Title : 1000 Hugs For You
Author : Han Ha Rin
Cast :
- Yesung As Shin Je Hoon
- Goo Ha Ra As Kim Hyu Sun
- Kyuhyun As Lee Hye Soo
- Heo Yi Jae As Park Yi Jae
- Eunhyuk As Lee Hyuk Jae
- Dong Hae As Lee Dong Hae
- Leeteuk As Park Jung Soo
Genre : Romance/Teenager
OC's (Original Characters)
PLEASE DO NOT COPY
Recaps
Setelah puas berbincang dengan Hyu Sun, Dokter datang untuk
memberitahukan keadaan Hye Soo saat ini seraya membawa sebuah map
cokelat besar berisi hasil rontgen Hye Soo "Hye Soo ssie ada kabar buruk
dengan kesehatanmu, ku harap kau tetap baik-baik saja setelah
mendengar kabar yang saya sampaikan" ujar Dokter bertubuh tambun itu
membuat Hyuk Jae dan Hye Soo menegang "mwo??? buruk???" sahut Hye Soo
dan Hyuk Jae kompak....
POV Hye Soo
"mwo??? buruk???" sahut Hye Soo dan Hyuk Jae kompak setelah mendengar
penjelasan Dokter "ne, tapi tenang saja ini bisa disembuhkan jadi tak
perlu khawatir!" ujar Dokter sedikit melegakan "lalu ada apa dengan
kesehatan saya Dok?" tanya Hye Soo yang benar-benar penasaran "baiklah,
karena kau sudah penasaran akan segera saya beritahu keadaanmu saat ini,
begini karena kau kemarin terlalu banyak menelan air laut yang kadar
garamnya tinggi sehingga paru-parumu terganggu dan ini bisa menyebabkan
paru-parumu terinfeksi kadar asin garam dan akhirnya terkena paru-paru
basah" ujar Dokter menjelaskan "paru-paru basah?" tanya Hye Soo nampak
tersentak "ne, mungkin untuk beberapa waktu kamu akan sering merasa
sesak pernapasan jadi kamu harus siapkan alat bantu pernapasan atau
asthma inhaler kemana-mana agar saat penyakitmu kambuh kau masih bisa
mengatasi rasa sakit tanpa harus ke Rumah Sakit dan kamu harus rutin
mengikuti berobat jalan selama minimal 6 bulan dan maksimalnya 1 tahun.
Ingat! Jika kamu melewati satu saja pengobatan atau lupa meminum obatmu
sekali saja maka kamu harus mengulang dari awal! Jadi usahakan tetap
terjadwal dengan baik! Arasho Hye Soo ah?" papar Dokter yang ternyata
orang Korea ini dengan jelas dan santai "ne arasho!" sahut Hye Soo
manggut-manggut "joahyo, baiklah saya harus kembali memeriksa pasien
lain. kau istirahat lah dengan baik agar kesehatanmu lekas pulih!" seru
Dokter berpamitan "ah ne, gomawo Dok atas informasinya" sahut Hye Soo
tersenyum seraya membungkukkan badannya "cheonmaneyo ssie" jawab Pak
Dokter segera keluar dari ruangan Hye Soo yang dingin.
Hye Soo kembali berbincang dengan Hyuk Jae "tuh kau dengar? itu semua
akibat kecerobohanmu, jika kau tak ceroboh maka semua ini tidak akan
terjadi, arasho?" sahut Hyuk Jae menasihati sahabatnya "ne ara hyung"
jawab Hye Soo lemas "eottokhae? bagaimana jika Hyu Sun mengetahui ini?
dia pasti akan memarahiku, tapi... aku tak mungkin menyembunyikannya"
gumam Hye Soo dalam hati mencemaskan Hyu Sun "hey! waeyo?" seru Hyuk
Jae mebuyarkan lamunannya seraya melambaikan tangannya di depan wajah
Hye Soo yang masih nampak pucat "ani" sahut Hye Soo menggelengkan
kepalanya.
POV Hyu Sun/Je Hoon
Hyu Sun siang ini bertemu dengan Je Hoon di sebuah foodcourt dekat
dengan sekolah Hyu Sun "Hyu Sun ah kau sudah tahu keadaan Hye Soo
hyung?" sahut Je Hoon seraya mengambil sendok dan garpu "molla, waeyo?
dia baik-baik saja kan?" jawab Hyu Sun yakin "jadi kau belum
diberitahu oleh namjachingumu itu?" sahut Je Hoon "anio, waeyo Je Hoon
ah? tidak ada yang seriuskan? kau jangan berlebihan!" sahut Hyu Sun
mengeraskan suaranya "aish! kau bilang aku berlebihan? Sebaiknya kau
cepat telepon dia, kau harus tahu apa yang sedang terjadi padanya!" seru
Je Hoon membuat Hyu Sun hampir naik pitam "ne, tapi jika ia baik-baik
saja. Kau harus bersiap-siap terima ini dariku!" sahut Hyu Sun
menunjukkan kepalan tangannya "ah ne aku tak takut" sahut Je Hoon
menantang.
Kemudian Hyu Sunpun mulai mencari nama Hye Soo di phonebooknya, setelah didapati ia segera menghubungi namja itu tuuut....tuutttt...... tuuuutttttt...... tuuuuutttt..... nada
tunggu itu masih belum terganti oleh suara Hye Soo "aish! kenapa ia tak
jawab teleponku??" gerutu Hyu Sun sementara Je Hoon tersenyum evil, Hyu Sun kembali menghubungi Hye Soo hingga akhirnya terdengar suara
namja di seberang telepon.
"Yoboseyo Hyu Sun ah" suara Hye Soo terdengar dari sebrang sana "yoboseyo Hye Soo ah, Mwo hago isseumnika(kau sedang apa)??" tanya Hyu Sun mengawali percakapan "aku sedang bernapas dan sedang merindukanmu Hyu Sun ah" ujarnya
membuat Hyu Sun tersipu "ada apa dengannya? ekspresinya menyebalkan"
gerutu Je Hoon melihat Hyu Sun tersipu memerah "wajahmu seperti tomat
busuk Hyu Sun ah" ejek Je Hoon membuat Hyu Sun melayangkan tangannya
ke kepalanya "aww....." jerit Je Hoon mengusap kepalanya, Hyu Sun
memelototi Je Hoon seraya menunjukkan kepalan tangannya "Hye Soo kau ini bisa saja membuatku tersipu" ujar Hyu Sun "hehehe, aku memang harus bisa membuatmu tersenyum setiap hari meski aku tak bisa selalu bersamamu" ujar Hye Soo "ne arasho, oh ya ada yang ingin kutanyakan" sahut Hyu Sun mendadak serius "ne, kau ingin tanyakan apa?" sahut Hye Soo "eottokhae jinaseoyo?" tanya Hyu Sun "molla,
aku sakit. Dokter telah beritahuku mengenai keadaanku saat ini, Hyu Sun aku sakit apa kau masih mau menjadi yeojachinguku?" ujar Hye Soo terdengar lemas "kau sakit apa? jadi benar yang dikatakan Je Hoon? ne aku akan selalu menemanimu, kau tak perlu cemaskan hal itu ne!" ujar Hyu Sun mengernyitkan dahinya "aku... Dokter bilang aku sakit paru-paru basah dan aku harus berobat" papar Hye Soo membuat Hyu Sun sedikit tersentak "mwo? paru-paru basah? tapi kau bisa sembuh ne??" tanya Hyu Sun "ne, Dokter bilang aku butuh waktu enam bulan atau satu tahun untuk bisa sembuh" jelas Hye Soo "ne ara, kau tenang saja ne! aku akan selalu menemanimu" ujar Hyu Sun tersenyum simpul "gomawo, jeongmal gomawo Hyu Sunku" sahut Hye Soo "ne cheonma Hye Sooku" balasnya
masih diiringi senyum tulusnya "tersenyum, tersipu, kesal sendiri
seperti yang tidak waras saja" gumam Je Hoon berbisik memayunkan bibir
seksinya.
Hyu Sun menatap ke arah Je Hoon sementara
Je Hoon terkekeh senang karena ia menang "eottokhae? kau masih mau
memukulku?" ujar Je Hoon angkuh "ne, tapi aku gagal memukulmu kembali.
Kenapa kau duluan yang diberitahunya? kenapa bukan aku?" sahut Hyu Sun
kesal "molla" sahut Je Hoon mengangkat bahunya "chaginya itu aku atau
kau sih??" celetuk Hyu Sun "mwo??? hey! aku masih normal noona jadi
mana mungkin aku mau memacarinya, jelas-jelas aku
menyukaimu...oopss!!!!" sahut Je Hoon keceplosan seraya menempelkan
tangannya diatas bibirnya "mwo??? Dasi hanbeon malsseumhae juseyo! (apa?
tolong kau ulangi sekali lagi!)" Hyu Sun tersentak "Eoneugeoyeyo?
(yang mana?)" Je Hoon berpura-pura tak tahu "yang kau ucapkan tadi" Hyu Sun mulai ngotot "mianhae aku lupa yang mana, sudahlah lupakan!
kajja kita lanjutkan makan!" sahut Je Hoon mengalihkan pembicaraan "kau
menyukaiku kan?? jangan kau alihkan pembicaraan!" ujar Hyu Sun membuat
Je Hoon skakmat "aigho! kenapa paboku kambuh? aku harus bilang apa
padanya?" gerutu Je Hoon dalam hati.
"ne, memang aku
menyukaimu" ujar Je Hoon jujur tertunduk membuat Hyu Sun tak habis
pikir "ada apa denganmu? kenapa kau menyukaiku? kau tak sadar aku ini
siapa?" cerca Hyu Sun "ne aku tahu kau siapa, aku menyukaimu sebelum
kau dengan Hye Soo menjalin hubungan, aku ingin menyatakan perasaanku
tapi aku kalah cepat dengan Hye Soo, maka dari itu aku mengalah padanya"
ujarnya meluap, Hyu Sun masih terdiam "aku berusaha menutupi
perasaanku, aku berusaha hanya menjadi temanmu tapi Hye Soo menyuruhku
menemani dan menjagamu selama dia tak ada. Awalnya aku menolak tapi ia
terus memohon, terpaksa aku turuti. Setiap hari aku denganmu itu
membuatku semakin sulit menyembunyikan perasaanku tapi menurutku
perasaanku ini cukup aku yang tahu, aku tak mau melukai sahabatku" ujar
Je Hoon benar-benar meluap-luap "kenapa harus aku? kenapa harus
yeojachingu sahabatmu sendiri?" tanya Hyu Sun dengan tatapan kosong
"mollayo, jika cinta bisa memilih aku tak mungkin memilihmu aku pasti
akan memilih yang lebih yeoppo lebih tinggi dan lebih smart darimu tapi
kenyataannya cinta ini tak bisa memilih, mengertilah Hyu Sun ah" tukas
Je Hoon masih dengan nada keras "aku memang selalu berganti chagi tapi
selama ini aku tak pernah merasakan perasaan yang seperti ini, perasaan
yang hanya bisa kurasakan padamu" lanjut Je Hoon, Hyu Sun tetap
terdiam menopang dagu "mianhae, jeongmal mianhamnida Hyu Sun ah. Kau
tenang saja aku akan segera melupakan perasaanku padamu!" sahut Je Hoon
serius lalu beranjak pergi meninggalkan Hyu Sun. Hyu Sun menangis
"waeyo? kenapa aku menangisi sikapnya? kenapa ia bisa menyukaiku?"
gumamnya seraya menitikkan airmata.
POV Je Hoon
Je Hoon menancap gasnya dengan kecepatan tinggi, emosinya masih dalam
tingkat tinggi "pabo.... kau neomu neomu pabo Je Hoon...
aaaarrrrrrgggggggggg!!!!" teriaknya dalam mobil menyesali ucapannya tadi
"waeyo? waeyo kau selalu pabo???? ah pabo pabo pabo pabo kapan kau akan
menjadi namja pintar Je Hoon?" ujarnya masih dengan nada yang sama
seraya memukul-mukul stir mobilnya, ia kembali menancap gasnya sekencang
mungkin.
Sesampainya di rumah ia langsung membanting
tubuhnya di atas kasur empuknya, ia tak dapat membendung airmatanya
"hyung mianhae, mianhae atas perasaanku untuk yeojachingumu" gumamnya
terseguk menangis. Tiba-tiba seseorang menerobos masuk ke kamarnya
membuat Je Hoon tersentak, ia segera terduduk menoleh ke arah pintu
"oppa, waeyo??" yeoja kecil yang ternyata dongsaeng dari Je Hoon ini
yang masuk "aigho! kau ini? apa kau tidak bisa mengetuk pintuku terlebih
dahulu heuh???" sentak Je Hoon kesal "mianhae, oppa ada apa dengan
matamu?" tanya Shin Hae Won memerhatikan wajah oppanya "huh? jangan
bilang kau menangis oppa?" tebak Hae Woon membuat malu Je Hoon "aish!
kau ini, sudah jangan ganggu aku! kada kada! (pergi pergi)" seru Je Hoon
seraya melempar bantal ke arah Hae Won yang masih berdiri di depan
pintu "eooommmaaaaa......" teriak Hae Woon seraya berlari "dasar Hae Won
selalu ganggu aku! Menyebalkan!" geramnya kembali merebahkan tubuhnya.
" Je Hoon!" baru berbaring sudah ada lagi yang membuatnya tersentak
"mwo??" sahut Je Hoon tersentak "aish! eomma, kau dan Hae Won selalu
mengagetkanku" gerutunya kesal "oh mianhae, eomma moreumnida (ibu tak
tahu)" sahut eomma seraya duduk di samping Je Hoon "waeyo anakku?"
lanjut eomma yang berprofesi sebagai Dokter ini membelai rambut Je Hoon
"gwenchana, waeyo eomma?" sahut Je Hoon menutupi "jeongmal??" eomma
menatap Je Hoon sangat dekat "ne eomma" sahut Je Hoon "Hae Won bilang
kau menangis tadi, jadi kau jangan berbohong! katakan pada eomma ada apa
denganmu? kau ada masalah?" tangis Je Hoon memecah setelah dengar
ucapan eomma, eomma menyandarkan kepala Je Hoon dipundaknya "waeyo?"
tanya eomma setelah Je Hoon puas menangis "eomma apa aku salah jika aku
menyukai chaginya Hye Soo hyung?" ujarnya aegyo "mwo? kau menyukai milik
Hye Soo?" eomma berbalik tanya "ne eomma, tadi sore aku tak sengaja
menyatakan perasaanku padanya, aku takut aku merusak persahabatanku
eomma, aku harus apa??" ujar Je Hoon kembali menangis "eeuummm, sulit
ne?? seberapa besar perasaanmu padanya?" tanya eomma yang memang jadi
teman berkeluh kesah Je Hoon di rumah "besaaaaarrrrr sekali, sejak awal
kumelihatnya aku sudah jatuh cinta tapi ketika aku mau menyatakan
perasaanku eh Hye Soo mendahuluiku, jadi kuurungkan niatku karena aku
tak mau lukai sahabatku tapi aku juga tidak bisa memendam perasaanku
lebih lama eomma" tangisnya kembali memecah "aish! sudah jangan menangis
lagi, masih banyak yeoja di dunia ini. Jika dia memang untukmu suatu
saat pasti ia akan ada digenggamanmu, okay?" seru eomma "ne eomma,
semoga ia bisa jadi milikku tanpa harus menyakiti persahabatanku dengan
Hye Soo" ujarnya.
POV Hyu Sun
Hyu Sun belajar namun pikirannya sedang melayang - layang entah kemana,
sedari tadi ia terus memikirkan ucapan Je Hoon tadi sore.
"ne,
memang aku menyukaimu, ne aku tahu kau siapa, aku menyukaimu sebelum
kau dengan Hye Soo menjalin hubungan, aku ingin menyatakan perasaanku
tapi aku kalah cepat dengan Hye Soo, maka dari itu aku mengalah
padanya, aku berusaha menutupi perasaanku, aku berusaha hanya menjadi
temanmu tapi Hye Soo menyuruhku menemani dan menjagamu selama dia tak
ada. Awalnya aku menolak tapi ia terus memohon, terpaksa aku turuti.
Setiap hari aku denganmu itu membuatku semakin sulit menyembunyikan
perasaanku tapi menurutku perasaanku ini cukup aku yang tahu, aku tak
mau melukai sahabatku, mollayo, jika cinta bisa memilih aku tak mungkin
memilihmu aku pasti akan memilih yang lebih yeoppo lebih tinggi dan
lebih smart darimu tapi kenyataannya cinta ini tak bisa memilih,
mengertilah Hyu Sun ah, aku memang selalu berganti chagi tapi selama
ini aku tak pernah merasakan perasaan yang seperti ini, perasaan yang
hanya bisa kurasakan padamu, mianhae, jeongmal mianhamnida Hyu Sun ah.
Kau tenang saja aku akan segera melupakan perasaanku padamu!"
Terekam jelas setiap ucapan Je Hoon membuat Hyu Sun pusing
"aaahhhh!!!!" teriaknya penat "kenapa aku terus memikirkan ucapannya???
waeyoooo???" teriak Hyu Sun "Hyu Sun berisik" teriak
eomma dari luar "mianhae eomma" jawabnya "haaaaahhhh aku pusing"
gerutunya lalu membanting tubuhnya di kasur. "ada apa denganku? kenapa
aku merasa bersalah padanya???" ujarnya heran "sudahlah lupakan!
hentikan! ingat Hyu Sun ah siapa chagimu jadi berhentilah memikirkan
namja lain!" gumamnya seraya berjalan menuju tempat tidurnya, tak lama
kemudian ia sudah tertidur lelap dalam impiannya.
Keesokkan Harinya...
Hyu Sun sedang asyik berbincang dengan Yi Jae "jadi Je Hoon sudah
menyatakan perasaannya padamu?" tanya Yi Jae ketika Hyu Sun bilang Je
Hoon telah menyatakan perasaan padanya "ne, aku hanya kecewa padanya
tapi bukan berarti aku membencinya, beritahu dia jika aku hanya
menganggapnya teman saja" sahut Hyu Sun nampak tak bersemangat "ne
nanti kuberitahu, oh ya kapan Hye Soo akan pulang?" tanya Yi Jae seraya
duduk di samping Hyu Sun "dia bilang lusa akan pulang karena sebentar
lagi sekolah akan dimulai" jelas Hyu Sun "arasho" sahut Yi Jae.
Ketika sedang asyik berbincang dengan Yi Jae tiba-tiba datang Je Hoon
dengan wajah kusut duduk tanpa permisi "Je Hoon??" seru Hyu Sun dan Yi
Jae tersentak "waeyo? aku tak boleh duduk di sini?" ucapnya dengan
ekspresi datar seraya meraih gelas minuman Hyu Sun, Hyu Sun dan Yi
Jae hanya melongo "kau boleh duduk di sini tapi kau tak boleh mengambil
minumanku paboooo...." sahut Hyu Sun hampir berteriak seraya memukul
kepala Je Hoon "aish! sakit Hyu Sun" gerutunya kesakitan sementara Yi
Jae hanya terkekeh sendiri "mianhae, aku lupa! tenang saja, aku pasti
ganti minumanmu dengan yang baru, tapi ngomong-ngomong minumanmu ini
rasanya enak sekali... hehehe" lanjut Je Hoon pasang wajah seaegyo
mungkin "jelas enak, kau tak perlu memesan sudah langsung tersedia
apanya yang tidak enak? gratis pula" Hyu Sun menyunggingkan senyuman
sinisnya sementara Yi Jae dan Je Hoon terkekeh.
"Hyu Sun ah mianhae aku harus pergi, eomma sms menyuruhku menemaninya
belanja, kau lanjutkan saja perbincanganmu dengan Je Hoon ne!" sahut Yi
Jae berdiri "aish! kau ini senang sekali meninggalkanku dengannya, huh?"
ujar Hyu Sun sementara Yi Jae hanya tersenyum kecil "ne, Yi Jae
gomawo. Kau tahu saja kami ingin berduaan??" ujar Je Hoon tersenyum evil
"kau" Je Hoon berhasil memegang tangan Hyu Sun yang hendak memukul
kepalanya lagi "baiklah, aku pergi ne. annyeonghigaseyo" sahut Yi Jae
membungkukkan badannya kemudian beranjak meninggalkan Hyu Sun dengan
Je Hoon.
Hyu Sun dan Je Hoon masih saling diam,
keduanya merasa canggung setelah kejadian kemarin "apa yang harus
kukatakan padanya?" gumam Hyu Sun bergelut dengan pikirannya "aduh,
ada apa denganku? kenapa aku kehabisan kata? ini bukan seperti diriku
yang kukenal, waeyo?" gumam Je Hoon dalam hati. Hyu Sun
sembunyi-sembunyi mencuri pandang ke arah Je Hoon, begitu juga
sebaliknya. Satu jam sudah mereka hanya saling diam dan hanya bergelut
dengan ego masing-masing "Je Hoon" "Hyu Sun" sahut keduanya kompak,
mereka tersentak karena panggilan yang kompak....
BERSAMBUNG.......
Nah Readers tau ga apa yang akan mereka bicarakan selanjutnya???? hayooo ada yang bisa nebak ga??? hehehe.... jangan Lupa Baca Part 6nya supaya ga mati penasaran!! #maksa
Ok deh Good Readers jangan Lupa Komennya ya!!! and Author ingetin lagi PLEASE HARGAI KARYA KAMI.... JANGAN COPY KARYA KAMI!!! Be Creative Readers!!! Pai2.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Jejak Disini Chingudeul!!