebelum kau dengan Hye Soo menjalin hubungan, aku ingin menyatakan perasaanku tapi aku kalah cepat dengan Hye Soo, maka dari itu aku mengalah padanya" ujarnya meluap, Hyu Sun masih terdiam "aku berusaha menutupi perasaanku, aku berusaha hanya menjadi temanmu tapi Hye Soo menyuruhku menemani dan menjagamu selama dia tak ada. Awalnya aku menolak tapi ia terus memohon, terpaksa aku turuti. Setiap hari aku denganmu itu membuatku semakin sulit menyembunyikan perasaanku tapi menurutku perasaanku ini cukup aku yang tahu, aku tak mau melukai sahabatku" ujar Je Hoon benar-benar meluap-luap "kenapa harus aku? kenapa harus yeojachingu sahabatmu sendiri?" tanya Hyu Sun dengan tatapan kosong "mollayo, jika cinta bisa memilih aku tak mungkin memilihmu aku pasti akan memilih yang lebih yeoppo lebih tinggi dan lebih smart darimu tapi kenyataannya cinta ini tak bisa memilih, mengertilah Hyu Sun ah" tukas Je Hoon masih dengan nada keras "aku memang selalu berganti chagi tapi selama ini aku tak pernah merasakan perasaan yang seperti ini, perasaan yang hanya bisa kurasakan padamu" lanjut Je Hoon, Hyu Sun tetap terdiam menopang dagu "mianhae, jeongmal mianhamnida Hyu Sun ah. Kau tenang saja aku akan segera melupakan perasaanku padamu!" sahut Je Hoon serius lalu beranjak pergi meninggalkan Hyu Sun. Hyu Sun menangis "waeyo? kenapa aku menangisi sikapnya? kenapa ia bisa menyukaiku?" gumamnya seraya menitikkan airmata.

POV Je Hoon

   Je Hoon menancap gasnya dengan kecepatan tinggi, emosinya masih dalam tingkat tinggi "pabo.... kau neomu neomu pabo Je Hoon... aaaarrrrrrgggggggggg!!!!" teriaknya dalam mobil menyesali ucapannya tadi "waeyo? waeyo kau selalu pabo???? ah pabo pabo pabo pabo kapan kau akan menjadi namja pintar Je Hoon?" ujarnya masih dengan nada yang sama seraya memukul-mukul stir mobilnya, ia kembali menancap gasnya sekencang mungkin.

   Sesampainya di rumah ia langsung membanting tubuhnya di atas kasur empuknya, ia tak dapat membendung airmatanya "hyung mianhae, mianhae atas perasaanku untuk yeojachingumu" gumamnya terseguk menangis. Tiba-tiba seseorang menerobos masuk ke kamarnya membuat Je Hoon tersentak, ia segera terduduk menoleh ke arah pintu "oppa, waeyo??" yeoja kecil yang ternyata dongsaeng dari Je Hoon ini yang masuk "aigho! kau ini? apa kau tidak bisa mengetuk pintuku terlebih dahulu heuh???" sentak Je Hoon kesal "mianhae, oppa ada apa dengan matamu?" tanya Shin Hae Won memerhatikan wajah oppanya "huh? jangan bilang kau menangis oppa?" tebak Hae Woon membuat malu Je Hoon "aish! kau ini, sudah jangan ganggu aku! kada kada! (pergi pergi)" seru Je Hoon seraya melempar bantal ke arah Hae Won yang masih berdiri di depan pintu "eooommmaaaaa......" teriak Hae Woon seraya berlari "dasar Hae Won selalu ganggu aku! Menyebalkan!" geramnya kembali merebahkan tubuhnya.

   " Je Hoon!" baru berbaring sudah ada lagi yang membuatnya tersentak "mwo??" sahut Je Hoon tersentak "aish! eomma, kau dan Hae Won selalu mengagetkanku" gerutunya kesal "oh mianhae, eomma moreumnida (ibu tak tahu)" sahut eomma seraya duduk di samping Je Hoon "waeyo anakku?" lanjut eomma yang berprofesi sebagai Dokter ini membelai rambut Je Hoon "gwenchana, waeyo eomma?" sahut Je Hoon  menutupi "jeongmal??" eomma menatap Je Hoon sangat dekat "ne eomma" sahut Je Hoon "Hae Won bilang kau menangis tadi, jadi kau jangan berbohong! katakan pada eomma ada apa denganmu? kau ada masalah?" tangis Je Hoon memecah setelah dengar ucapan eomma, eomma menyandarkan kepala Je Hoon dipundaknya "waeyo?" tanya eomma setelah Je Hoon puas menangis "eomma apa aku salah jika aku menyukai chaginya Hye Soo hyung?" ujarnya aegyo "mwo? kau menyukai milik Hye Soo?" eomma berbalik tanya "ne eomma, tadi sore aku tak sengaja menyatakan perasaanku padanya, aku takut aku merusak persahabatanku eomma, aku harus apa??" ujar Je Hoon kembali menangis "eeuummm, sulit ne?? seberapa besar perasaanmu padanya?" tanya eomma yang memang jadi teman berkeluh kesah Je Hoon di rumah "besaaaaarrrrr sekali, sejak awal kumelihatnya aku sudah jatuh cinta tapi ketika aku mau menyatakan perasaanku eh Hye Soo mendahuluiku, jadi kuurungkan niatku karena aku tak mau lukai sahabatku tapi aku juga tidak bisa memendam perasaanku lebih lama eomma" tangisnya kembali memecah "aish! sudah jangan menangis lagi, masih banyak yeoja di dunia ini. Jika dia memang untukmu suatu saat pasti ia akan ada digenggamanmu, okay?" seru eomma "ne eomma, semoga ia bisa jadi milikku tanpa harus menyakiti persahabatanku dengan Hye Soo" ujarnya.

POV Hyu Sun

   Hyu Sun belajar namun pikirannya sedang melayang - layang entah kemana, sedari tadi ia terus memikirkan ucapan Je Hoon tadi sore.


"ne, memang aku menyukaimu, ne aku tahu kau siapa, aku menyukaimu sebelum kau dengan Hye Soo menjalin hubungan, aku ingin menyatakan perasaanku tapi aku kalah cepat dengan Hye Soo, maka dari itu aku mengalah padanya, aku berusaha menutupi perasaanku, aku berusaha hanya menjadi temanmu tapi Hye Soo menyuruhku menemani dan menjagamu selama dia tak ada. Awalnya aku menolak tapi ia terus memohon, terpaksa aku turuti. Setiap hari aku denganmu itu membuatku semakin sulit menyembunyikan perasaanku tapi menurutku perasaanku ini cukup aku yang tahu, aku tak mau melukai sahabatku, mollayo, jika cinta bisa memilih aku tak mungkin memilihmu aku pasti akan memilih yang lebih yeoppo lebih tinggi dan lebih smart darimu tapi kenyataannya cinta ini tak bisa memilih, mengertilah Hyu Sun ah, aku memang selalu berganti chagi tapi selama ini aku tak pernah merasakan perasaan yang seperti ini, perasaan yang hanya bisa kurasakan padamu, mianhae, jeongmal mianhamnida Hyu Sun ah. Kau tenang saja aku akan segera melupakan perasaanku padamu!"

    Terekam jelas setiap ucapan Je Hoon membuat Hyu Sun pusing "aaahhhh!!!!" teriaknya penat "kenapa aku terus memikirkan ucapannya??? waeyoooo???" teriak Hyu Sun "Hyu Sun berisik"   teriak eomma dari luar "mianhae eomma" jawabnya "haaaaahhhh aku pusing" gerutunya lalu membanting tubuhnya di kasur. "ada apa denganku? kenapa aku merasa bersalah padanya???" ujarnya heran "sudahlah lupakan! hentikan! ingat Hyu Sun ah siapa chagimu jadi berhentilah memikirkan namja lain!" gumamnya seraya berjalan menuju tempat tidurnya, tak lama kemudian ia sudah tertidur lelap dalam impiannya.

Keesokkan Harinya...

   Hyu Sun sedang asyik berbincang dengan Yi Jae "jadi Je Hoon sudah menyatakan perasaannya padamu?" tanya Yi Jae ketika Hyu Sun bilang Je Hoon telah menyatakan perasaan padanya "ne, aku hanya kecewa padanya tapi bukan berarti aku membencinya, beritahu dia jika aku hanya menganggapnya teman saja" sahut Hyu Sun nampak tak bersemangat "ne nanti kuberitahu, oh ya kapan Hye Soo akan pulang?" tanya Yi Jae seraya duduk di samping Hyu Sun "dia bilang lusa akan pulang karena sebentar lagi sekolah akan dimulai" jelas Hyu Sun "arasho" sahut Yi Jae.

   Ketika sedang asyik berbincang dengan Yi Jae tiba-tiba datang Je Hoon dengan wajah kusut duduk tanpa permisi "Je Hoon??" seru Hyu Sun dan Yi Jae tersentak "waeyo? aku tak boleh duduk di sini?" ucapnya dengan ekspresi datar seraya meraih gelas minuman Hyu Sun, Hyu Sun dan Yi Jae hanya melongo "kau boleh duduk di sini tapi kau tak boleh mengambil minumanku paboooo...." sahut Hyu Sun hampir berteriak seraya memukul kepala Je Hoon "aish! sakit Hyu Sun" gerutunya kesakitan sementara Yi Jae hanya terkekeh sendiri "mianhae, aku lupa! tenang saja, aku pasti ganti minumanmu dengan yang baru, tapi ngomong-ngomong minumanmu ini rasanya enak sekali... hehehe" lanjut Je Hoon pasang wajah seaegyo mungkin "jelas enak, kau tak perlu memesan sudah langsung tersedia apanya yang tidak enak? gratis pula" Hyu Sun menyunggingkan senyuman sinisnya sementara Yi Jae dan Je Hoon terkekeh.

   "Hyu Sun ah mianhae aku harus pergi, eomma sms menyuruhku menemaninya belanja, kau lanjutkan saja perbincanganmu dengan Je Hoon ne!" sahut Yi Jae berdiri "aish! kau ini senang sekali meninggalkanku dengannya, huh?" ujar Hyu Sun sementara Yi Jae hanya tersenyum kecil "ne, Yi Jae gomawo. Kau tahu saja kami ingin berduaan??" ujar Je Hoon tersenyum evil "kau" Je Hoon berhasil memegang tangan Hyu Sun yang hendak memukul kepalanya lagi "baiklah, aku pergi ne. annyeonghigaseyo" sahut Yi Jae membungkukkan badannya kemudian beranjak meninggalkan Hyu Sun dengan Je Hoon.

     Hyu Sun dan Je Hoon masih saling diam, keduanya merasa canggung setelah kejadian kemarin "apa yang harus kukatakan padanya?" gumam Hyu Sun bergelut dengan pikirannya "aduh, ada apa denganku? kenapa aku kehabisan kata? ini bukan seperti diriku yang kukenal, waeyo?" gumam Je Hoon dalam hati. Hyu Sun sembunyi-sembunyi mencuri pandang ke arah Je Hoon, begitu juga sebaliknya. Satu jam sudah mereka hanya saling diam dan hanya bergelut dengan ego masing-masing "Je Hoon" "Hyu Sun" sahut keduanya kompak, mereka tersentak karena panggilan yang kompak....


BERSAMBUNG.......

Nah Readers tau ga apa yang akan mereka bicarakan selanjutnya???? hayooo ada yang bisa nebak ga??? hehehe.... jangan Lupa Baca Part 6nya supaya ga mati penasaran!! #maksa

Ok deh Good Readers jangan Lupa Komennya ya!!! and Author ingetin lagi PLEASE HARGAI KARYA KAMI.... JANGAN COPY KARYA KAMI!!! Be Creative Readers!!! Pai2.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Jejak Disini Chingudeul!!